Breaking News

Proyek Windrip Lubuk Alung-Sicincin Terindikasi Langgar Spek Pekerjaan

D'On, Padangpariaman (Sumbar)- Proyek Windrip Paket 20 berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman tepatnya antara Lubuk Alung sampai Sicincin, yang dikerjakan PT Nindya Karya (Persero),  pengerjaannya sangat amburadul. Terlihat seluruh pembesian memakai besi banci, tidak ada lantai kerja, direksikeet juga tidak ada bahkan yang lebih mirisnya pasangan batu tidak ada takarannya.


Jika ditelusuri untuk sambungan (over lap) besi tidak memakai Hak, ini jelas tidak mengacu pada aturan 40D. Apalagi jika dilihat pemasangan begol juga asal jadi saja. Lebih ironinya ketika tim www.dirgantaraonline.com, memantau kelapangan untuk mengambil dokumen gambar dilokasi pengerjaan windrip, terlihat pekerja terlihat kesal. Mungkin saja mereka takut borok pekerjaan proyek Multy year ini terekspos media.


Hasil temuan www.dirgantaraonline.com, dilapangan terlihat para pekerja ketika pemasangan batu adukan tidak sesuai takaran, pasalnya setengah sak semen menghasilkan dengan tiga gerobak dorong.

Saat media www.dirgantaraonline.com, coba untuk mengkonfirmasi hasil temuan dilapangan yang disinyalir kuat dugaan proyek menyimpang dari spek pada Admiral yang dulunya selaku PPK pada Balai Jalan Nasional Wilayah I (kini non job) sehubungan proyek yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di Parit Malintang terkesan arogan dan tidak mau ditemui. kamis 19/1-2017, siang ini.

Ia bahkan mengeluarkan kata-kata yang dinilai kurang sopan dan seolah terkesan seperti bahasa preman yang menantang kru www.dirgantaraonline.com, ini jelas bukan bahasa seorang PPK yang terpelajar yang ditanyakan secara baik-baik malah menjawab secara arogan dan kasar. Perkataan Admiral ini telah terekam awak media online grup.

Jika seperti ini sikap anggotanya, Kepala Balai harus menegur anggotanya yang berkelakuan kurang layak, karena mereka merupakan orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan proyek tersebut. Mereka harus diberikan pembinaan lagi, karena jika pengerjaan diselewengkan jelas merugikan Negara. Tindakan seperti ini mesti ditindak secara tegas, jika terus berlanjut maka jelas ada permainan untuk merugikan Negara dan terindikasi korupsi. (Mond)