Sang Legenda Kembali Kecewa Dengan La Pulga
D'On, Zurich (Swiss)- Sang legenda sepakbola asal Argentina Diego Maradona kembali kecewa dengan kompatriotnya bintang sepakbola dunia Lionel Messi. Kali ini Maradona kecewa dengan sikap Messi yang tidak mau hadir dalam gala penghargaan The Best yang akan digelar FIFA di Zurich, Swiss pada (9/1) waktu setempat.
Sebelumnya El Diego pernah kecewa dengan sikap Messi kala menyatakan keinginannya gantung sepatu dari timnas Argentina usai gagal di inal Copa America Centenario 2016 silam. Padahal sang legenda menyatakan mendukung segala keputusan yang akan diambil La Pulga di masa sulitnya, namun Messi tiba-tiba berubah ketika memutuskan kembali menjadi punggawa sekaligus El Capitano timnas Argentina.
"Saya tak tahu apakah keputusan pensiun Messi sengaja dibuat-buat untuk membuat kami melupakan fakta bahwa kami kalah dalam tiga final secara beruntun," kata Maradona kepada Radio La Red, seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport pada 26 Agustus 2016.
Kekecewaan Maradona atas Messi ditunjukkan setelah pria kelahiran Rosario, Argentina, itu memutuskan tak hadir dalam malam gala penghargaan The Best yang digelar FIFA. Tak hanya Messi, rekan-rekannya di Barcelona pun tak hadir dalam malam gala tersebut.
"Saya kecewa dengan Messi. Dengan hanya melihat dari televisi di rumah, Anda tidak bisa melawan apapun atau siapa pun - di sini Anda bisa berjuang," kata Maradona kepada TVE seperti dikutip dari Four Four Two.
"Saya tidak tahu mengapa Barcelona tidak datang pada kegiatan yang penting seperti ini. Mereka memliki prioritas dan prioritasnya adalah agar Leo tak datang. Saya kira dengan datang ke sini [Zurich] mereka bisa berjuang dibandingkan yang mereka lakukan di Barcelona," sambung Maradona yang juga pernah bermain untuk Barcelona (1982-1984).
Dalam nominasi pemain terbaik nama Messi masuk nominasi pemain terbaik dunia versi FIFA, bersama Antoinne Griezmann dan juga rival abadinya Cristiano Ronaldo. Namun gelar itu bias dipastikan akan jatuh ke tangan rival abadinya di La Liga, Cristiano Ronaldo. Nama Ronaldo sejak awal diprediksi bakal mendapatkan gelar itu karena kiprah dan prestasinya sepanjang 2016 yang sangat mentereng.
Ronaldo mampu turut membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions musim lalu. Dia juga membawa timnas Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Perancis. Sebelumnya, Ronaldo juga sudah mengalahkan Messi dalam perebutan gelar pemain terbaik Ballon d'Or 2016.
Bukan hanya Maradona yang merasa kecewa, dua legenda Madrid yakni Roberto Carlos dan Michael Salgado pun menyesalkan keputusan Messi bersama para pemain Barcelona lainnya yang memutuskan tidak hadir dalam gala penghargaan kali ini.
"Hati saya sedih dan jelas kecewa melihat Leo dan rekan-rekan satu timnya tak hadir. Pesepakbola di sini akan suka melihat mereka hadir," kata Carlos yang merupakan bagian dari skuat Los Galacticos Real Madrid (1996-2007).
Mantan bek timnas Brasil ini menilai Messi serta elemen Barcelona lainnya tak menghormati FIFA sebagai otoritas tertinggi dalam sepak bola dunia. Carlos pun menyarankan agar Messi belajar dari Ronaldo yang terus menunjukkan kejantanan meskipun dalam beberapa tahun terakhir dikalahkan sang bintang Argentina.
"Real Madrid juga memiliki pertandingan yang harus dimainkan pekan ini, namun mereka semua hadir dengan baik memenuhi undangan di Zurich," ujar Carlos.
Tanggapan Carlos selaras dengan Salgado, ia melihat keputusan Messi dan rekan-rekannya semakin merendahkan Barcelona di hadapan sang rival Real Madrid.
"Kami tahu bahwa klub itu memiliki persoalan dengan FIFA di masa lampau, namun Barcelona pun perlu mengerti bahwa FIFA sudah berubah," ucap Salgado. (Alang)
Sebelumnya El Diego pernah kecewa dengan sikap Messi kala menyatakan keinginannya gantung sepatu dari timnas Argentina usai gagal di inal Copa America Centenario 2016 silam. Padahal sang legenda menyatakan mendukung segala keputusan yang akan diambil La Pulga di masa sulitnya, namun Messi tiba-tiba berubah ketika memutuskan kembali menjadi punggawa sekaligus El Capitano timnas Argentina.
"Saya tak tahu apakah keputusan pensiun Messi sengaja dibuat-buat untuk membuat kami melupakan fakta bahwa kami kalah dalam tiga final secara beruntun," kata Maradona kepada Radio La Red, seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport pada 26 Agustus 2016.
Kekecewaan Maradona atas Messi ditunjukkan setelah pria kelahiran Rosario, Argentina, itu memutuskan tak hadir dalam malam gala penghargaan The Best yang digelar FIFA. Tak hanya Messi, rekan-rekannya di Barcelona pun tak hadir dalam malam gala tersebut.
"Saya kecewa dengan Messi. Dengan hanya melihat dari televisi di rumah, Anda tidak bisa melawan apapun atau siapa pun - di sini Anda bisa berjuang," kata Maradona kepada TVE seperti dikutip dari Four Four Two.
"Saya tidak tahu mengapa Barcelona tidak datang pada kegiatan yang penting seperti ini. Mereka memliki prioritas dan prioritasnya adalah agar Leo tak datang. Saya kira dengan datang ke sini [Zurich] mereka bisa berjuang dibandingkan yang mereka lakukan di Barcelona," sambung Maradona yang juga pernah bermain untuk Barcelona (1982-1984).
Dalam nominasi pemain terbaik nama Messi masuk nominasi pemain terbaik dunia versi FIFA, bersama Antoinne Griezmann dan juga rival abadinya Cristiano Ronaldo. Namun gelar itu bias dipastikan akan jatuh ke tangan rival abadinya di La Liga, Cristiano Ronaldo. Nama Ronaldo sejak awal diprediksi bakal mendapatkan gelar itu karena kiprah dan prestasinya sepanjang 2016 yang sangat mentereng.
Ronaldo mampu turut membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions musim lalu. Dia juga membawa timnas Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Perancis. Sebelumnya, Ronaldo juga sudah mengalahkan Messi dalam perebutan gelar pemain terbaik Ballon d'Or 2016.
Bukan hanya Maradona yang merasa kecewa, dua legenda Madrid yakni Roberto Carlos dan Michael Salgado pun menyesalkan keputusan Messi bersama para pemain Barcelona lainnya yang memutuskan tidak hadir dalam gala penghargaan kali ini.
"Hati saya sedih dan jelas kecewa melihat Leo dan rekan-rekan satu timnya tak hadir. Pesepakbola di sini akan suka melihat mereka hadir," kata Carlos yang merupakan bagian dari skuat Los Galacticos Real Madrid (1996-2007).
Mantan bek timnas Brasil ini menilai Messi serta elemen Barcelona lainnya tak menghormati FIFA sebagai otoritas tertinggi dalam sepak bola dunia. Carlos pun menyarankan agar Messi belajar dari Ronaldo yang terus menunjukkan kejantanan meskipun dalam beberapa tahun terakhir dikalahkan sang bintang Argentina.
"Real Madrid juga memiliki pertandingan yang harus dimainkan pekan ini, namun mereka semua hadir dengan baik memenuhi undangan di Zurich," ujar Carlos.
Tanggapan Carlos selaras dengan Salgado, ia melihat keputusan Messi dan rekan-rekannya semakin merendahkan Barcelona di hadapan sang rival Real Madrid.
"Kami tahu bahwa klub itu memiliki persoalan dengan FIFA di masa lampau, namun Barcelona pun perlu mengerti bahwa FIFA sudah berubah," ucap Salgado. (Alang)