Santri Al Ihsan Boarding School Kagum Pada Walikota H. Mahyeldi
D'On, Padang– Pimpinan Al Ihsan Boarding School (IBS) KH.Misran Agusmar, Lc ajak sekitar 54 orang santriwan santriwati ke Pemko Padang. Walikota H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo, SP sambut kedatangan santriwan santriwati Al-Ihsan Boarding School Jl. Pesantren RT. 03 RW. 04 Desa Kubang Jaya Kec. Siak Hulu Kab. Kampar, Provinsi Riau di ruang pertemuan Abu Bakar Djaar, Rabu (4/1).
Walikota Padang H. Mahyeldi setelah menjelaskan tentang kota tercinta ini, dilanjutkan dengan dialog dengan 5 orang petanya. Boleh bertanya, tentang apa saja, dan semua pertanyan akan dijawab dengan baik. Diantara pertanyaan yang disampaiakan para satri tersebut, sebelum menjadi Walikota Padang apa jabatan yang disandang.Setelah itu bagaimana memimpin Kota Padang yang beragam suku. Bagaimana mensejahterakan warga kota tercinta ini. Dan Bagaimana pula membina para pemuda di kota Padang.
Walikota H. Mahyeldi menjelaskan, selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus. Setelah itu, saya ikut bersama teman-teman di partai (PKS), dan melalui partai saya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009. Tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan untuk maju sebagai Wakil Walikota Padang pada tahun 2008. Dan saya menjadi Wakil Wali Kota Padang satu periode pada 18 Februari 2014. Dan dilantik sebagai Walikota Padang pada tanggal 13 Mei 2014, berpasangan dengan H. Emzalmi.
Setelah itu memimpin kota Padang yang penduduknya terdiri dari beragam suku, caranya mendekatkan diri dengan masyarakat. Di Pemko Padang ada kegiatan singgah sahur setiap bulan suci Ramadhan, mendatangi warga miskin dan makan bersama dengan mereka, setelah itu dilanjutkan dengan berdiskusi untuk mengetahui kondisi kehidupan mereka serta keinginannya. Pokoknya Pemerintah tidak boleh menyensarakan rakyatnya.
Setelah itu, Walikota H. Mahyeldi memuji Al-Ihsan Boarding School, saya yakin bahwa para orang tua santriwan-santriwati orang – orang baik-baik. Dasarnya mereka mau menyekolahkan anak-anaknya dengan biaya yang mahal. Sebab banyak pula para orang tua yang tidak mau membiayai dengan mahal sekolah anak-anaknya. Masuk aja sekolah yang lain, bisa saja seperti itu yang terjadi.
Sedangkan Pimpinan Al-Ihsan Boarding School KH.Misran Agusmar, Lc menyampaikan, memilih Kota Padang untuk dikunjungi karena ada program religiusnya. Dan IBS adalah sebuah lembaga pendidikan berasrama terpadu dan berkesinambungan, setingkat SMP/MTs dan SMA/MA, dengan masa belajar 6 tahun. Berlokasi di Jl. Pesantren RT. 03 RW. 04 Desa Kubang Jaya Kec. Siak Hulu Kab. Kampar, Provinsi Riau.
IBS didirikan pada tanggal 1 muharram 1429 H atau 10 Januari 2008 dengan jumlah santri awalnya 42 orang, yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Mentri Pemuda dan olahraga RI Dr. Adhiyaksa Dault. Pada tahun 2011 mendirikan Yayasan Wakaf Al-Ihsan Riau sebagai payung hukum tersendiri dalam rangka melatih kemandirian dan memaksimalkan peran edukatif IBS. (hms)
Walikota Padang H. Mahyeldi setelah menjelaskan tentang kota tercinta ini, dilanjutkan dengan dialog dengan 5 orang petanya. Boleh bertanya, tentang apa saja, dan semua pertanyan akan dijawab dengan baik. Diantara pertanyaan yang disampaiakan para satri tersebut, sebelum menjadi Walikota Padang apa jabatan yang disandang.Setelah itu bagaimana memimpin Kota Padang yang beragam suku. Bagaimana mensejahterakan warga kota tercinta ini. Dan Bagaimana pula membina para pemuda di kota Padang.
Walikota H. Mahyeldi menjelaskan, selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus. Setelah itu, saya ikut bersama teman-teman di partai (PKS), dan melalui partai saya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009. Tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan untuk maju sebagai Wakil Walikota Padang pada tahun 2008. Dan saya menjadi Wakil Wali Kota Padang satu periode pada 18 Februari 2014. Dan dilantik sebagai Walikota Padang pada tanggal 13 Mei 2014, berpasangan dengan H. Emzalmi.
Setelah itu memimpin kota Padang yang penduduknya terdiri dari beragam suku, caranya mendekatkan diri dengan masyarakat. Di Pemko Padang ada kegiatan singgah sahur setiap bulan suci Ramadhan, mendatangi warga miskin dan makan bersama dengan mereka, setelah itu dilanjutkan dengan berdiskusi untuk mengetahui kondisi kehidupan mereka serta keinginannya. Pokoknya Pemerintah tidak boleh menyensarakan rakyatnya.
Setelah itu, Walikota H. Mahyeldi memuji Al-Ihsan Boarding School, saya yakin bahwa para orang tua santriwan-santriwati orang – orang baik-baik. Dasarnya mereka mau menyekolahkan anak-anaknya dengan biaya yang mahal. Sebab banyak pula para orang tua yang tidak mau membiayai dengan mahal sekolah anak-anaknya. Masuk aja sekolah yang lain, bisa saja seperti itu yang terjadi.
Sedangkan Pimpinan Al-Ihsan Boarding School KH.Misran Agusmar, Lc menyampaikan, memilih Kota Padang untuk dikunjungi karena ada program religiusnya. Dan IBS adalah sebuah lembaga pendidikan berasrama terpadu dan berkesinambungan, setingkat SMP/MTs dan SMA/MA, dengan masa belajar 6 tahun. Berlokasi di Jl. Pesantren RT. 03 RW. 04 Desa Kubang Jaya Kec. Siak Hulu Kab. Kampar, Provinsi Riau.
IBS didirikan pada tanggal 1 muharram 1429 H atau 10 Januari 2008 dengan jumlah santri awalnya 42 orang, yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Mentri Pemuda dan olahraga RI Dr. Adhiyaksa Dault. Pada tahun 2011 mendirikan Yayasan Wakaf Al-Ihsan Riau sebagai payung hukum tersendiri dalam rangka melatih kemandirian dan memaksimalkan peran edukatif IBS. (hms)