Waspadai Pembohongan Publik Yang Dilakukan Oleh KNPB
D'On, Papua- Merujuk Twitter Free West Papua per 1 Januari 2017, yang memposting foto "demonstrasi KNPB" perlu diluruskan sebagai berikut, bahwa pada 1/01/2017 tidak ada demontrasi di Manokwari mendukung referendum kemerdekaan Papua. Foto yang digunakan pada postingan tersebut adalah foto demonstrasi KNPB di Manokwari pada 19 September 2016. Postingan pemberitaan demonstrasi tersebut bersifat manipulatif.
Demonstrasi KNPB lainnya yang pernah dilakukan di Manokwari pada 19 Desember 2016, merupakan demoyang dipimpin oleh Andreas Uamang (anggota KNPB Wil III Manokwari) dan diikuti oleh sekitar 50 orang. Demotanpa ijin tersebut guna mendukung upaya ULMWP menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).
Selama ini KNPB melakukan propaganda melalui pemberitaan manipulatif untuk kepentingan dan agenda politiknya semata, termasuk pengkondisian seolah-olah United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) merupakan representasi masyarakat Papua.
ULMWP adalah Kelompok separatis Papua yang mengklaim mewakili sebagian yang sangat kecil dari warga Papua di luar negeri dan telah berkali-kali mengajukan keanggotaan penuh di MSG sejak tahun 2013 (sejak WPNCL). ULMWP melakukan berbagai macam upaya dan cara termasuk politisasi isu Papua di Pasifik, namun tidak pernah berhasil. ULMWP berupaya mendapatkan dukungan di kawasan dengan mengajukan keanggotaanya di MSG, dimana pengajuan keanggotaan ULMWP ditolak MSG baik pada KTT di Honiara, 14 Juli 2016 maupun Pertemuan Tingkat Pejabat Senior dan Menteri Luar Negeri MSG, 20-21 Desember 2016.
Kegagalan ULMWP tersebut menyebabkan Free West Papua berupaya melakukan penyesatan informasi melalui berbagai cara, termasuk manipulasi data/foto serta
menggiring opini publik bahwa "terdapat demonstrasi berkelanjutan di Papua". Oleh karena itu kepada masyarakat khususnya di Papua dan Papua Barat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh isu-isu negatif yang disebarkan oleh kelompok ini yang bertujuan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan serta mengacaukan situasi Papua dan Papua Barat yang sudah aman dan damai menjadi tidak kondusif. Mari kita rapatkan barisan, bersatu padu bersama elemen masyarakat dan aparatur pemerintah untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga Papua dan Papua Barat ini agar tetap aman dan damai, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar guna mewujudkan Papua yang yang bangkit, mandiri dan sejahtera. (puspen)
Demonstrasi KNPB lainnya yang pernah dilakukan di Manokwari pada 19 Desember 2016, merupakan demoyang dipimpin oleh Andreas Uamang (anggota KNPB Wil III Manokwari) dan diikuti oleh sekitar 50 orang. Demotanpa ijin tersebut guna mendukung upaya ULMWP menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).
Selama ini KNPB melakukan propaganda melalui pemberitaan manipulatif untuk kepentingan dan agenda politiknya semata, termasuk pengkondisian seolah-olah United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) merupakan representasi masyarakat Papua.
ULMWP adalah Kelompok separatis Papua yang mengklaim mewakili sebagian yang sangat kecil dari warga Papua di luar negeri dan telah berkali-kali mengajukan keanggotaan penuh di MSG sejak tahun 2013 (sejak WPNCL). ULMWP melakukan berbagai macam upaya dan cara termasuk politisasi isu Papua di Pasifik, namun tidak pernah berhasil. ULMWP berupaya mendapatkan dukungan di kawasan dengan mengajukan keanggotaanya di MSG, dimana pengajuan keanggotaan ULMWP ditolak MSG baik pada KTT di Honiara, 14 Juli 2016 maupun Pertemuan Tingkat Pejabat Senior dan Menteri Luar Negeri MSG, 20-21 Desember 2016.
Kegagalan ULMWP tersebut menyebabkan Free West Papua berupaya melakukan penyesatan informasi melalui berbagai cara, termasuk manipulasi data/foto serta
menggiring opini publik bahwa "terdapat demonstrasi berkelanjutan di Papua". Oleh karena itu kepada masyarakat khususnya di Papua dan Papua Barat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh isu-isu negatif yang disebarkan oleh kelompok ini yang bertujuan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan serta mengacaukan situasi Papua dan Papua Barat yang sudah aman dan damai menjadi tidak kondusif. Mari kita rapatkan barisan, bersatu padu bersama elemen masyarakat dan aparatur pemerintah untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga Papua dan Papua Barat ini agar tetap aman dan damai, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar guna mewujudkan Papua yang yang bangkit, mandiri dan sejahtera. (puspen)