9 Tips Membesarkan Anak Bahagia
D'On- Menjadi orangtua yang baik adalah suatu kewajiban. Salah satunya adalah membesarkan mereka untuk menjadi pribadi yang bahagia. Beberapa tips berdasarkan studi di bawah ini mungkin dapat membantu anda dalam membesarkan anak:
1. Humor ternyata membantu
Menurut Economic and Social Research Councils’ Festival of Social Science pada tahun 2011, mengajak balita anda bercanda, akan membuat mereka menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupan sosialnya. Ketika orangtua melontarkan topik lucu akan memicu anak kecil untuk berpikir lebih kreatif, mencari teman, dan mengelola stres.
2. Selalu berpikir positif
Orangtua yang menampakkan emosi negatif atau mengurus bayinya dengan cara kasar hanya akan menumbuhkan anak-anak yang agresif. Hal itu merupakan berita buruk, karena sifat agresif anak di usia 5 tahun akan berlanjut seumur hidupnya.
3. Kembangkan self-compassion
Orangtua kerap merasa bersalah, mulai sekarang anda harus menghindarinya. Penelitian menunjukkan self-compassion atau memberikan pengertian pada diri sendiri ketika mengalami kesulitan adalah sesuatu yang sangat penting. Orangtua dapat menggunakan self-compassion ketika mengalami kesulitan ketika membesarkan anak. Dengan begitu mereka dapat menjadi teladan bagi anak-anak mereka.
4. Let go..
Ketika anak terbang keluar dari sarang, maka biarkanlah. Ketika anak baru memasuki dunia kampus, orangtua akan cenderung cemas dan kurang terbuka untuk pengalaman baru dengan teman-teman mereka.
5. Jangan biarkan pernikahan anda tak terurus
Jangan biarkan hubungan anda dengan pasangan anda tak terbina dengan baik ketika bayi lahir. Orangtua yang tidak memiliki kestabilan perkawinan seperti memikirkan perceraian cenderung membuat bayi mengalami permasalahan tidur, seperti dikatakan pada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Child Development pada tahun 2011.
Perkawinan yang bermasalah ketika bayi berusia 9 bulan akan berkontribusi pada permasalahan kesulitan tidur bayi pada usia 18 bulan. Kondisi rumah yang penuh stres menjadi penyebabnya.
6. Perhatikan kesehatan mental anda
Ibu yang depresi dan melakukan metode merawat anak yang tidak baik akan berkontribusi pada stres anak, terutama pada masa prasekolah. Maka ketika anda merasa depresi atau stres sebaiknya segera cari solusinya
7. Ibu, perlakukan anak lelakimu dengan baik..
Ikatan yang kuat dengan ibu akan menjaga anak lelaki untuk tidak berbuat hal aneh. Sebuah studi di tahun 2010 mengungkapkan hubungan yang baik dengan ibu akan sangat berpengaruh pada pola perilaku anak laki-laki, begitupun anak perempuan. Hubungan yang baik antara ibu dan anak lelakinya juga bisa membuat hubungan percintaan anak ketika dewasa menjadi lebih baik.
8. Jangan menargetkan kesempurnaan
Tidak ada hal yang sempurna, begitu pula dengan membesarkan anak. Sebuah studi dari jurnal Personality and Individual Difference, orangtua baru yang percaya bahwa masyarakat mengharapkan kesempurnaan dari mereka cenderung lebih stres dan kurang percaya diri dalam mengurus anak. Hilangkan tekanan, dan jadilah orangtua yang lebih santai.
9. Kenali anak anda
Jangan gunakan metode yang sama pada tiap anak. Tiap anak memiliki ciri khasnya sendiri dan memutuhkan penanganan yang berbeda. Seperti anak yang memiliki kesulitan mengatur emosi mereka, akan membutuhkan bantuan ekstra dari ayah dan ibunya.
1. Humor ternyata membantu
Menurut Economic and Social Research Councils’ Festival of Social Science pada tahun 2011, mengajak balita anda bercanda, akan membuat mereka menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupan sosialnya. Ketika orangtua melontarkan topik lucu akan memicu anak kecil untuk berpikir lebih kreatif, mencari teman, dan mengelola stres.
2. Selalu berpikir positif
Orangtua yang menampakkan emosi negatif atau mengurus bayinya dengan cara kasar hanya akan menumbuhkan anak-anak yang agresif. Hal itu merupakan berita buruk, karena sifat agresif anak di usia 5 tahun akan berlanjut seumur hidupnya.
3. Kembangkan self-compassion
Orangtua kerap merasa bersalah, mulai sekarang anda harus menghindarinya. Penelitian menunjukkan self-compassion atau memberikan pengertian pada diri sendiri ketika mengalami kesulitan adalah sesuatu yang sangat penting. Orangtua dapat menggunakan self-compassion ketika mengalami kesulitan ketika membesarkan anak. Dengan begitu mereka dapat menjadi teladan bagi anak-anak mereka.
4. Let go..
Ketika anak terbang keluar dari sarang, maka biarkanlah. Ketika anak baru memasuki dunia kampus, orangtua akan cenderung cemas dan kurang terbuka untuk pengalaman baru dengan teman-teman mereka.
5. Jangan biarkan pernikahan anda tak terurus
Jangan biarkan hubungan anda dengan pasangan anda tak terbina dengan baik ketika bayi lahir. Orangtua yang tidak memiliki kestabilan perkawinan seperti memikirkan perceraian cenderung membuat bayi mengalami permasalahan tidur, seperti dikatakan pada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Child Development pada tahun 2011.
Perkawinan yang bermasalah ketika bayi berusia 9 bulan akan berkontribusi pada permasalahan kesulitan tidur bayi pada usia 18 bulan. Kondisi rumah yang penuh stres menjadi penyebabnya.
6. Perhatikan kesehatan mental anda
Ibu yang depresi dan melakukan metode merawat anak yang tidak baik akan berkontribusi pada stres anak, terutama pada masa prasekolah. Maka ketika anda merasa depresi atau stres sebaiknya segera cari solusinya
7. Ibu, perlakukan anak lelakimu dengan baik..
Ikatan yang kuat dengan ibu akan menjaga anak lelaki untuk tidak berbuat hal aneh. Sebuah studi di tahun 2010 mengungkapkan hubungan yang baik dengan ibu akan sangat berpengaruh pada pola perilaku anak laki-laki, begitupun anak perempuan. Hubungan yang baik antara ibu dan anak lelakinya juga bisa membuat hubungan percintaan anak ketika dewasa menjadi lebih baik.
8. Jangan menargetkan kesempurnaan
Tidak ada hal yang sempurna, begitu pula dengan membesarkan anak. Sebuah studi dari jurnal Personality and Individual Difference, orangtua baru yang percaya bahwa masyarakat mengharapkan kesempurnaan dari mereka cenderung lebih stres dan kurang percaya diri dalam mengurus anak. Hilangkan tekanan, dan jadilah orangtua yang lebih santai.
9. Kenali anak anda
Jangan gunakan metode yang sama pada tiap anak. Tiap anak memiliki ciri khasnya sendiri dan memutuhkan penanganan yang berbeda. Seperti anak yang memiliki kesulitan mengatur emosi mereka, akan membutuhkan bantuan ekstra dari ayah dan ibunya.
#cnnind