BPBD Maksimalkan Peran KSB
D'On, Padang- Kota Padang dikenal sebagai super market bencana. Selain ancaman gempa bumi dan tsunami, warga Padang juga dihantui dengan ancaman tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan lainnya.
Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa buntut bencana, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Padang terus melakukan kerjasama dengan seluruh elemen, salah satunya Kelompok Siaga Bencana (KSB). Tujuannya agar masyarakat lebih cerdas dalam menghadapi segala macam bentuk bencana.
Upaya memaksimalkan peran KSB, BPBD Padang menggelar pelatihan kepada seluruh anggota KSB yang telah terbentuk di beberapa kelurahan di Kota Padang di LPMP Sumbar, komplek kampus UNP Padang, Senin (27/2).
Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Padang, Edi Hasymi menyebut, ke depan pihaknya akan semakin memperkuat kapasitas seluruh KSB yang ada. Ia juga berharap kepada104 kelurahan di Padang agar segera membentuk KSB di kelurahan masing-masing.
“Kita menghimbau di masing-masing kelurahan agar segera membentuk KSB. Organisasi ini merupakan garda terdepan dalam memberikan bantuan terhadap masyarakat yang menjadi korban yang ditimbulkan bencana,” sebut Edi saat pemaparan materi
Ia menyampaikan, BPBD Padang saat ini fokus menjadikan warga Padang cerdas bencana. Dengan itu diharapkan ketika terjadi bencana, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan.
Sementara menyangkut sarana kebencanaan yang ada saat ini, Kota Padang memiliki sebanyak 46 unit sirine informasi dini ancaman tsunami. Hanya saja, 29 unit diantaranya tidak berfungsi.
Sementara untuk shelter, tercatat sebanyak 74 unit dengan rincian, 4 bangunan shelter yang khusus dibangun pemerintah, 17 shelter terdapat di perkantoran, 14 unit di hotel, 27 unit di sekolah atau kampus, 6 unit di masjid, 4 unit di pusat perbelanjaan dan 2 unit lagi terdapat di rumah sakit.
“Selain adanya sarana, kita ingin peran KSB semakin ditingkatkan sebagai upaya mencerdaskan masyarakat terhadap kebencanaan. Jika hal ini dilakukan secara maksimal maka akan berdampak pada keselamatan warga saat terjadi bencana,” pungkas Edi Hasymi. (hms)
Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa buntut bencana, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Padang terus melakukan kerjasama dengan seluruh elemen, salah satunya Kelompok Siaga Bencana (KSB). Tujuannya agar masyarakat lebih cerdas dalam menghadapi segala macam bentuk bencana.
Upaya memaksimalkan peran KSB, BPBD Padang menggelar pelatihan kepada seluruh anggota KSB yang telah terbentuk di beberapa kelurahan di Kota Padang di LPMP Sumbar, komplek kampus UNP Padang, Senin (27/2).
Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Padang, Edi Hasymi menyebut, ke depan pihaknya akan semakin memperkuat kapasitas seluruh KSB yang ada. Ia juga berharap kepada104 kelurahan di Padang agar segera membentuk KSB di kelurahan masing-masing.
“Kita menghimbau di masing-masing kelurahan agar segera membentuk KSB. Organisasi ini merupakan garda terdepan dalam memberikan bantuan terhadap masyarakat yang menjadi korban yang ditimbulkan bencana,” sebut Edi saat pemaparan materi
Ia menyampaikan, BPBD Padang saat ini fokus menjadikan warga Padang cerdas bencana. Dengan itu diharapkan ketika terjadi bencana, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan.
Sementara menyangkut sarana kebencanaan yang ada saat ini, Kota Padang memiliki sebanyak 46 unit sirine informasi dini ancaman tsunami. Hanya saja, 29 unit diantaranya tidak berfungsi.
Sementara untuk shelter, tercatat sebanyak 74 unit dengan rincian, 4 bangunan shelter yang khusus dibangun pemerintah, 17 shelter terdapat di perkantoran, 14 unit di hotel, 27 unit di sekolah atau kampus, 6 unit di masjid, 4 unit di pusat perbelanjaan dan 2 unit lagi terdapat di rumah sakit.
“Selain adanya sarana, kita ingin peran KSB semakin ditingkatkan sebagai upaya mencerdaskan masyarakat terhadap kebencanaan. Jika hal ini dilakukan secara maksimal maka akan berdampak pada keselamatan warga saat terjadi bencana,” pungkas Edi Hasymi. (hms)