Jurnalis Kembali "Kena Pukul" Saat Meliput
D'On, Jakarta- Kembali terjadi kekerasan terhadap wartawan saat melakukan peliputan berita. Dua orang Jurnalis dari Metro TV dan Global TV mengalami kekerasan saat meliput aksi 112 yang digelar di mesjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (11/2) kemarin.
Aksi kekerasaan sekelompok orang tersebut sangat dikejam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Sekelompok peserta aksi 112 mengintimidasi hingga memukul jurnalis yang tengah meliput aksi tersebut.
Dikatakan Ahmad Nurhasim Ketua AJI Jakarta, pihaknya telah mencatat ada beberapa jurnalis dari perusahaan media berbeda diperlakukan kurang baik oleg peserta aksi di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2).
“Deskriminasi peliputan diarahkan kepada jurnalis Metro TV dan jurnalis Global TV,” tutur Ahmad melalui keterangan persnya.
Ahmad mengatakan bahwa tindakan kekerasan ini mencerminkan perilaku tidak menghargai dan menghormati profesi jurnalis. Seharusnya mereka ketahui bahwa kerja jurnalis dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
"Pasal 8 UU Pers dengan jelas menyatakan, dalam melaksanakan profesi, seorang jurnalis mendapatkan perlindungan hukum," ujarnya menambahkan.
Tekanan, Intimidasi serta kekerasan terhadap jurnalis yang sedang bertugas meliput, menurut Ahmad, merupakan salah satu bentuk menghalang-halangi hak publik untuk memperolah informasi yang akurat dan faktual selama aksi berlangsung.
"Aksi ini membuat jurnalis tidak bisa bekerja dengan leluasa di lapangan. Padahal jurnalis bekerja untuk kepentingan informasi publik," ujar dia.
Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun AJI, peristiwa intimidasi serta kekerasan yang dialami jurnalis Metro TV dan Global TV, berbeda. Tindak kekerasan yang menimpa jurnalis Metro TV terjadi Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketika itu reporter Metro TV Desi Fitriani dan kameramennya Ucha Fernandes tengah meliput di pintu masuk masjid sisi timur laut, sekelompok orang meneriaki mereka. Massa mengusir keduanya ke luar kompleks masjid. Massa berteriak, "usir Metro TV, usir Metro TV".
Massa menggiring keduanya keluar kompleks masjid disertai tindakan kekerasan. Ucha dipukuli di bagian perut leher dan kaki. Sementara Desi dipukul menggunakan bambu di bagian kepala hingga mengalami luka.
Sementara aksi intimidasi yang dialami kameraman Global TV bernama Dino, terjadi Jumat (10/2/2017) malam.
Massa menuduh Dino tidak sopan dalam menyebut nama pimpinan Front Pembela Islam, Rieziq Shihab lantaran tidak menyebut kata 'Habib'.
Massa kemudian memaksa Dino menambahkan kata 'Habib' dalam laporannya.
Selain kasus jurnalis dari dua perusahaan ini, AJI juga mendapatkan informasi soal adanya pengusiran mobil Kompas TV dari area masjid pada Jumat malam.
AJI berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa jurnalis. (Khalid)