Panglima TNI Hadiri Acara Tanwir Muhammadyah di Ambon
D'On, Ambon (Maluku)- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir dalam rangka acara pembukaan Sidang Tanwir Muhammadyah oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo di Gedung Islamic Centre, Kota Ambon, Maluku, Jumat (24/2/2017).
Sidang Tanwir Muhammadyah mengusung tema “Kedaulatan dan Keadilan Sosial Untuk Indonesia Berkemajuan”, merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua, di bawah muktamar, bagi organisasi yang didirikan pada tahun 1912.
Dalam sambutannya Presiden RI Ir H. Joko Widodo mengatakan bahwa, Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi Islam di Indonesia telah mampu membawa misi Islam dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara. “Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan telah terbukti menjadi kekuatan transformatif terbangunnya kehidupan umat yang lebih baik sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia. Muhammadiyah memiliki kiprah dan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut Presiden RI mengatakan bahwa, kontribusi Muhammadiyah untuk membangun negeri telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat di Indonesia, baik melalui layanan pendidikan maupun kesehatan serta layanan sosial lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. “Muhammadiyah saat ini telah memiliki 4.263 sekolah TK, 2.252 sekolah SD dan Madrasyah Ibtidaiyah (MI), 1.632 sekolah SMP/MTS, 1.632 sekolah SMA/SMK dan 1.291 Madrasah Aliyah serta 171 perguruan tinggi. Ini adalah sebuah kekuatan yang sangat besar,” ungkapnya.
Presiden RI Joko Widodo percaya jika misi Islam berkemajuan yang dilakukan Muhammadiyah menjadi sebuah kekuatan yang harus terus dijaga. “Kalau komitmen ini kita jaga terus dan bersama-sama bergotong royong, maka akan mewujudkan masyarakat yang beradab, maju, berdaulat dan berkeadilan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden RI menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan kedua di wilayah Maluku. “Saya sangat cinta terhadap masyarakat Maluku serta warga Muhammadiyah, sehingga dalam dua minggu terakhir ini saya sudah dua kali datang ke Kota Ambon, khusus kedatangan saya kali ini untuk membuka sidang Tanwir Muhammadiyah,” ujarnya.
Selesai membuka acara tersebut, Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selanjutnya menuju gedung Kristiani Centre yang ada di kawasan Talake untuk membuka musyawarah besar para Raja (Latupatti) se-Maluku. Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI dianugerahi gelar adat oleh para Raja se-Maluku.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Maluku Said Assagaff, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Haedar Nashir dan 1.000 anggota DPP Muhammadiyah seluruh Indonesia.(puspen)
Sidang Tanwir Muhammadyah mengusung tema “Kedaulatan dan Keadilan Sosial Untuk Indonesia Berkemajuan”, merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua, di bawah muktamar, bagi organisasi yang didirikan pada tahun 1912.
Dalam sambutannya Presiden RI Ir H. Joko Widodo mengatakan bahwa, Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi Islam di Indonesia telah mampu membawa misi Islam dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara. “Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan telah terbukti menjadi kekuatan transformatif terbangunnya kehidupan umat yang lebih baik sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia. Muhammadiyah memiliki kiprah dan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut Presiden RI mengatakan bahwa, kontribusi Muhammadiyah untuk membangun negeri telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat di Indonesia, baik melalui layanan pendidikan maupun kesehatan serta layanan sosial lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. “Muhammadiyah saat ini telah memiliki 4.263 sekolah TK, 2.252 sekolah SD dan Madrasyah Ibtidaiyah (MI), 1.632 sekolah SMP/MTS, 1.632 sekolah SMA/SMK dan 1.291 Madrasah Aliyah serta 171 perguruan tinggi. Ini adalah sebuah kekuatan yang sangat besar,” ungkapnya.
Presiden RI Joko Widodo percaya jika misi Islam berkemajuan yang dilakukan Muhammadiyah menjadi sebuah kekuatan yang harus terus dijaga. “Kalau komitmen ini kita jaga terus dan bersama-sama bergotong royong, maka akan mewujudkan masyarakat yang beradab, maju, berdaulat dan berkeadilan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden RI menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan kedua di wilayah Maluku. “Saya sangat cinta terhadap masyarakat Maluku serta warga Muhammadiyah, sehingga dalam dua minggu terakhir ini saya sudah dua kali datang ke Kota Ambon, khusus kedatangan saya kali ini untuk membuka sidang Tanwir Muhammadiyah,” ujarnya.
Selesai membuka acara tersebut, Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selanjutnya menuju gedung Kristiani Centre yang ada di kawasan Talake untuk membuka musyawarah besar para Raja (Latupatti) se-Maluku. Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI dianugerahi gelar adat oleh para Raja se-Maluku.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Maluku Said Assagaff, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Haedar Nashir dan 1.000 anggota DPP Muhammadiyah seluruh Indonesia.(puspen)