Panglima TNI : Indonesia dan Thailand Perlu Tingkatkan Kerja Sama Intelijen
D'On, Jakarta- Indonesia dan Thailand sama-sama pernah menjadi korban
terorisme, untuk itu perlu ditingkatkan kerja sama intelijen dalam
penanggulangan penanganan teroris. Demikian disampaikan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menerima kunjungan Pangab Thailand
Jenderal Surapong Suwana-adth, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu
(1/2/2017).
Panglima TNI mengatakan bahwa dalam kondisi sekarang ini, Indonesia dan Thailand perlu meningkatkan hubungan kerja sama khususnya kedua Angkatan Bersenjata yang lebih erat. Menurutnya, dalam sejarah Indonesia dengan Thailand, pada masa kerajaan-kerajaan yang lalu juga sudah terjalin kerja sama dengan kerajaan Thailand dan masyarakat Indonesiapun sudah ada yang tinggal di Thailand, disana ada Kampung Makasar dan Kampung Jawa,” ucapnya.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa, sekarang ini didunia terjadi kompetisi global, salah satunya memperebutkan makanan, energy dan air, dimana negara Thailand dan Indonesia memiliki geografis yang sama, yaitu banyak tumbuh-tumbuhan dan makanan. “Energi ini akan menjadi rebutan berbagai negara, untuk itu negara yang satu rumpun harus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, Indonesia mempunyai industri strategis yaitu PT Pindad dengan industri persenjataanya dan Panser Anoa yang digunakan Angkatan Darat, PT PAL membuat berbagai macam kapal yang digunakan Angkatan Laut, dan PT Dirgantara Indonesia membuat pesawat terbang untuk keperluan Angkatan Udara, bahkan CN-295 yang dipakai kepolisian Thailand.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo atas nama TNI dan seluruh prajurit TNI mengucapkan berduka cita atas meninggalnya Raja Thailand beberapa waktu lalu serta mengucapkan selamat atas pelantikan Jenderal Surapong sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Thailand.
“Saya yakin dengan pengalaman Jenderal Surapong dan berbagai penugasan yang cukup panjang, bisa memimpin dan membuat lebih maju tentara Angkatan Bersenjata Thailand,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menanggapi apa yang disampaikan Panglima TNI terkait kerja sama Intelijen dalam penanganan aksi teroris, Pangab Thailand Jenderal Surapong menyatakan siap menerima dan meningkatkan kerja sama antara kedua Angkatan Bersenjata baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, termasuk didalamnya counter terorism operations, peacekeeping operations, dan sharing information intelijen.
“Saya merasa senang sekali dari berbagai kegiatan latihan kedua Angkatan Bersenjata (Thailand dan Indonesia) yang telah dilaksanakan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara, dan perlu ditingkatkan lebih lanjut,” ujar Pangab Thailand.
Turut mendampingi Panglima TNI, diantaranya Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, dan Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono. Sedangkan delegasi dari Thailand, diantaranya Kepala Staf Gabungan Jenderal Tarnchaiyan Srisuwan, Kepala Kantor Pangab Thailand Jenderal Bundit Boonyapan, Direktur Intelijen Direktorat Intelijen Gabungan Mayor Jenderal Wichai Chucherd. (Puspen)
Panglima TNI mengatakan bahwa dalam kondisi sekarang ini, Indonesia dan Thailand perlu meningkatkan hubungan kerja sama khususnya kedua Angkatan Bersenjata yang lebih erat. Menurutnya, dalam sejarah Indonesia dengan Thailand, pada masa kerajaan-kerajaan yang lalu juga sudah terjalin kerja sama dengan kerajaan Thailand dan masyarakat Indonesiapun sudah ada yang tinggal di Thailand, disana ada Kampung Makasar dan Kampung Jawa,” ucapnya.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa, sekarang ini didunia terjadi kompetisi global, salah satunya memperebutkan makanan, energy dan air, dimana negara Thailand dan Indonesia memiliki geografis yang sama, yaitu banyak tumbuh-tumbuhan dan makanan. “Energi ini akan menjadi rebutan berbagai negara, untuk itu negara yang satu rumpun harus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, Indonesia mempunyai industri strategis yaitu PT Pindad dengan industri persenjataanya dan Panser Anoa yang digunakan Angkatan Darat, PT PAL membuat berbagai macam kapal yang digunakan Angkatan Laut, dan PT Dirgantara Indonesia membuat pesawat terbang untuk keperluan Angkatan Udara, bahkan CN-295 yang dipakai kepolisian Thailand.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo atas nama TNI dan seluruh prajurit TNI mengucapkan berduka cita atas meninggalnya Raja Thailand beberapa waktu lalu serta mengucapkan selamat atas pelantikan Jenderal Surapong sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Thailand.
“Saya yakin dengan pengalaman Jenderal Surapong dan berbagai penugasan yang cukup panjang, bisa memimpin dan membuat lebih maju tentara Angkatan Bersenjata Thailand,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menanggapi apa yang disampaikan Panglima TNI terkait kerja sama Intelijen dalam penanganan aksi teroris, Pangab Thailand Jenderal Surapong menyatakan siap menerima dan meningkatkan kerja sama antara kedua Angkatan Bersenjata baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, termasuk didalamnya counter terorism operations, peacekeeping operations, dan sharing information intelijen.
“Saya merasa senang sekali dari berbagai kegiatan latihan kedua Angkatan Bersenjata (Thailand dan Indonesia) yang telah dilaksanakan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara, dan perlu ditingkatkan lebih lanjut,” ujar Pangab Thailand.
Turut mendampingi Panglima TNI, diantaranya Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, dan Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono. Sedangkan delegasi dari Thailand, diantaranya Kepala Staf Gabungan Jenderal Tarnchaiyan Srisuwan, Kepala Kantor Pangab Thailand Jenderal Bundit Boonyapan, Direktur Intelijen Direktorat Intelijen Gabungan Mayor Jenderal Wichai Chucherd. (Puspen)