Salurkan 16.295 Beasiswa, Presiden Jokowi Minta Program LPDP Lebih Fokus, Tepat, dan Terarah
D'On, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan pada tahun 2020-2030, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi dimana penduduk usia produktif sangat besar.
Hal tersebut berarti dalam kurun waktu 3 sampai 13 tahun ke depan, lanjut Presiden, Indonesia akan memiliki banyak sekali sumber daya manusia (SDM) yang tengah berada pada puncak usia produktif.
“Dan untuk menyambut bonus demografi tersebut pemerintah akan bekerja lebih fokus lagi, bukan hanya pada upaya menghadirkan pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang seluas-luasnya bagi seluruh Indonesia, khususnya dari kalangan yang kurang mampu, tetapi juga pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP,” tutur Presiden dalam Rapat Terbatas tentang Optimalisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di Kantor Presiden, (7/2) siang.
Data yang diperoleh, tambah Presiden, menunjukkan bahwa proporsi SDM dengan kualifikasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,2% dari angkatan kerja, dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20,3% atau negara-negara OECD sebesar 40,3%.
Jumlah insinyur per 1 juta penduduk Indonesia adalah 2.671, lebih rendah dari Malaysia yang 3.333, Vietnam 9.037 dan Korea Selatan 25.039.
“Untuk itu, saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM termasuk melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi maupun pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang,” tegas Presiden.
Menurut Presiden, selama ini LPDP telah melakukan pengelolaan sebagian alokasi dana pendidikan APBN dengan mekanisme pengelolaan dana abadi, yang kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 ataupun S3.
LPDP sendiri telah menyalurkan beasiswa kepada 16.295 orang yang terdiri 8.406 beasiswa dalam negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri.
“Namun perlu saya ingatkan agar investasi dalam pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus harus, harus betul-betul tepat, dan harus betul-betul terarah,” pungkas Presiden seraya berharap program LPDP ini baik program beasiswa, pendanaan riset maupun layanan rehabilitasi infrastruktur pendidikan dapat lebih dioptimalkan lagi.
Rapat Terbatas tentang optimalisasi lembaga pengelola dana pendidikan ini, dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mendikbud Muhadjir Effendi, Menristek Dikti Mohamad Nasir, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menkeu Sri Mulyani, KSP Teten Masduki, Menpar Arif Yahya, Menhub Budi Karya, Menkes Nila F Moeloek, dan Menpora Imam Nahrowi. (stk)
Hal tersebut berarti dalam kurun waktu 3 sampai 13 tahun ke depan, lanjut Presiden, Indonesia akan memiliki banyak sekali sumber daya manusia (SDM) yang tengah berada pada puncak usia produktif.
“Dan untuk menyambut bonus demografi tersebut pemerintah akan bekerja lebih fokus lagi, bukan hanya pada upaya menghadirkan pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang seluas-luasnya bagi seluruh Indonesia, khususnya dari kalangan yang kurang mampu, tetapi juga pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP,” tutur Presiden dalam Rapat Terbatas tentang Optimalisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di Kantor Presiden, (7/2) siang.
Data yang diperoleh, tambah Presiden, menunjukkan bahwa proporsi SDM dengan kualifikasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,2% dari angkatan kerja, dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20,3% atau negara-negara OECD sebesar 40,3%.
Jumlah insinyur per 1 juta penduduk Indonesia adalah 2.671, lebih rendah dari Malaysia yang 3.333, Vietnam 9.037 dan Korea Selatan 25.039.
“Untuk itu, saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM termasuk melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi maupun pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang,” tegas Presiden.
Menurut Presiden, selama ini LPDP telah melakukan pengelolaan sebagian alokasi dana pendidikan APBN dengan mekanisme pengelolaan dana abadi, yang kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 ataupun S3.
LPDP sendiri telah menyalurkan beasiswa kepada 16.295 orang yang terdiri 8.406 beasiswa dalam negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri.
“Namun perlu saya ingatkan agar investasi dalam pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus harus, harus betul-betul tepat, dan harus betul-betul terarah,” pungkas Presiden seraya berharap program LPDP ini baik program beasiswa, pendanaan riset maupun layanan rehabilitasi infrastruktur pendidikan dapat lebih dioptimalkan lagi.
Rapat Terbatas tentang optimalisasi lembaga pengelola dana pendidikan ini, dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mendikbud Muhadjir Effendi, Menristek Dikti Mohamad Nasir, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menkeu Sri Mulyani, KSP Teten Masduki, Menpar Arif Yahya, Menhub Budi Karya, Menkes Nila F Moeloek, dan Menpora Imam Nahrowi. (stk)