Belum 1x24 Jam, Yanthy Hasadis Cabut Laporan Polisi Terhadap Wahyu Iramana
Kejanggalan pencabutan laporan polisi oleh Yanthy Hasadis ditanggapi berbagai pihak masyarakat, tidak terkecuali Ferry Pratama salah seorang masyarakat Kota Padang, ia mengatakan adanya kejanggalan dalam hal ini, karena pelaporan ini belum sampai 1x24 jam. Ferry menanggapi ada hal lain dibelakang pencabutan laporan ini. Ia menilai laporan ini tidak relevan dan ada kemungkinan besar terjadi skandal dibelakang ini semua.
"Wahyu dilaporkan Yanthy Hasadis terkait pemerasan yang dilakukan Wahyu terhadap dirinya sebesar Rp600 juta untuk kepentingan 20 orang anggota dewan, namun Yanthy mencabut laporan tersebut belum genap berumur 1 hari, dan ini perlu dipertanyakan ada apa dibalik ini semua," ungkap Ferry.
Bila benar ada skenario dibalik ini semua, memang pintar sekali para oknum anggota dewan yang saling bertikai ini mempermainkan perasaan warga Kota Padang, bukannya memberi solusi untuk warga Kota Padang dan sebagai lembaga pengemban Aspirasi masyarakat, malah mereka saling gontok-gontokan dan saling lapor. Sehingga kinerja yang mereka hasilkan nol besar dan tidak ada yang dapat dihasilkan untuk kemaslahatan masyarakat Kota Padang, ucap Ferry geram.
"Sungguh aneh, setelah aksi saling lapor antara Ketua DPRD Kota Padang, Erisman dengan Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra berakhir dengan pencabutan laporan di Polresta Padang," tukuknya.
Ferry berharap kejadian yang terus berulang ini jangan kembali terkjadi, mengingat masa periode mereka akan berakhir dalam kurun waktu 2 tahun mendatang, sebaiknya sekarang memikirkan bagaimana membuat masyarakat Kota Padang semakin sejahtera dan melahirkan Ranperda menjadi Perda untuk kepentingan masyarakat Kota Padang. (mond)
