Sepak Kenchi Makin Diminati di Padang
D'On, Padang- Jenis olahraga sepak kenchi atau Jianzi mungkin masih agak asing bagi masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat. Dulunya, olahraga ini sering digunakan dalam latihan prajurit Cina pada masa Dinasti Han.
Namun jangan salah, jika dalam perjalanannya olahraga ini makin diminati masyarakat. Bahkan, cabang olahraga kenchi sudah dipertandingkan di ajang internasional pada Olimpiade Beijing 2008 dan SEA Games Laos 2009 lalu.
Sejalan waktu, olahraga sepak kenchi atau Jianzi kini sudah mulai dikembangkan di Kota Padang. Pecinta olahraga tersebut tergabung dalam satu naungan klub bernama Naga Mas Kenchi Club (NMKC).
Penasehat NMKC Padang, Iswanto Kwara mengatakan, jumlah atlet NMKC di Padang saat ini sudah mencapai 30 orang. Perkembangannya cukup baik meski baru ada di GOR Prayoga Padang.
Ia bercerita, olahraga sepak kenchi di Padang berawal dari empat orang yang membawanya dari Kota Medan beberapa tahun lalu, yakni Martin Seng bersama tiga rekan lainnya yakni, Albert,Willy dan Frengki.
Iswanto yang juga Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Padang itu mengatakan, olahraga sepak kenchi atau Jià nzi adalah ‘nenek moyang’ dari bulutangkis dan sepak takraw. Permainan itu dilakukan pada lapangan dengan pembatas seperti net bulutangkis. Untuk sistem permainannya reali poin 21.
Pemain kenchi atau jià nzi harus memainkan sebuah alat bernama kok dan tidak boleh menyentuh tanah. Bila menyentuh tanah akan menambah nilai lawan. Iswanto menilai olahraga tersebut terbilang unik, menantang nyali dan penuh atraksi.
Olahraga sepak kenchi memang belum terlalu populer di Indonesia. Selain di Kota Padang, baru ada di Medan dan Jakarta. Bahkan karena baru, mereka belum memiliki pelatih dan hanya berlatih bersama-sama. Namun, itu tak menyurutkan niat para atlet sepak kenchi di NMKC Padang yang diketuai Haryanto Benny dan Wakil Ketua Klub, Martin Seng, untuk menjalani latihan.
“Bagi anak-anak muda yang berbakat tentu akan dilakukan pembinaan,” ujar Iswanto.
Rencananya pada tanggal 5 sampai 7 Mei 2016 nanti, satu-satunya atlet putri dari NMKC Padang bernama Gita (15) yang sudah bergabung semenjak Agustus 2015 akan mengikuti pertandingan tingkat nasional di Medan. Karena Gita merupakan satu-satunya atlet putri dari Kota Padang, maka untuk pertandingan nanti ia akan bergabung dengan atlet putri dari Medan.
Namun jangan salah, jika dalam perjalanannya olahraga ini makin diminati masyarakat. Bahkan, cabang olahraga kenchi sudah dipertandingkan di ajang internasional pada Olimpiade Beijing 2008 dan SEA Games Laos 2009 lalu.
Sejalan waktu, olahraga sepak kenchi atau Jianzi kini sudah mulai dikembangkan di Kota Padang. Pecinta olahraga tersebut tergabung dalam satu naungan klub bernama Naga Mas Kenchi Club (NMKC).
Penasehat NMKC Padang, Iswanto Kwara mengatakan, jumlah atlet NMKC di Padang saat ini sudah mencapai 30 orang. Perkembangannya cukup baik meski baru ada di GOR Prayoga Padang.
Ia bercerita, olahraga sepak kenchi di Padang berawal dari empat orang yang membawanya dari Kota Medan beberapa tahun lalu, yakni Martin Seng bersama tiga rekan lainnya yakni, Albert,Willy dan Frengki.
Iswanto yang juga Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Padang itu mengatakan, olahraga sepak kenchi atau Jià nzi adalah ‘nenek moyang’ dari bulutangkis dan sepak takraw. Permainan itu dilakukan pada lapangan dengan pembatas seperti net bulutangkis. Untuk sistem permainannya reali poin 21.
Pemain kenchi atau jià nzi harus memainkan sebuah alat bernama kok dan tidak boleh menyentuh tanah. Bila menyentuh tanah akan menambah nilai lawan. Iswanto menilai olahraga tersebut terbilang unik, menantang nyali dan penuh atraksi.
Olahraga sepak kenchi memang belum terlalu populer di Indonesia. Selain di Kota Padang, baru ada di Medan dan Jakarta. Bahkan karena baru, mereka belum memiliki pelatih dan hanya berlatih bersama-sama. Namun, itu tak menyurutkan niat para atlet sepak kenchi di NMKC Padang yang diketuai Haryanto Benny dan Wakil Ketua Klub, Martin Seng, untuk menjalani latihan.
“Bagi anak-anak muda yang berbakat tentu akan dilakukan pembinaan,” ujar Iswanto.
Rencananya pada tanggal 5 sampai 7 Mei 2016 nanti, satu-satunya atlet putri dari NMKC Padang bernama Gita (15) yang sudah bergabung semenjak Agustus 2015 akan mengikuti pertandingan tingkat nasional di Medan. Karena Gita merupakan satu-satunya atlet putri dari Kota Padang, maka untuk pertandingan nanti ia akan bergabung dengan atlet putri dari Medan.
#pdgmdia