Breaking News

Tren Bikin Slime Bahaya Bagi Kesehatan

D'On, Jakarta- Bikin slime sendiri di rumah sedang populer. Banyak anak yang melakukannya. Tapi waspada bahaya di balik tren ini.

Korbannya sudah ada. Kathleen Quinn, 11 tahun, bocah dari Massachusetts, terbakar tangannya gara-gara bikin slime dari campuran lem, air, dan boraks, di rumahnya.

Seperti dilansir Live Science, penyebab tangan Quinn mengalami terbakar zat kimia (chemical burn) adalah boraks atau sodium borate. Boraks ini adalah mineral dan dijual sebagai produk pembersih.

Dr. Michael Cooper, direktur di Regional Burn Center di Staten Island University Hospital di New York, mengatakan boraks sebetulnya hanya menyebabkan iritasi ringan. Tapi dalam kasus Quinn, ada faktor lain yang membuat boraks berbahaya.

Pertama, jangka waktu kontak dengan boraks. Makin lama ia kontak dengan zat kimia atau penyebab panas, makin parah cederanya. Kedua, persentase zat kimia atau panas itu. Lalu ketiga, ketebalan kulit. “Dan kulit anak-anak lebih tipis,” kata Cooper.

Cooper menduga, dalam kasus Quinn, anak itu (yang memiliki kulit lebih tipis dari orang dewasa) cukup lama bersentuhan dengan boraks, dan konsentrasi boraks masih terlalu tinggi (kurang diencerkan dengan air).

Luka bakar yang diderita Quinn pun bukan main-main. Dokter menyebut, dia mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga. Luka bakar tingkat dua terjadi saat panas melukai sampai ke lapisan dermis dan menyebabkan kulit melepuh.

Luka bakar tingkat tiga terjadi saat kulit yang terbakar sudah sampai ke jaringan di bawah lapisan dermis, seperti lemak, otot, dan urat. Penyembuhannya bisa berbulan-bulan dan butuh operasi. 

#cnnind