Udang Vaname, Potensi Menjanjikan
D'On, Padang- Pemerintah Kota Padang tengah serius menggalakkan budidaya udang Vaname. Selain terbilang mudah dalam pembibitan, udang Vaname cukup potensial jika benar-benar ditekuni.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Zalbadri menukaskan, budidaya udang Vaname akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Sekali panen akan menghasilkan ratusan juta rupiah.
"Dengan luas tambak 500 meter persegi, hasil panen diperkirakan antara 3,75 sampai 4,25 ton dengan nilai mencapai Rp 400 juta. Sedangkan untuk ukuran tambak sekitar 400 meter persegi akan mendapatkan panen sekitar Rp 300 juta," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin ini.
Lebih lanjut Zalbadri menuturkan, untuk teknis pengelolaan budidaya, kelompok masyarakat akan dilakukan pendampingan penuh. Diberikan pengarahan berupa teori dan praktek langsung bagaimana cara pengembangbiakan udang Vaname.
“Ada struktur pengelolaan, nelayan belum bisa dilepas sendiri karena udang Vaname membutuhkan perlakuan khusus. Kelompok nantinya diberi pendampingan,” katanya.
Udang Vaname merupakan jenis udang yang berasal dari perairan Amerika Latin dan hidup di air payau. Udang Vaname diminati karena memiliki beberapa keunggulan seperti tahan terhadap penyakit, tingkat pertumbuhan relatif cepat dan yang paling penting adalah memiliki nilai ekonomi tinggi.
Harga jual Udang Vaname saat ini sekitar Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan untuk panen pun cukup cepat hanya sekitar 100 hari.
"Kita pilih udang jenis ini karena dalam segi perawatan pun tidak terlalu ribet dan nilai jualnya juga cukup tinggi," ujarnya.
Zalbadri mengatakan, para nelayan seharusnya sudah mampu untuk melirik budidaya udang jenis ini. Saat ini Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah sudah melirik sektor ini sebagai alternatif sumber ekonomi, seiring semakin minimnya hasil tangkapan.
Ujicoba budidaya Udang Vaname di Pasia Nan Tigo dilakukan di salah satu tambak milik kelompok nelayan seluas 500 meter persegi. Dan Rencananya DKP pun akan menembah beberapa tambak lagi untuk dikembangkan masyarakat setempat.
"Kita akan tambah lagi beberapa tambak," ucap Zalbadri.
Kondisi udang Vaname di Pasia Nan Tigo saat ini menurut Zalbadri sudah berkembang dengan baik. Udang pertama kali dimasukkan ke dalam tambak oleh Walikota Padang pada 17 Januari dan April nanti akan segera dipanen.
Zalbadri cukup optimis dalam budidaya Udang Vaname ini karena cocok untuk dikembangkan. Terutama di bagian daerah pesisir seperti Pasia Nan Tigo, Bungus, dan Sungai Pisang. Selama tahun ini akan terus dikembangkan lebih banyak tambak lagi untuk dikelola oleh nelayan. Dengan demikian, nantinya nelayan tidak lagi menggantungkan hidup dari ikan tangkapan di laut yang sangat tergantung cuaca.
"Pemko Padang merencanakan akan memfasilitasi pembuatan tambak sebanyak 100 unit," ucap Zalbadri.(Hms)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Zalbadri menukaskan, budidaya udang Vaname akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Sekali panen akan menghasilkan ratusan juta rupiah.
"Dengan luas tambak 500 meter persegi, hasil panen diperkirakan antara 3,75 sampai 4,25 ton dengan nilai mencapai Rp 400 juta. Sedangkan untuk ukuran tambak sekitar 400 meter persegi akan mendapatkan panen sekitar Rp 300 juta," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin ini.
Lebih lanjut Zalbadri menuturkan, untuk teknis pengelolaan budidaya, kelompok masyarakat akan dilakukan pendampingan penuh. Diberikan pengarahan berupa teori dan praktek langsung bagaimana cara pengembangbiakan udang Vaname.
“Ada struktur pengelolaan, nelayan belum bisa dilepas sendiri karena udang Vaname membutuhkan perlakuan khusus. Kelompok nantinya diberi pendampingan,” katanya.
Udang Vaname merupakan jenis udang yang berasal dari perairan Amerika Latin dan hidup di air payau. Udang Vaname diminati karena memiliki beberapa keunggulan seperti tahan terhadap penyakit, tingkat pertumbuhan relatif cepat dan yang paling penting adalah memiliki nilai ekonomi tinggi.
Harga jual Udang Vaname saat ini sekitar Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan untuk panen pun cukup cepat hanya sekitar 100 hari.
"Kita pilih udang jenis ini karena dalam segi perawatan pun tidak terlalu ribet dan nilai jualnya juga cukup tinggi," ujarnya.
Zalbadri mengatakan, para nelayan seharusnya sudah mampu untuk melirik budidaya udang jenis ini. Saat ini Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah sudah melirik sektor ini sebagai alternatif sumber ekonomi, seiring semakin minimnya hasil tangkapan.
Ujicoba budidaya Udang Vaname di Pasia Nan Tigo dilakukan di salah satu tambak milik kelompok nelayan seluas 500 meter persegi. Dan Rencananya DKP pun akan menembah beberapa tambak lagi untuk dikembangkan masyarakat setempat.
"Kita akan tambah lagi beberapa tambak," ucap Zalbadri.
Kondisi udang Vaname di Pasia Nan Tigo saat ini menurut Zalbadri sudah berkembang dengan baik. Udang pertama kali dimasukkan ke dalam tambak oleh Walikota Padang pada 17 Januari dan April nanti akan segera dipanen.
Zalbadri cukup optimis dalam budidaya Udang Vaname ini karena cocok untuk dikembangkan. Terutama di bagian daerah pesisir seperti Pasia Nan Tigo, Bungus, dan Sungai Pisang. Selama tahun ini akan terus dikembangkan lebih banyak tambak lagi untuk dikelola oleh nelayan. Dengan demikian, nantinya nelayan tidak lagi menggantungkan hidup dari ikan tangkapan di laut yang sangat tergantung cuaca.
"Pemko Padang merencanakan akan memfasilitasi pembuatan tambak sebanyak 100 unit," ucap Zalbadri.(Hms)