DWP Setkab Gelar Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
D'On, Jakarta-- Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Kabinet menyelenggarakan acara Peringatan Hari Kartini dan Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Aula Lantai 1 Gedung 3 Kemensetneg, Jakarta, Jumat (28/4) pagi.
Acara yang mengangkat tema “Penguatan kualitas perempuan menuju ketahanan keluarga,” kali ini dihadiri oleh pegawai perempuan di lingkungan Sekretariat Kabinet serta istri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Dalam sambutannya Penasehat I DWP Sekertariat Kabinet, Ibu Hani Pramono Anung menyampaikan Kartini telah memberikan inspirasi pesan lewat tulisan bahwa perempuan harus pintar, perempuan harus mandiri, dan perempuan sebagai pendorong serta memberi semangat bagi keluarga.
“Jadi, Ibu-ibu kita harus care terhadap tubuh kita supaya kita bisa mencegah. Kalau kita care terhadap tubuh kita diharapkan akan menjadi ibu yang sehat,” tutur Hani. Ia juga menambahkan bahwa seorang ibu adalah pendidik bagi anak-anaknya.
Sebagai seorang ibu, lanjut Hani, sesuai dengan tema diskusi hari ini adalah bagaimana melakukan penguatan kualitas perempuan menuju ketahanan keluarga.
Salah satu hal mendasar yang perlu diketahui, tambah Hani, bahwasanya kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi penyebab kematian setelah kanker payudara.
“Secara statistik, hampir setiap 1 jam terdapat 1 perempuan yang meninggal akibat kanker serviks, di dunia setiap 2 menit meninggal akibat kanker serviks yang disebabkan oleh virus human papillomavirus tipe 16 dan 18,” ujar Hani Pramono Anung.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menurut Hani sangat concern terhadap masalah ini. Ia menambahkan bahwa sudah sejak 2 tahun yang lalu Ibu Negara mencanangkan deteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks melalui IVA test.
“Kenapa dipilih IVA test? Karena IVA test pertama kelebihannya adalah murah, biayanya murah dan kedua hasilnya langsung bisa diketahui,” jelas Hani.
Kalau melakukan PAP Smear, tambah Hani, kekurangannya adalah harga lebih mahal dan perlu waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui hasil.
Tanggal 25 April 2017 kemarin, tambah Hani, Ibu Negara beserta Ibu-ibu OASE melaksanakan IVA test serentak di 10 provinsi di Indonesia yang dipusatkan di Kalimantan Selatan.
Acara yang mengangkat tema “Penguatan kualitas perempuan menuju ketahanan keluarga,” kali ini dihadiri oleh pegawai perempuan di lingkungan Sekretariat Kabinet serta istri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Kabinet.
Dalam sambutannya Penasehat I DWP Sekertariat Kabinet, Ibu Hani Pramono Anung menyampaikan Kartini telah memberikan inspirasi pesan lewat tulisan bahwa perempuan harus pintar, perempuan harus mandiri, dan perempuan sebagai pendorong serta memberi semangat bagi keluarga.
“Jadi, Ibu-ibu kita harus care terhadap tubuh kita supaya kita bisa mencegah. Kalau kita care terhadap tubuh kita diharapkan akan menjadi ibu yang sehat,” tutur Hani. Ia juga menambahkan bahwa seorang ibu adalah pendidik bagi anak-anaknya.
Sebagai seorang ibu, lanjut Hani, sesuai dengan tema diskusi hari ini adalah bagaimana melakukan penguatan kualitas perempuan menuju ketahanan keluarga.
Salah satu hal mendasar yang perlu diketahui, tambah Hani, bahwasanya kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi penyebab kematian setelah kanker payudara.
“Secara statistik, hampir setiap 1 jam terdapat 1 perempuan yang meninggal akibat kanker serviks, di dunia setiap 2 menit meninggal akibat kanker serviks yang disebabkan oleh virus human papillomavirus tipe 16 dan 18,” ujar Hani Pramono Anung.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menurut Hani sangat concern terhadap masalah ini. Ia menambahkan bahwa sudah sejak 2 tahun yang lalu Ibu Negara mencanangkan deteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks melalui IVA test.
“Kenapa dipilih IVA test? Karena IVA test pertama kelebihannya adalah murah, biayanya murah dan kedua hasilnya langsung bisa diketahui,” jelas Hani.
Kalau melakukan PAP Smear, tambah Hani, kekurangannya adalah harga lebih mahal dan perlu waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui hasil.
Tanggal 25 April 2017 kemarin, tambah Hani, Ibu Negara beserta Ibu-ibu OASE melaksanakan IVA test serentak di 10 provinsi di Indonesia yang dipusatkan di Kalimantan Selatan.
“Saya sendiri kebagian tugas di Papua dan di Merauke. Harapannya dengan melalui kegiatan IVA test ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kemauan para perempuan Indonesia melalui deteksi dini terhadap kanker serviks,” papar Hani.
Sebagai informasi, Dharma Wanita Persatuan Setkab bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat dan BPJS Kesehatan menyelenggarakan IVA test Jumat (28/4) ini dan nanti akan dilakukan lagi pada tanggal 5 Mei 2017.
Apabila diketahui kanker leher rahim, menurut Hani, tindakan awal pencegahan terhadap pasien tentu diharapkan dapat mengurangi risiko kematian.
“Jadi ibu-ibu sekalian jangan takut ya karena apabila positif, hasil IVA tesnya posistif belum tentu itu kanker ya. Jadi kalau kita bisa lebih mengetahui lebih awal jadi akan ada tindakan yang dilanjutkan, terus nanti dari pihak BPJS akan menindaklanjuti untuk ke mana penyembuhannya,” pungkas Hani.
Kegiatan yang diselenggarakan kali ini sekaligus merupakan bagian dari arisan rutin DWP Setkab yang dilaksanakan per 4 bulan sekali, dan didukung oleh Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Kabinet, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, BPJS Kesehatan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Penasehat I DWP Setkab Ibu Hani Pramono Anung, Ketua DWP Setkab Ria Bistok Simbolon, Ketua DWP Setneg Ibu Nana Setya Utama, Dr Fitriadita dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Dr Kartiwa Hadi Nuryanto dari BPJS Kesehatan, Dr Yudi Basuki dari Kepala Klinik Kesehatan Setneg, serta peserta lain.