Segelumit Kisah di Festival Sitinurbaya, "Batu Lado dan Palai Bada Raib"
D'On, Padang- Festival Sitinurbaya yang di elat setiap tahun oleh Pemerintah Kota Padang, menjadi acara menarik yang di ikuti sebagian besar warga Kota Padang.
Berbagai Perlombaan diadakan pada Festival Sitinurbaya seperti lomba kuliner, malamang, membuat palai bada dan manggiliang lado.
Hal ini disampaikan Lurah Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Nurmis Yacub lewat Facebooknya, banyak kisah menarik pada Festival kali ini, Minggu (16/4).
Nurmis katakan perlombaan Festival kali ini jauh berbeda dari sebelumnya bahkan lokasi tempat lomba di pindahkan sehingga para peserta kalang kabut mengangkat barang-barang yang telah di persiapkan hilang tak tahu kemana perginya, Ujarnya.
Inilah awal kegagalan kami, dalam rangka vestifal Siti Nurbaya kali ini terasa berbeda dari biasanya, mungkin karena lokasi yang mendadak dipindahkan yang awalnya di seputaran bawah jembatan Siti Nurbaya, di pindahkan ke depan kantor pariwisata lama.
Sehingga peserta dari kelurahan Batu Gadang kucar kacir mencari lokasinya, ditambah lagi ada yang batu untuk menggiling cabe yang sudah di bawa tiba-tiba raib tidak tahu siapa yang mengambil.
Begitu juga dengan palai bada yang sudah masak juga raib,
Mengapa ini terjadi ? mungkin karena anggota sudah tidak fokus lagi atau bagaimana?, kasihan pada peserta, ujar Buk Lurah.
Dalam kesempatan itu, kami ucapkan terima kasih kepada rombongan dari Batu Gadang yang telah ikut berpartisipasi dalam acara ini, semoga Allah swt mencatat sebagai amal ibadah amin. (hms)
Berbagai Perlombaan diadakan pada Festival Sitinurbaya seperti lomba kuliner, malamang, membuat palai bada dan manggiliang lado.
Hal ini disampaikan Lurah Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan Nurmis Yacub lewat Facebooknya, banyak kisah menarik pada Festival kali ini, Minggu (16/4).
Nurmis katakan perlombaan Festival kali ini jauh berbeda dari sebelumnya bahkan lokasi tempat lomba di pindahkan sehingga para peserta kalang kabut mengangkat barang-barang yang telah di persiapkan hilang tak tahu kemana perginya, Ujarnya.
Inilah awal kegagalan kami, dalam rangka vestifal Siti Nurbaya kali ini terasa berbeda dari biasanya, mungkin karena lokasi yang mendadak dipindahkan yang awalnya di seputaran bawah jembatan Siti Nurbaya, di pindahkan ke depan kantor pariwisata lama.
Sehingga peserta dari kelurahan Batu Gadang kucar kacir mencari lokasinya, ditambah lagi ada yang batu untuk menggiling cabe yang sudah di bawa tiba-tiba raib tidak tahu siapa yang mengambil.
Begitu juga dengan palai bada yang sudah masak juga raib,
Mengapa ini terjadi ? mungkin karena anggota sudah tidak fokus lagi atau bagaimana?, kasihan pada peserta, ujar Buk Lurah.
Dalam kesempatan itu, kami ucapkan terima kasih kepada rombongan dari Batu Gadang yang telah ikut berpartisipasi dalam acara ini, semoga Allah swt mencatat sebagai amal ibadah amin. (hms)