Breaking News

Apa itu sikap "Asertif"

D'On, Jakarta-- Hey! What is that? Did you ever know?

Asertif. Sebuah kata yang sangat jarang digunakan secara universal. Namun apabila dijabarkan, kamu akan jauh lebih memahami sebagaimana seringnya melihat orang mengekspresikan sikap seperti itu.

Asertif merupakan kemampuan seseorang dalam mengekspresikan hak, pendapat, pikiran, perasaan, dan kepercayaannya secara langsung dengan penuh rasa jujur, terhormat dan tidak mengganggu orang lain.

But the question, adakah keharusan kita bersikap demikian? What’s your answer? Ya ataupun tidak, tidak ada konsekuensi atas pendapat kamu yang kamu ekspresikan. Secara tidak langsung, saat ini kamu bersikap asertif.

Let’s see guys. Jika kita ingin memiliki kepribadian yang mudah menarik hati orang lain, asertif akan menjadi makanan kita sehari-hari. Berani berbeda that’s so cool.

Dengan syarat, perbedaan yang diekspersikan tidak menimbulkan konflik seiring berjalannya waktu akan terus tumbuh dan berkembang. Well, perbedaan memang diidentikkan dengan potensi timbulnya konflik. Namun orang yang memiliki sifat asertif akan mengubah perspektifnya dari konflik menjadi sumber toleransi dan menghormati. Berbeda bukan?

Kembali ke masing-masing kepribadian setiap insan. Ada kalanya diam itu emas. Akan tetapi, diam harus juga pada tempatnya. Ketika kita sedang berada pada situasi yang mengharuskan untuk mengeluarkan pendapat, tidak tepat jika hanya diam. Begitu pula sebaliknya. By the way, I want to give you characteristic a person who have assertive attitude:

1. Menghromati hak-hak orang lain dan diri sendiri.
2. Berani mengemukakan pendapat secara langsung
3. Jujur
4. Memperhatikan situasi dan kondisi
5. Bahasa tubuh

Saat ini, dengan melekatnya sebuah status mahasiswa pada diri kita, tak jarang yang mengasah soft skill-nya dalam sebuah organisasi maupun kepanitiaan. Yap. Sebelum terjun ke dunia kerja, organisasi memang wadah yang tepat untuk menemukan jati diri serta mengasah soft skill seseorang. Sikap asertif yang sederhana, mudah, tak beresiko besar, namun bermanfaat bagi kita dan organisasi di antaranya:

1. Selesaikan pekerjaan yang semestinya
2. Jangan menunda suatu pekerjaan
3. Tingkatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan berbagai hal
4. Tingkatkan keterampilan dalam menangani sebuah pekerjaan
5. Yakinkan bahwa kita mampu untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi
6. Bersabarlah dalam berbagai hal, pertimbangkan, dan jangan terburu-buru.
7. Perbanyak komunikasi kondusif dengan siapa saja tanpa pandang bulu
8. Tingkatkan manajemen waktu dengan lebih mengendalikan diri sendiri dan jadwal kita.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, adakah keharusan kita memiliki sifat asertif? Sebenarnya sikap asertif dibutuhkan agar kita lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan.

Dengan bersikap asertif, kita dapat belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan orang lain, mengekspresikan perasaan positif dan negatif, percaya diri, mau mendengarkan orang lain, mengembangkan kontrol diri, mengembangkan kemampuan untuk menolak tanpa merasa bersalah, dan berani meminta bantuan orang lain ketika membutuhkan. Jadi, asertif itu cukup mudah gais :)

#cnnind