Ini Pembahasan Raker Indonesia-IOLGF
D'On, Padang-- Daerah - daerah di pinggir Samudera India yang tergabung dalam Indonesia-Indian Ocean Local Government Forum (Indonesia-IOLGF) menggelar seminar dan rapat kerja III di Grand Inna Hotel Padang, Rabu (3/5/2017).
Forum yang beranggotakan 77 kabupaten/kota di Indonesia ini dihadiri langsung oleh delegasi masing-masing. Ada diantaranya walikota, bupati dan perwakilan saja. Pembukaan raker
dan seminar bertema "Mewujudkan masyarakat yang siaga bencana berbasis shelter sekolah" ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Willem Rampangilei.
Kepala BNPB mengatakan, tema siaga bencana pada Raker III Indonesia-IOLGF menjadi sangat penting. Ini erat kaitannya dengan orientasi pengurangan resiko bencana, sekaligus mengubah paradigma dan trauma masyarakat terhadap bencana gempa dan tsunami.
"Indonesia yang rentan gempa dan tsunami tidak lagi berorientasi pada penanggulangan tetapi lebih pada pengurangan resiko bencana, " ungkap Willem.
Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo mengatakan pertemuan ini tindaklanjut dari pertemuan pada 2015. Saat itu Kota Padang bertindak sebagai tuan rumah dan pencetus terbentuknya Indonesia-IOLGF sebagai rangkaian konferensi Indian Ocean Rim Assosiation (IORA).
"Pada pertemuan kali ini kita menguatkan rencana pembangunan fasilitas evakuasi tsunami dengan memanfaatkan sekolah-sekolah sebagai shelter vertikal, " kata Mahyeldi.
Menurutnya, upaya mewujudkan masyarakat yang tangguh dan siaga bencana sangat penting karena Kota Padang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami. Upaya itu dilakukan Pemko Padang dengan membina forum kelompok siaga bencana serta organisasi non pemerintah yang fokus pada kebencanaan.
"Pengoptimalan pembinaan forum kelompok siaga bencana di setiap kelurahan terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan masyarakat tangguh bencana, " ujarnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatangan kesepahaman antara Pemerintah Kota Padang dengan Pemerintah Kota Fremantle, Australia. Kedua kota yang sudah menjalin "frienship" sejak 1991. Kembali dikuatkan dengan kesamaan niat untuk meningkatkan kerjasama sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. Kesepahaman itu diantaranya di bidang perdagangan dan jasa, SDM, pariwisata dan infrastruktur.(hms)
Forum yang beranggotakan 77 kabupaten/kota di Indonesia ini dihadiri langsung oleh delegasi masing-masing. Ada diantaranya walikota, bupati dan perwakilan saja. Pembukaan raker
dan seminar bertema "Mewujudkan masyarakat yang siaga bencana berbasis shelter sekolah" ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Willem Rampangilei.
Kepala BNPB mengatakan, tema siaga bencana pada Raker III Indonesia-IOLGF menjadi sangat penting. Ini erat kaitannya dengan orientasi pengurangan resiko bencana, sekaligus mengubah paradigma dan trauma masyarakat terhadap bencana gempa dan tsunami.
"Indonesia yang rentan gempa dan tsunami tidak lagi berorientasi pada penanggulangan tetapi lebih pada pengurangan resiko bencana, " ungkap Willem.
Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo mengatakan pertemuan ini tindaklanjut dari pertemuan pada 2015. Saat itu Kota Padang bertindak sebagai tuan rumah dan pencetus terbentuknya Indonesia-IOLGF sebagai rangkaian konferensi Indian Ocean Rim Assosiation (IORA).
"Pada pertemuan kali ini kita menguatkan rencana pembangunan fasilitas evakuasi tsunami dengan memanfaatkan sekolah-sekolah sebagai shelter vertikal, " kata Mahyeldi.
Menurutnya, upaya mewujudkan masyarakat yang tangguh dan siaga bencana sangat penting karena Kota Padang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami. Upaya itu dilakukan Pemko Padang dengan membina forum kelompok siaga bencana serta organisasi non pemerintah yang fokus pada kebencanaan.
"Pengoptimalan pembinaan forum kelompok siaga bencana di setiap kelurahan terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan masyarakat tangguh bencana, " ujarnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatangan kesepahaman antara Pemerintah Kota Padang dengan Pemerintah Kota Fremantle, Australia. Kedua kota yang sudah menjalin "frienship" sejak 1991. Kembali dikuatkan dengan kesamaan niat untuk meningkatkan kerjasama sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. Kesepahaman itu diantaranya di bidang perdagangan dan jasa, SDM, pariwisata dan infrastruktur.(hms)