Mentan, Mendag, Mendagri, dan Kapolri Jamin Ketersediaan Pangan di Bulan Ramadhan
D'On, Jakarta-- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menjamin persediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan jelang Ramadhan hingga Lebaran.
Mentan Amran Sulaiman mengatakan, saat ini stok daging sapi di Bulog sebanyak 40 ribu ton, sementara kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadhan hanya 30 ribu ton. Ke depan pemerintah berencana akan menambah lagi stok daging sapi mencapai 50 ribu ton.
“Stok daging saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan. Harganya maksimal Rp 80 ribu per kg, bahkan ada yang jual Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kg, yang terpenting tidak boleh ada yang jual melebihi Rp 80 ribu per kilogram,” kata Amran dalam teleconference bersama Kapolda seluruh Indonesia, di Kantor Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/5) siang.
Selain itu, lanjut Mentan, stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton, cukup untuk kebutuhan 8 bulan ke depan. Stok ini merupakan hasil panen dari 2 hingga 3 bulan yang lalu, tetapi cukup untuk 8 bulan ke depan.
“Kami sudah sepakat, Bulog sudah punya gudang kapasitas 1.000 ton. Kementan siapkan bawang merah 2.000 ton dan bawang putih 1.000 ton. Kementerian Pertanian menyiapkan bawangnya, gudangnya dibeli oleh Bulog, kemudian gudangnya dipersiapkan oleh Kementerian Perdagangan. Ini sinergi yang kita buat untuk menghadapi kebutuhan pangan sebelum sampai sesudah bulan Ramadhan,” ujar Amran.
Mengenai ketersediaan bawang merah sampai dengan setelah Lebaran, Mentan Amran Sulaiman juga aman. Tercatat, dari Januari hingga Juni 2017, ketersediaan bawang merah mencapai 689.426 ton sementara kebutuhan hanya 621.422 ton.
“Ketersediaan gula pasir pun aman. Stok yang dimiliki pemerintah dari awal tahun hingga setelah Lebaran surplus 131.401 ton. Begitu pun ketersediaan cabai rawit dan cabai besar pun aman. Ketersediaan cabai rawit bulan Maret hingga Juni mencapai 321.370 ton, sedangkan kebutuhanya hanya 287.657 ton. Ketersediaan cabai besar pada periode ini pun mencapai 405.34 ton, sementara kebutuhanya hanya 375.140 ton,” sebut Amran.
Adapun ketersediaan daging ayam pun, menurut Mentan, t.ercatat stok dari April hingga Juni mencapai 1.659.936 ton, sementara kebutuhan hanya 1.630.760 ton. Artinya pasokan daging ayam pun aman bahkan surplus 29.176 ton.
“Ketersediaan telur dipastikan juga melebihi kebutuhan. Diperkiran ketersediaan telur mencapai 1.121.297 ton sedangkan kebutuhan hanya 900.688 ton, sehingga surplus 220.609 ton. Kelebihan ini mampu mencukupi bulan berikutnya,” ungkap Amran.
Sementara itu, Mendag Enggartiasto menegaskan tidak ada alasan haga beras naik jelang hingga Lebaran. Pasalnya, gudang beras di Jakarta terisi penuh dengan stok mencapai 400 ribu ton. Kemudian di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah menyewa gudang.
“Khusus gula merek apapun harganya Rp 12.500 per kilogram dan Bulog menjualnyan Rp 11.250 per kilogram. Kemudian distributor menjualnyan Rp 11.950 per kilogram. Hari ini harga gula sudah turun. Harga ini tetap menjaga keuntungan mulai dari produsen sampai pedagang kecil,” kata Enggar.
Spekulan
Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo semua lembaga pemerintah diminta mampu menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan jelang bulan Ramadhan hingga Lebaran. Ia menyebutkan, persoalan ketersediaan dan stabilitas harga pangan sangat signifikan dipengaruhi oleh rantai distribusi pangan. Hal ini tidak lain terjadi karena adanya spekulan yang mempermainkan harga.
“Sesuai dengan arahan presiden stabilitas harga pangan pokok jelang ramadhan dan lebaran harus tetap di jaga dan dipantau. Persoalan saat ini ada di rantai distribusi pangan, para spekulan yang mencoba mempermainkan harga, saya perintahkan seluruh Kapolda untuk menindak setegas-tegasnya. Prinsipnya kami akan bekerja sama dengan Kementan, Kemendag, Kemendagri, Bulog dan KPPU dan akan melakukan langkah bersama agar harga tetap stabil,” tegas Tito.
Terkait hal ini, Tito mengungkapkan Kepolisian Repubilik Indonesia akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang bertugas secara khusus melakukan pengawasan dan penindakan secara tegas terhadap spekulan yang menimbun stok pangan. Sebab menurutnya, terjadinya kenaikan harga yang tidak wajar jelang hingga Lebaran merupakan olah spekulan yang menginginkan keuntungan tidak wajar.(stk)
Mentan Amran Sulaiman mengatakan, saat ini stok daging sapi di Bulog sebanyak 40 ribu ton, sementara kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadhan hanya 30 ribu ton. Ke depan pemerintah berencana akan menambah lagi stok daging sapi mencapai 50 ribu ton.
“Stok daging saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan. Harganya maksimal Rp 80 ribu per kg, bahkan ada yang jual Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kg, yang terpenting tidak boleh ada yang jual melebihi Rp 80 ribu per kilogram,” kata Amran dalam teleconference bersama Kapolda seluruh Indonesia, di Kantor Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/5) siang.
Selain itu, lanjut Mentan, stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton, cukup untuk kebutuhan 8 bulan ke depan. Stok ini merupakan hasil panen dari 2 hingga 3 bulan yang lalu, tetapi cukup untuk 8 bulan ke depan.
“Kami sudah sepakat, Bulog sudah punya gudang kapasitas 1.000 ton. Kementan siapkan bawang merah 2.000 ton dan bawang putih 1.000 ton. Kementerian Pertanian menyiapkan bawangnya, gudangnya dibeli oleh Bulog, kemudian gudangnya dipersiapkan oleh Kementerian Perdagangan. Ini sinergi yang kita buat untuk menghadapi kebutuhan pangan sebelum sampai sesudah bulan Ramadhan,” ujar Amran.
Mengenai ketersediaan bawang merah sampai dengan setelah Lebaran, Mentan Amran Sulaiman juga aman. Tercatat, dari Januari hingga Juni 2017, ketersediaan bawang merah mencapai 689.426 ton sementara kebutuhan hanya 621.422 ton.
“Ketersediaan gula pasir pun aman. Stok yang dimiliki pemerintah dari awal tahun hingga setelah Lebaran surplus 131.401 ton. Begitu pun ketersediaan cabai rawit dan cabai besar pun aman. Ketersediaan cabai rawit bulan Maret hingga Juni mencapai 321.370 ton, sedangkan kebutuhanya hanya 287.657 ton. Ketersediaan cabai besar pada periode ini pun mencapai 405.34 ton, sementara kebutuhanya hanya 375.140 ton,” sebut Amran.
Adapun ketersediaan daging ayam pun, menurut Mentan, t.ercatat stok dari April hingga Juni mencapai 1.659.936 ton, sementara kebutuhan hanya 1.630.760 ton. Artinya pasokan daging ayam pun aman bahkan surplus 29.176 ton.
“Ketersediaan telur dipastikan juga melebihi kebutuhan. Diperkiran ketersediaan telur mencapai 1.121.297 ton sedangkan kebutuhan hanya 900.688 ton, sehingga surplus 220.609 ton. Kelebihan ini mampu mencukupi bulan berikutnya,” ungkap Amran.
Sementara itu, Mendag Enggartiasto menegaskan tidak ada alasan haga beras naik jelang hingga Lebaran. Pasalnya, gudang beras di Jakarta terisi penuh dengan stok mencapai 400 ribu ton. Kemudian di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah menyewa gudang.
“Khusus gula merek apapun harganya Rp 12.500 per kilogram dan Bulog menjualnyan Rp 11.250 per kilogram. Kemudian distributor menjualnyan Rp 11.950 per kilogram. Hari ini harga gula sudah turun. Harga ini tetap menjaga keuntungan mulai dari produsen sampai pedagang kecil,” kata Enggar.
Spekulan
Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo semua lembaga pemerintah diminta mampu menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan jelang bulan Ramadhan hingga Lebaran. Ia menyebutkan, persoalan ketersediaan dan stabilitas harga pangan sangat signifikan dipengaruhi oleh rantai distribusi pangan. Hal ini tidak lain terjadi karena adanya spekulan yang mempermainkan harga.
“Sesuai dengan arahan presiden stabilitas harga pangan pokok jelang ramadhan dan lebaran harus tetap di jaga dan dipantau. Persoalan saat ini ada di rantai distribusi pangan, para spekulan yang mencoba mempermainkan harga, saya perintahkan seluruh Kapolda untuk menindak setegas-tegasnya. Prinsipnya kami akan bekerja sama dengan Kementan, Kemendag, Kemendagri, Bulog dan KPPU dan akan melakukan langkah bersama agar harga tetap stabil,” tegas Tito.
Terkait hal ini, Tito mengungkapkan Kepolisian Repubilik Indonesia akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang bertugas secara khusus melakukan pengawasan dan penindakan secara tegas terhadap spekulan yang menimbun stok pangan. Sebab menurutnya, terjadinya kenaikan harga yang tidak wajar jelang hingga Lebaran merupakan olah spekulan yang menginginkan keuntungan tidak wajar.(stk)