Wahyu: Jangan Ada Muatan Politis di Pesantren Ramadhan
D'On, Padang-- Program Pesantren Ramadhan sejatinya terbentuk saat Kota Padang dibawah kepemimpinan Fauzi Bahar, yang kala itu menjabat sebagai Walikota Padang. Ide Pesantren Ramadahan ini merupakan gagasan beliau dan juga dimunculkan oleh anggota dewan, cakap Wahyu Iramana Putra Wakil Ketua DPRD Kota Padang. Namun kini, anggota DPRD Kota Padang malah tidak dilibatkan lagi, hanya Ketua DPRD saja yang diundang pada pembukaan.
"Aneh sekali Pemko Padang, kami selaku anggota dewan tidak pernah dilibatkan dalam hal ini," tegasnya.
Dinilai Wahyu, tidak dilibatkannya anggota DPRD pada pembukaan Pesantren Ramadan, kuat dugaan ada unsur muatan politis. Pemko, katanya, takut ketahuan semuanya, karena pelaksanaan Pesantren Ramadan telah diatur sedemikian rupa, demikian juga pelaksanaan di sekolah.
"Saya curiga, karena saya dapat informasi, orang-orang yang mengajar pada Pesantren Ramadan itu, telah diatur, dari kelompok tertentu," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini. (Mond)
"Aneh sekali Pemko Padang, kami selaku anggota dewan tidak pernah dilibatkan dalam hal ini," tegasnya.
Dinilai Wahyu, tidak dilibatkannya anggota DPRD pada pembukaan Pesantren Ramadan, kuat dugaan ada unsur muatan politis. Pemko, katanya, takut ketahuan semuanya, karena pelaksanaan Pesantren Ramadan telah diatur sedemikian rupa, demikian juga pelaksanaan di sekolah.
"Saya curiga, karena saya dapat informasi, orang-orang yang mengajar pada Pesantren Ramadan itu, telah diatur, dari kelompok tertentu," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini. (Mond)