Syeikh Ismail Al Balusyi Temukan Rahasia Sukses Masyarakat Minangkabau
D'On, Padang- Orang Minangkabau dikenal suka merantau. Sudah turun temurun sejak dahulunya. Merantau jauh hingga ke pelosok dunia.
Puluhan tahun silam, seorang warga Minang, Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi sudah merantau hingga ke Arab Saudi. Menjadi imam besar di Masjidil Haram. Hidup sukses di perantauan hingga anak cucu.
Kesuksesan warga Minang di Arab Saudi ternyata hingga kini masih menjadi tanda tanya besar dibenak warga Arab Saudi itu sendiri. Warga Arab Saudi terus bertanya-tanya kiat sukses apa yang dilakukan hingga warga Minang sukses hidup di Arab Saudi.
Akhirnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiyah Syeikh Ismail Al Balusyi menemukan jawabannya. Rahasia sukses itu diperolehnya setelah menginjakkan kaki di Ranah Minang.
"Ternyata rahasia itu saya temukan di sini," katanya di depan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo pada pembukaan Musabaqah Hifzil Quran dalam kegiatan pertemuan da'i dan ulama internasional di Padang, Selasa (11/7).
Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut, rahasia itu terletak pada keramahtamahan dan kebaikan warga Minang. Hal ini menurut Syeikh Ismail Al Balusyi menjadi kemuliaan bagi warga Minang.
"Karena itulah banyak yang sukses di Arab Saudi. Mereka pun mengajarkan anak-anak kami di Arab Saudi," ungkapnya.
Lalu Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut latar belakang hingga masyarakat Minang ramah dan baik. Semua itu menurutnya karena nenek moyang warga Minang mencintai Allah dan agamanya.
"Kejujuran nenek moyang itu diikuti terus oleh warga Minang hingga saat ini," tukasnya lagi.
Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut bahwa semua ini cukup untuk menjadi bukti bagi dirinya. Menurutnya bumi Sumatera punya keramahan dan keajaiban. Di sini (Minang), dirinya menemukan warga yang benar-benar mencintai Allah.
"Pemimpin di Minang harus mampu menjaga rahasia ini semua. Jika mampu menjaganya, para cucu di sini nantinya akan bisa menjadi pengajar di universitas di Arab Saudi," pungkasnya.
Sementara Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan bahwa warga Minang memang telah sejak dulu berada di Arab Saudi. Hal ini menguatkan hubungan antara Minang dengan Arab Saudi.
"Semangat persaudaraan (Minang dan Arab Saudi) ini sudah terjalin jauh sebelum pelaksanaan haji dan umrah. Dimulai lewat pendidikan," ujar Mahyeldi. (hms)
Puluhan tahun silam, seorang warga Minang, Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi sudah merantau hingga ke Arab Saudi. Menjadi imam besar di Masjidil Haram. Hidup sukses di perantauan hingga anak cucu.
Kesuksesan warga Minang di Arab Saudi ternyata hingga kini masih menjadi tanda tanya besar dibenak warga Arab Saudi itu sendiri. Warga Arab Saudi terus bertanya-tanya kiat sukses apa yang dilakukan hingga warga Minang sukses hidup di Arab Saudi.
Akhirnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiyah Syeikh Ismail Al Balusyi menemukan jawabannya. Rahasia sukses itu diperolehnya setelah menginjakkan kaki di Ranah Minang.
"Ternyata rahasia itu saya temukan di sini," katanya di depan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo pada pembukaan Musabaqah Hifzil Quran dalam kegiatan pertemuan da'i dan ulama internasional di Padang, Selasa (11/7).
Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut, rahasia itu terletak pada keramahtamahan dan kebaikan warga Minang. Hal ini menurut Syeikh Ismail Al Balusyi menjadi kemuliaan bagi warga Minang.
"Karena itulah banyak yang sukses di Arab Saudi. Mereka pun mengajarkan anak-anak kami di Arab Saudi," ungkapnya.
Lalu Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut latar belakang hingga masyarakat Minang ramah dan baik. Semua itu menurutnya karena nenek moyang warga Minang mencintai Allah dan agamanya.
"Kejujuran nenek moyang itu diikuti terus oleh warga Minang hingga saat ini," tukasnya lagi.
Syeikh Ismail Al Balusyi menyebut bahwa semua ini cukup untuk menjadi bukti bagi dirinya. Menurutnya bumi Sumatera punya keramahan dan keajaiban. Di sini (Minang), dirinya menemukan warga yang benar-benar mencintai Allah.
"Pemimpin di Minang harus mampu menjaga rahasia ini semua. Jika mampu menjaganya, para cucu di sini nantinya akan bisa menjadi pengajar di universitas di Arab Saudi," pungkasnya.
Sementara Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan bahwa warga Minang memang telah sejak dulu berada di Arab Saudi. Hal ini menguatkan hubungan antara Minang dengan Arab Saudi.
"Semangat persaudaraan (Minang dan Arab Saudi) ini sudah terjalin jauh sebelum pelaksanaan haji dan umrah. Dimulai lewat pendidikan," ujar Mahyeldi. (hms)