9.000 Pil Ekstasi Dan 1 Kg Sabu Asal Malaysia Diamakan Polda Riau
D'On, Riau,- Keberhasilan kepolisian mengungkap jaringan narkoba lintas negara kembali diperlihatkan. Untuk kesekian kalinya narkoba asal negara tetangga Malaysia disita dari para bandar narkoba yang pergerakannya licin ini.
Keberhasilan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau melakukan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari adanya informasi masyarakat terkait masuknya 1 kilogram sabu dan 9 ribu butir pil ekstasi dari Malaysia. Kemudian pihak kepolisian melakukan upaya penyelidikan terkait informasi tersebut. Riau merupakan salah satu pintu masuk bagi para pelaku kejahatan peredaran narkoba lintas negara, pelabuhan tikus dijadikan tempat untuk mengakses masuknya serbuk sesat dan pil letaka tersebut.
Jumlah barang bukti kejahatan ini terbilang sangat banyak yakni 9.000 pil ekstasi dan 1 Kg sabu, upaya penangkapan para tersangka dan pengamanan barang bukti pun berjalan sangat daramatis. Ketika dilakukan pengejaran terhadap tersangka, sebanyak kurang lebih 1.000 butir pil ekstasi dan 250 gram sabu asal Malaysia tersebut berserakan di jalan lintas antara Kabupaten Pelalawan dan Siak, narkoba ini sengaja dibuang oleh bandar kawakan berinisial RM (40) dikarenakan takut saat disergap oleh petugas kepolisian.
Aksi kejar-mengejar juga mewarnai penangkapan pelaku,selama kurang lebih tiga jam tersangka RM (40) berusaha kabur menggunakan mobil Toyota Avanza. Tengan sigap petugas mengepung tersangka baik dari arah yang sama sampai dengan arah yang berlawanan. Pada akhirnya tersangka tidak berkutik lagi, padanya petugas kepolisian menyita sekitar 8.000 butir pil ekstasi dan 750 gram sabu sebagai barang bukti dari tangan tersangka.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Hariono mengatakan bahwa,”Barang bukti yang sebelumnya dibuang di jalan dan dikumpulkan petugas sebnayak 250 gram sabu dan 1.000 pil ekstasi. Sedangakan barang bukti pada saat tertangkap tangan sebanyak 8.000 pil ecstasy dan 750 gram sabu,” ucapnya.
Saat ini kepolisian tengah melakukan upaya pengembangan guna menyelidiki bandar besar asal negara tetangga yang menjadi pemasok utama masuknya barang-barang haram ini ke Indonesia. Semangat terus ya pak polisi dan ibu polisi, masyarakat sangat menunggu aksi nyata pemberantasan narkoba hingga ke akarnya. Selamatkan Indonesia dari pengaruh buruk narkoba. (dvsh)
Keberhasilan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau melakukan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari adanya informasi masyarakat terkait masuknya 1 kilogram sabu dan 9 ribu butir pil ekstasi dari Malaysia. Kemudian pihak kepolisian melakukan upaya penyelidikan terkait informasi tersebut. Riau merupakan salah satu pintu masuk bagi para pelaku kejahatan peredaran narkoba lintas negara, pelabuhan tikus dijadikan tempat untuk mengakses masuknya serbuk sesat dan pil letaka tersebut.
Jumlah barang bukti kejahatan ini terbilang sangat banyak yakni 9.000 pil ekstasi dan 1 Kg sabu, upaya penangkapan para tersangka dan pengamanan barang bukti pun berjalan sangat daramatis. Ketika dilakukan pengejaran terhadap tersangka, sebanyak kurang lebih 1.000 butir pil ekstasi dan 250 gram sabu asal Malaysia tersebut berserakan di jalan lintas antara Kabupaten Pelalawan dan Siak, narkoba ini sengaja dibuang oleh bandar kawakan berinisial RM (40) dikarenakan takut saat disergap oleh petugas kepolisian.
Aksi kejar-mengejar juga mewarnai penangkapan pelaku,selama kurang lebih tiga jam tersangka RM (40) berusaha kabur menggunakan mobil Toyota Avanza. Tengan sigap petugas mengepung tersangka baik dari arah yang sama sampai dengan arah yang berlawanan. Pada akhirnya tersangka tidak berkutik lagi, padanya petugas kepolisian menyita sekitar 8.000 butir pil ekstasi dan 750 gram sabu sebagai barang bukti dari tangan tersangka.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Hariono mengatakan bahwa,”Barang bukti yang sebelumnya dibuang di jalan dan dikumpulkan petugas sebnayak 250 gram sabu dan 1.000 pil ekstasi. Sedangakan barang bukti pada saat tertangkap tangan sebanyak 8.000 pil ecstasy dan 750 gram sabu,” ucapnya.
Saat ini kepolisian tengah melakukan upaya pengembangan guna menyelidiki bandar besar asal negara tetangga yang menjadi pemasok utama masuknya barang-barang haram ini ke Indonesia. Semangat terus ya pak polisi dan ibu polisi, masyarakat sangat menunggu aksi nyata pemberantasan narkoba hingga ke akarnya. Selamatkan Indonesia dari pengaruh buruk narkoba. (dvsh)