Danjen Kopassus : "Tes Psikologi Jadikan Prajurit Komando Mampu Bertahan Dibawah Tekanan dan Penderitaan"
D'On, Cilacap,- Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni menutup pendidikan prajurit Komando Angkatan 101 di Pantai Permisan Cilacap Nusakambangan (Sabtu, 23/9). Pendidikan yang ditempuh selama 7 bulan ini melalui seluruh rangkaian pendidikan Komando, mulai dari tahap Basis di Batujajar, tahap Gunung–Hutan di Situlembang dan tahap Rawa Laut di Cilacap, dengan materi kemampuan menembak, fisik, beladiri, penggunaan senjata tradisionil hingga pendekatan kepada masyarakat.
Dalam sambutannya Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni menyampaikan bahwa untuk menjadi prajurit Komando tidaklah mudah, karena sangat beratnya latihan yang harus dijalani oleh setiap siswa Komando. Ciri khas Kopassus dalam pembentukan prajurit Komando adalah kebersamaan dengan melepas pangkat dan jabatan. Kebersamaan inilah yang melahirkan jiwa korsa yang tinggi yang akhirnya menjadi modal utama dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara.
“Yang membedakan kalian dengan satuan lain adalah tes psikologi. Hari ini terbukti kalian mampu bertahan di bawah tekanan dan penderitaan dalam situasi apapun. Kondisi ini mewujudkan prajurit Komando yang memiiki sikap mental seorang prajurit sejati yang memiliki militansi yang tinggi, tahan uji dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apapun, tegas Madsuni.
Selain itu, Danjen Kopassus juga mengatakan bahwa kualifikasi yang telah dicapai, belumlah cukup untuk menjadi prajurit yang mahir dan handal karena masih banyak lagi kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki sebagai pelengkap pasukan khusus. Untuk itu, jangan berpuas diri, tetap pelihara dan tingkatkan kemampuan melalui budaya belajar dan berlatih serta terus mengikuti dinaamika perkembangan situasi di era globalisasi saat ini.
Dari 261 peserta yang mengikuti pendidikan, 215 peserta dinyatakan lulus dan 46 peserta lainnya dinyatakan tidak bisa mengikuti pendidikan karena kesehatan, mental, dan akademik. Keluar sebagai siswa terbaik dengan mendapatkan sangkur perak Letda Inf Tri Ageng Widhi Nugroho Akademi Militer 2016, asal Makopassus dari Werving Akmil.
Upacara penutupan pendidikan diakhiri dengan pemasangan baret merah dan brevet Komando kepada prajurit Komando yang baru dilantik. Danjen Kopassus dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus turut serta memasangkan brevet dan baret merah kepada siswa yang orang tuanya tidak hadir, diikuti dengan para orang tua siswa pendidikan prajurit Komando.
Hadir dalam upacara penutupan diantaranya Ir. Kopassus, para Asisten Danjen Kopassus, Dansat Kopassus, Kabalak Kopassus dan istri serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus beserta pengurus, Dandim 0703/Cilacap beserta istri dan Unsur Forkopimda Kabupaten Cilacap, Kasrem 071/Wijayakusuma mewakili Danrem, dan Kasdim 0703/Cilacap beserta jajaran Kodim 0703/Cilacap. (bimo)
Dalam sambutannya Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni menyampaikan bahwa untuk menjadi prajurit Komando tidaklah mudah, karena sangat beratnya latihan yang harus dijalani oleh setiap siswa Komando. Ciri khas Kopassus dalam pembentukan prajurit Komando adalah kebersamaan dengan melepas pangkat dan jabatan. Kebersamaan inilah yang melahirkan jiwa korsa yang tinggi yang akhirnya menjadi modal utama dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara.
“Yang membedakan kalian dengan satuan lain adalah tes psikologi. Hari ini terbukti kalian mampu bertahan di bawah tekanan dan penderitaan dalam situasi apapun. Kondisi ini mewujudkan prajurit Komando yang memiiki sikap mental seorang prajurit sejati yang memiliki militansi yang tinggi, tahan uji dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi sesulit apapun, tegas Madsuni.
Selain itu, Danjen Kopassus juga mengatakan bahwa kualifikasi yang telah dicapai, belumlah cukup untuk menjadi prajurit yang mahir dan handal karena masih banyak lagi kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki sebagai pelengkap pasukan khusus. Untuk itu, jangan berpuas diri, tetap pelihara dan tingkatkan kemampuan melalui budaya belajar dan berlatih serta terus mengikuti dinaamika perkembangan situasi di era globalisasi saat ini.
Dari 261 peserta yang mengikuti pendidikan, 215 peserta dinyatakan lulus dan 46 peserta lainnya dinyatakan tidak bisa mengikuti pendidikan karena kesehatan, mental, dan akademik. Keluar sebagai siswa terbaik dengan mendapatkan sangkur perak Letda Inf Tri Ageng Widhi Nugroho Akademi Militer 2016, asal Makopassus dari Werving Akmil.
Upacara penutupan pendidikan diakhiri dengan pemasangan baret merah dan brevet Komando kepada prajurit Komando yang baru dilantik. Danjen Kopassus dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus turut serta memasangkan brevet dan baret merah kepada siswa yang orang tuanya tidak hadir, diikuti dengan para orang tua siswa pendidikan prajurit Komando.
Hadir dalam upacara penutupan diantaranya Ir. Kopassus, para Asisten Danjen Kopassus, Dansat Kopassus, Kabalak Kopassus dan istri serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus beserta pengurus, Dandim 0703/Cilacap beserta istri dan Unsur Forkopimda Kabupaten Cilacap, Kasrem 071/Wijayakusuma mewakili Danrem, dan Kasdim 0703/Cilacap beserta jajaran Kodim 0703/Cilacap. (bimo)