Tingginya Angka Kriminalitas, Bhayangkara Dipersenjatai Saat Tugas Lapangan
D'On, Jakarta,- Pada akhir bulan Juli 2017 silam, Polri mengeluarkan wacana untuk mempersenjatai Bhayangkaranya yang bertugas di lapangan untuk dibekali dengan senjata, mengingat eskalasi kejahatan yang tinggi dan mengancam jiwa petugas yang berada di lapangan.
Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian, Ph.D ingin membekali personil Polisi lalulintas dan Sabhara dengan pistol semi otomatis. Bagaimana caranya agar keinginan Kapolri segera terealisasi, maka Pindad pun digandeng sebagai mitra lokal industri pertahanan untuk menyediakan senjata yang diinginkan.
Dengan sejumlah riset yang dilakukan, akhirnya Polri dan Pindad ini melahirkan pistol genggam yang bernama MAG 4. Hanya dalam waktu 2 bulan saja, Pindad mengabulkan mimpi Polri untuk melahirkan Pistol MAG 4. Basic desain MAG 4, diambil dari pistol G2 combat.
Perbedaan dari Pistol MAG 4 dan G2 combat terletak pada panjang larasnya, laras MAG 4 adalah 4 inci. Tujuannya adalah menyesuaikan dengan tugas anggota Polri dilapangan yaitu Reserse menggunakan senjata yang lebih kecil, sehingga dalam penggunaannya dapat disimpan dibalik jaket.
Secara fisik, MAG 4 memiliki panjang 190mm, tingginya 136mm, dan memiliki berat 910 gram dalam keadaan kosong/ tanpa peluru yang berada di magazine. Tingkat akurasi tembakan berada pada jarak 15 meter dengan menggunakan peluru tipe MU-1TJ alias peluru tajam.
Senjata MAG 4 sudah mendapatkan beberapa kali revisi dari Polri, antara lain serration atau garis-garis yang mempermudah pengguna untuk mengokang pistolnya. Kemudian bentuk dari slide senjata MAG 4 buatan Pindad terlihat sangat keren dan kekinian, warna senjata dilabur dengan warna gurun (Tan) dan handgrip bewarna hitam maka terlihat sangat tactical, seperti yang terlihat pada film hollywood pada umumnya.
Tidak hanya dalam penampilan yang terlihat keren, tetapi dalam penggunaanya juga diberikan beberapa kelebihan, seperti : pada bagian bawah laras dilengkapi dengan rail yang dapat digunakan untuk memasang infra red dan senter, pada bagian pejera senjata sudah menggunakan standart internasional yaitu post and notch yang bisa digeser ke kanan dan kiri untuk menyesuaikan dengan arah, kecepatan dan kekuatan angin. (dvsh)
Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian, Ph.D ingin membekali personil Polisi lalulintas dan Sabhara dengan pistol semi otomatis. Bagaimana caranya agar keinginan Kapolri segera terealisasi, maka Pindad pun digandeng sebagai mitra lokal industri pertahanan untuk menyediakan senjata yang diinginkan.
Dengan sejumlah riset yang dilakukan, akhirnya Polri dan Pindad ini melahirkan pistol genggam yang bernama MAG 4. Hanya dalam waktu 2 bulan saja, Pindad mengabulkan mimpi Polri untuk melahirkan Pistol MAG 4. Basic desain MAG 4, diambil dari pistol G2 combat.
Perbedaan dari Pistol MAG 4 dan G2 combat terletak pada panjang larasnya, laras MAG 4 adalah 4 inci. Tujuannya adalah menyesuaikan dengan tugas anggota Polri dilapangan yaitu Reserse menggunakan senjata yang lebih kecil, sehingga dalam penggunaannya dapat disimpan dibalik jaket.
Secara fisik, MAG 4 memiliki panjang 190mm, tingginya 136mm, dan memiliki berat 910 gram dalam keadaan kosong/ tanpa peluru yang berada di magazine. Tingkat akurasi tembakan berada pada jarak 15 meter dengan menggunakan peluru tipe MU-1TJ alias peluru tajam.
Senjata MAG 4 sudah mendapatkan beberapa kali revisi dari Polri, antara lain serration atau garis-garis yang mempermudah pengguna untuk mengokang pistolnya. Kemudian bentuk dari slide senjata MAG 4 buatan Pindad terlihat sangat keren dan kekinian, warna senjata dilabur dengan warna gurun (Tan) dan handgrip bewarna hitam maka terlihat sangat tactical, seperti yang terlihat pada film hollywood pada umumnya.
Tidak hanya dalam penampilan yang terlihat keren, tetapi dalam penggunaanya juga diberikan beberapa kelebihan, seperti : pada bagian bawah laras dilengkapi dengan rail yang dapat digunakan untuk memasang infra red dan senter, pada bagian pejera senjata sudah menggunakan standart internasional yaitu post and notch yang bisa digeser ke kanan dan kiri untuk menyesuaikan dengan arah, kecepatan dan kekuatan angin. (dvsh)