Breaking News

Esa: Pemuda Bukan Corong Perpecahan Bangsa

D'On, Padang,- Sebagai anggota DPRD Kota Padang, Haji Maidestal Hari Mahesa mengimbau generasi muda agar jangan menjadi corong kelompok yang ingin menghancurkan kedamaian dan kebangsaan Indonesia.

"Pada momentum Sumpah Pemuda ini, saya ingin menghimbau agar generasi muda jangan menjadi "corong" orang atau kelompok tertentu yang ingin menghancurkan kedamaian dan kebangsaan kita," ujar politisi yang diusia terbilang muda sudah diberi amanah menjadi Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Padang ini.
 
Dikata pria yang akrab dipanggil Esa ini, sekarang ini merupakan zaman atau era informasi teknologi, dimana orang dengan mudah mengakses informasi dari mana saja, termasuk melalui media sosial facebook, WhatsApp, dan lain sebagainya. 

"Di zaman atau era IT ini, jangan mudah terhasut. Kita pemuda harus sebagai penyejuk, disaat sebagian orang tua atau pun pemuda terhasut dan terpengaruh oleh berita kebencian, fitnah apalagi hoax. Kita harus jeli menjaring berita," ungkapnya.

Melalui momentum Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 tahun 2017 ini, Esa mengajak pemuda untuk bangkit, menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

"Dengan momentum Hari Sumpah Pemuda, Bangkitlah Pemuda..!! Pemuda Bangkit..!! Tunjukkan jati diri, karya, bhakti untuk negeri dan nagari ..!!!" tegasnya.

Menurutnya, pemuda jangan hanya menjadi penonton dan berkicau di luar sana. Pemuda jangan disibukan lagi dengan hal yang tidak berhuna.

"Jangan cuma menjadi penonton dan berkicau di luar sana. Jangan sibukkan diri untuk hal yang tidak berguna. Saatnya pemuda tunjukkan hasil karya di semua lini. Apakah itu sosial, kemasyarakatan, pemerintahan, pendidikan, dan karya nyata lainnya untuk bangsa...!!!" ujarnya dengan semangat.

Esa mengakui, saat ini sudah banyak pemuda yang ingin dan telah menampakan jati dirinya. Untuk itu, katanya, jangan sia-siakan waktu dan memontum yang ada.

"Alhamdulillah sebenarnya saat ini banyak pemuda yang ingin dan telah menampakan jati dirinya. Jangan sia-siakan waktu dan momentum yang ada. Banyak tokoh muda yang sudah berkarya, baik dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, bahkan sudah ada di tingkat nasional," ungkapnya mengakhiri. (by/mond)