Hanya Dalam Waktu 6 Jam, Densus 88 Polri Tangkap 9 Terduga Teroris
D'On, Riau,- Detasemen Khusus 88 Anti teror Polri berhasil menangkap sembilan terduga teroris hanya dalam waktu setengah hari sejak pukul 06.00 hingga 12.30 Wib pada hari Selasa (24/10/2017).
Tim Densus 88 Anti Teror Polri menangkap sembilan terduga teroris dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kesembilannya ditangkap di empat daerah. Sulawesi Selatan, Pekanbaru, Jawa Tengah, dan Jawa Timur" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, Selasa (24/10/2017).
Penangkapan pertama dilakukan oleh Densus 88 dengan Tim gabungan Polda Riau terhadap Yoyok Handoko alias Abu Zaid, salah seorang perencana aksi serangan ke kantor Polisi di Pekanbaru, Riau, pukul 06.00 Wib.
Selanjutnya pukul 07.15 Wib , Tim Densus 88 Polri menangkap Wawan alias Abu Afif di Siak Hulu yang diduga anggota kelompok Jamaah Ansor Daullah (JAD), Kabupaten Kampar. di lokasi yang sama Beni Samsu alias Abu Ibrohim yang memiliki peran sama dengan Wawan juga ditangkap Tim Densus.
Masih di daerah yang sama Densus 88 Polri kemudian menangkap Handoko alias Abu Buchori yang diduga memiliki peran yang sama dengan Wawan dan Beni sekitar pukul 10.30 Wib.
Berikutnya Densus 88 bersama Tim Gabungan Polda Jatim menangkap Muhammad Khoirudin yang terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Lalu, pukul 11.00 Wib. Densus 88 juga menangkap Hasby di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pukul 11.20 Wib, di Ponorogo, Pacitan, Jawa Timur, Densus 88 menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir.
Hendrasti merupakan anggota di salah satu grup di aplikasi pesan yakni Telegram, yang berisi anggota pendukung daulah, serta warga negara Indonesia yang bergabung dengan kelompok ISIS Bahrum Naim" ujar Brigjen Pol. Rikwanto.
Pada pukul 12.30 Wib. Nanang Kurniawan alias Abu Aisha ditangkap Densus 88 dengan Tim gabungan Polda Riau di Kabupaten Kampar. (dvsh)
Tim Densus 88 Anti Teror Polri menangkap sembilan terduga teroris dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kesembilannya ditangkap di empat daerah. Sulawesi Selatan, Pekanbaru, Jawa Tengah, dan Jawa Timur" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, Selasa (24/10/2017).
Penangkapan pertama dilakukan oleh Densus 88 dengan Tim gabungan Polda Riau terhadap Yoyok Handoko alias Abu Zaid, salah seorang perencana aksi serangan ke kantor Polisi di Pekanbaru, Riau, pukul 06.00 Wib.
Selanjutnya pukul 07.15 Wib , Tim Densus 88 Polri menangkap Wawan alias Abu Afif di Siak Hulu yang diduga anggota kelompok Jamaah Ansor Daullah (JAD), Kabupaten Kampar. di lokasi yang sama Beni Samsu alias Abu Ibrohim yang memiliki peran sama dengan Wawan juga ditangkap Tim Densus.
Masih di daerah yang sama Densus 88 Polri kemudian menangkap Handoko alias Abu Buchori yang diduga memiliki peran yang sama dengan Wawan dan Beni sekitar pukul 10.30 Wib.
Berikutnya Densus 88 bersama Tim Gabungan Polda Jatim menangkap Muhammad Khoirudin yang terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Lalu, pukul 11.00 Wib. Densus 88 juga menangkap Hasby di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pukul 11.20 Wib, di Ponorogo, Pacitan, Jawa Timur, Densus 88 menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir.
Hendrasti merupakan anggota di salah satu grup di aplikasi pesan yakni Telegram, yang berisi anggota pendukung daulah, serta warga negara Indonesia yang bergabung dengan kelompok ISIS Bahrum Naim" ujar Brigjen Pol. Rikwanto.
Pada pukul 12.30 Wib. Nanang Kurniawan alias Abu Aisha ditangkap Densus 88 dengan Tim gabungan Polda Riau di Kabupaten Kampar. (dvsh)