Breaking News

Inilah Perang Armada Pasukan Muslimin

D'On,- Inilah kisah perang kaum Muslim pertama yang terjadi di Laut Tengah, Syair dibawah ini menggambarkan bagaimana dahsyatnya perang tersebut, 

Perang Dzatush Shawari
Yang telah membuat mereka terluka
Pertempuran dahsyat mencengangkan
Yang sanggup mengubah sejarah Laut Tengah

Dendam pun terkuak
Dalam setiap diri yang perwira
Meski semua
Karena prakarsa-Nya jua
Namun Konstantinopel,
Tetap merasa terhina
Luka pun membelit hingga ke relun hati
Dalam waktu yang lama
Dan sangat lama.

Inilah bait syair yang menggambarkan dahsyatnya perang yang berkecamuk di Laut Tengah, tatkala armada laut pertama kaum muslimin berhasil mengalahkan armada laut Bangsa Romawi yang terkenal sangat tangguh. Kekalahan ini, bagi Bangsa Romawi sangat membekas dan meninggalkan luka dendam yang tak terperihkan.

Laut Tengah tempo dulu. Suasana asri berpadu dengan birunya pantulan langit di air laut yang hangat, indah sekali. Segarnya semilir angin laut yang khas menggetarkan setiap jiwa melankolis yang terpaut dengannya.

Disebuah sudut di tepian Laut Tengah itu tampak sepasukan angkatan laut Kaum Muslimin tengah bersiap diri. Ya, inilah Pasukan Angkatan Laut Islam pertama yang dibangun oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Armada ini dibangun, terutama ditujukan untuk membantu pasukan muslimin menghalau serangan laut yang sering menghancurkan kota-kota pelabuhan di Syam.

Hari itu, sekitar tahun 34 Hijriyah. Pasukan Muslim dan pasukan Bangsa Romawi bertemu di dekat Iskandariyah. Dengan bersenjata lengkap dan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit, iring-iringan armada laut Bangsa Romawi sempat menggetarkan hati Pasukan Angkatan Laut Muslimin yang masih muda usia ini.

"Sungauh, kami tak pernah melihat iring-iringan pasukan sebanyak ini" cetus Malik bin Aus Al-Hadtsan setengah tak percaya.

Tiba-tiba angin bertiup kencang. Perahu-perahu merapat di dermaga. Kaum Muslimin dan Bangsa Romawi pun berlabuh untuk beberapa saat. Keduanya nampak saling berdekatan.

Tatkala angin mereda, kaum Muslimin berkata, "Sekarang kita telah aman dari gangguan angin."

"Benar," jawab mereka.

"Kita bertempur di pelabuhan ini atau di tengah laut. Supaya kita tahu siapa yang lebih dulu hancur?" sergah kaum Muslimim.

"Kita bertempur di tengah laut," jawab pasukan Romawi tak kalah lantang.

Kaum Muslimin mengikatkan perahunya satu sama lain.

Perang bergolak. Kedua belah pihak saling serang. Mereka bertempur di atas armada, saling menyabetkan pedang. Begitu dahsyat dan hebat. Dan satu demi satu korban pun berjatuhan, terhempas ombak yang tak kalah ganas.

Mayat menumpuk. Air laut pun memerah. Bau amis darah begitu menyesakkan dada. Korban berguguran di pihak Muslim. Sementara jumlah korban tewas di pihak musuh, tak terbilang jumlahnya. Hari itu, pasukan Muslimin telah menunjukkan kesabaran yang tak terperihkan. Dalam sejarah peperangan manapun juga.

Pertolongan langit pun tiba. Allah pun menunjukkan kuasa-Nya kepada kaum Muslimin maupun tentara Romawi yang terlibat dalam peperangan hebat tersebut.

Tak dinyana, Angkatan Laut Muslim yang masih belia itu mampu manaklukkan kebesaran dan ketanguhan bala tentara Romawi, ditandai dengan banyaknya jumlah pasukan mereka yang terbunuh dan terluka. Tentu saja kekalahan ini pun membuat pasukan yang telah tersohor kehebatannya itu begitu terpukul.

Luka baru terkuak. Luka yang menancap dalam relung hati barisan pasukan Konstantinopel. Luka itu bahkan terus menganga, membekas hinga waktu yang sangat panjang...

    (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS. Al-Anfaal [8]:9-12)


Sumber : Ayat-ayat Pedang - Kisah Kisah Pembangun Semangat Juang. Oleh : Layla TM. Hal. : 129-132