Buka Pameran Nusawastra, Seskab Mengaku Sedang Kumpulkan Koleksi Seni Bung Karno
D'On, Banten,- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku sedang mengumpulkan 3.000 koleksi seni milik Presiden I RI, Bung Karno, yang berupa lukisan, patung, juga keramik, yang selama ini tersebar kemana-mana.
“3.000 Koleksi seni itu, yang sudah bisa dikumpulkan baru 1.796 lukisan, yang rencananya akan dibukukan,” kata Pramono saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Nusawastra at Saumata, di Saumata Apartment, Tangerang, Banten, Sabtu (4/11) siang.
Pameran yang menghadirkan ragam koleksi batik, songket dan tenun seluruh Nusantara milik kolektor kain Quoriena Ginting ini terinspirasi dari buku Nusawastra Silang Budaya yang disusun oleh Quoriena Ginting.
Menurut Seskab, sekarang ini memang ada perubahan pola perilaku dunia terhadap keseharian. Orang mengalami shifting. Kalau dulu orang banyak datang ke toko-toko branded, mal-mal besar untuk berbelanja.
Tapi sekarang ini, lanjut Seskab, di kota-kota besar di dunia, bukan hanya di Indonesia, di Hong Kong, di Paris, di Amerika, toko-toko besar itu sekarang sudah mulai sepi, karena orang sudah kembali pada etnik budayanya sendiri, kepada kulturnya, kepada bagaimana mereka dilahirkan dan dibesarkan di negaranya.
“Ini terjadi di mana-mana, termasuk Indonesia,” ujar Pramono sembari menunjuk contoh, kalau kita lihat pejabat-pejabat dulu memakai jas, pakaian safari, sekarang pakaiannya lebih kasual yaitu memakai batik atau baju putih seperti Presiden Jokowi.
Sementara dirinya sendiri, Seskab Pramono Anung mengaku sebagai pemakai batik. “Setiap hari saya memakai batik,” ungkapnya.
Seskab menilai, saat ini batik telah menjadi tren dunia, bahkan nanti pada awal bulan Februari, pakaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggunakan sarung, jas, serta dikombinasikan dengan batik, akan menjadi ikon utama di beberapa fashion dunia di Milan dan juga New York. “Ini menunjukan bahwa kita sudah sangat mengalami kemajuan untuk itu,” ucapnya.
Seskab berharap, Quoriena Ginting juga menginspirasi terutama bagi kaum wanita di manapun untuk bisa menciptakan karya-karya yang tidak kalah dengan karya di luar negeri.
“Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi seni budaya yang luar biasa, yang menjadi kekayaan kita bersama, karena Indonesia ini mempunyai lebih dari 714 suku, lebih dari 1.100 bahasa, lebih dari 17.000 pulau. Betapa kayanya Indonesia, dan itu tercermin dari batik-batiknya yang beragam,” pungkas Seskab. (stk)
“3.000 Koleksi seni itu, yang sudah bisa dikumpulkan baru 1.796 lukisan, yang rencananya akan dibukukan,” kata Pramono saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Nusawastra at Saumata, di Saumata Apartment, Tangerang, Banten, Sabtu (4/11) siang.
Pameran yang menghadirkan ragam koleksi batik, songket dan tenun seluruh Nusantara milik kolektor kain Quoriena Ginting ini terinspirasi dari buku Nusawastra Silang Budaya yang disusun oleh Quoriena Ginting.
Menurut Seskab, sekarang ini memang ada perubahan pola perilaku dunia terhadap keseharian. Orang mengalami shifting. Kalau dulu orang banyak datang ke toko-toko branded, mal-mal besar untuk berbelanja.
Tapi sekarang ini, lanjut Seskab, di kota-kota besar di dunia, bukan hanya di Indonesia, di Hong Kong, di Paris, di Amerika, toko-toko besar itu sekarang sudah mulai sepi, karena orang sudah kembali pada etnik budayanya sendiri, kepada kulturnya, kepada bagaimana mereka dilahirkan dan dibesarkan di negaranya.
“Ini terjadi di mana-mana, termasuk Indonesia,” ujar Pramono sembari menunjuk contoh, kalau kita lihat pejabat-pejabat dulu memakai jas, pakaian safari, sekarang pakaiannya lebih kasual yaitu memakai batik atau baju putih seperti Presiden Jokowi.
Sementara dirinya sendiri, Seskab Pramono Anung mengaku sebagai pemakai batik. “Setiap hari saya memakai batik,” ungkapnya.
Seskab menilai, saat ini batik telah menjadi tren dunia, bahkan nanti pada awal bulan Februari, pakaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggunakan sarung, jas, serta dikombinasikan dengan batik, akan menjadi ikon utama di beberapa fashion dunia di Milan dan juga New York. “Ini menunjukan bahwa kita sudah sangat mengalami kemajuan untuk itu,” ucapnya.
Seskab berharap, Quoriena Ginting juga menginspirasi terutama bagi kaum wanita di manapun untuk bisa menciptakan karya-karya yang tidak kalah dengan karya di luar negeri.
“Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi seni budaya yang luar biasa, yang menjadi kekayaan kita bersama, karena Indonesia ini mempunyai lebih dari 714 suku, lebih dari 1.100 bahasa, lebih dari 17.000 pulau. Betapa kayanya Indonesia, dan itu tercermin dari batik-batiknya yang beragam,” pungkas Seskab. (stk)