Ketua Koalisi Padang Bersatu Wahyu Nilai Padang Butuh Sosok Profesional Yaitu Emzalmi-Desri
D'On, Padang,- Ketua Koalisi Padang Bersatu yang merupakan gabungan 7 partai pengusung dan 5 partai pendukung, Emzalmi-Desri Ayunda, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang 27 Juni 2018, Wahyu Iramana Putra mengatakan, Kota Padang butuh sosok birokrat dan profesional.
"Kita ingin Kota Padang ini dipimpin oleh sosok birokrat dan profesional yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi kota ini. Sosok itu ada di pasangan calon nomor 1, Emzalmi dan Desri Ayunda," ujarnya ketika menghadiri silaturahmi dengan warga RT.003/RW. 10 Kelurahan Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 29 April 2018.
Silaturahmi tersebut dihadiri calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1, Desri Ayunda, Wakil Ketua Partain Nasdem Provinsi Sumatera Barat, Masful, tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, dan pemuda setempat. Wahyu mengatakan, Emzalmi dan Desri Ayunda bukan kader partai politik, tetapi diusung oleh 7 partai politik dan 5 partai pendukung.
"Mereka berdua bukan kader partai politik. Namun parpol yang ada di daerah ini ingin perubahan dan terlepas dari kepentingan partai mana pun karena Emzalmi dan Desri Ayunda kita peruntukan buat semua warga kota," cakap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini.
Ia mengatakan, pasangan ini merupakan kombinasi antara birokrasi dan profesional, sehingga ideal memimpin kota ini. Sosok profesional akan menjalin koordinasi serta komunikasi di luar pemerintah. Sementara, sosok birokrat akan berkoordinasi ke dalam atau internal di pemerintahan.
"Jadi, keseimbangan bisa dijaga, guna mewujudkan pembangunan kota yang teratur. Dukungan dari seorang pemimpin yang memahami pemerintahan sangat diperlukan dalam hal ini. Pemimpin yang memahami kearifan lokal dan harus memiliki visi dan misi yang kuat untuk mewujudkan sebuah ruang yang aman, nyaman, dan memenuhi aspirasi semua lapisan masyarakat," ulas Wakil Ketua DPRD Kota Padang ini.
Ia mengatakan, Emzalmi dan Desri Ayunda dikayakini mampu memenuhi harapan semua lapisan masyarakat, baik dalam penataan infrastruktur kota maupun peningkatan perekonomian masyarakat. Apatah lagi, figur Emzalmi merupakan birokrat dan ahli penataan kota.
"Sedangkan Pak Des memiliki keahlian di bidang manajemen ekonomi. Tak kalah pentingnya adalah, kita butuh pemimpin yang bisa saling menghargai, termasuk menghargai jasa-jasa pemimpin sebelumnya. Sebab keberhasilan seseorang pemimpin tidak terlepas dari peran pemimpin sebelumnya dan juga lembaga legislatif, yaitu DPRD karena DPRD berperan menganggarkan pembagunan kota ini," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Desri Ayunda mengajak semua pihak menanamkan nilai-nilai agama dan budaya kepada anak-anak. Pasalnya, teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas negara, menerobos berbagai pelosok perkampungan di pedesaan dan menyelusup di gang-gang sempit di perkotaan, melalui media audio (radio) dan audio visual (televisi, internet, dan lain-lain). Fenomena modern yang terjadi di awal milenium ketiga ini popular dengan sebutan globalisasi.
"Kalau kita tidak membentengi anak-anak kita dengan nilai-nilai agama, generasi penerus kita akan terjebak dalam globalisasi yang di luar batas norma adat dan agama. Kami, Emzalmi dan Desri Ayunda bertekad pembinaan iman takwa anak-anak dan generasi muda berbasis masjid, seperti mengembalikan Pesantren Ramadan, wirid remaja, magrib mengaji dan asmaul husna," urainya.
Tentunya, kata Desri, kesejahteraan guru TPA/TPQ dan imam atau garin masjid serta musahala perlu diperhatikan dengan memberikan insentif yang memadai dan layak.
Sementara itu, tokoh masyarakat RT.03, Syofyan Makruf memberikan apresiasi kepada Desri Ayunda dan Wahyu Iramana Putra yang telah bersedia hadir memenuhi undangan warga dalam rangka silaturrahmi tersebut. Ia berharap, Emzalmi dan Desri Ayunda terpilih menjadi pemimpin daerah ini.
"Kami masyarakat menilai, Pak Em dan Pak Des sangat tepat memimpin kota ini karena kita juga tau penataan kota ini tidak terlepas dari pengalaman Pak Em. Saya mengenal Pak Em sudah lama, Pak Em pernah menjabat Kepala Bappeda Kota Padang yang merupakan dapurnya Pemko Padang," tukuknya.
Selain itu, kata Syofyan, Emzalmi merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, sehingga ketika mendampingi walikota yang sekarang sebagai wakil walikota, tidak begitu berat melanjutkan program yang telah ada, seperti penataan Pantai Padang dan Pasar Raya yang telah dimulai sejak zaman Walikota Fauzi Bahar.
"Jika Pak Em Walikota, kita yakin kemajuan kota ini akan meningkat karena ia akan berperan sebagai pengambil keputusan. Sedangkan Desri sudah cukup lama, saya mengenal Pak Des di perusahaan PT Semen Padang karena termasuk vokal mempertahankan Spin of Semen Padang," urainya.
Ia masih ingat, ketika Desri Ayunda dipercaya memimpin perusahaan yang sedang sekarat, yaitu PT Igasar. Namun, ditangan Desri Ayunda, anak perusahaan PT Semen Padang tersebut pulih.
"Sehingga kita yakin, Pak Des ahlinya di bidang manajemen ekonomi. Harapan kita, Pak Des bisa membenahi ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin sulit," harapnya.
"Kita ingin Kota Padang ini dipimpin oleh sosok birokrat dan profesional yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi kota ini. Sosok itu ada di pasangan calon nomor 1, Emzalmi dan Desri Ayunda," ujarnya ketika menghadiri silaturahmi dengan warga RT.003/RW. 10 Kelurahan Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 29 April 2018.
Silaturahmi tersebut dihadiri calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1, Desri Ayunda, Wakil Ketua Partain Nasdem Provinsi Sumatera Barat, Masful, tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, dan pemuda setempat. Wahyu mengatakan, Emzalmi dan Desri Ayunda bukan kader partai politik, tetapi diusung oleh 7 partai politik dan 5 partai pendukung.
"Mereka berdua bukan kader partai politik. Namun parpol yang ada di daerah ini ingin perubahan dan terlepas dari kepentingan partai mana pun karena Emzalmi dan Desri Ayunda kita peruntukan buat semua warga kota," cakap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini.
Ia mengatakan, pasangan ini merupakan kombinasi antara birokrasi dan profesional, sehingga ideal memimpin kota ini. Sosok profesional akan menjalin koordinasi serta komunikasi di luar pemerintah. Sementara, sosok birokrat akan berkoordinasi ke dalam atau internal di pemerintahan.
"Jadi, keseimbangan bisa dijaga, guna mewujudkan pembangunan kota yang teratur. Dukungan dari seorang pemimpin yang memahami pemerintahan sangat diperlukan dalam hal ini. Pemimpin yang memahami kearifan lokal dan harus memiliki visi dan misi yang kuat untuk mewujudkan sebuah ruang yang aman, nyaman, dan memenuhi aspirasi semua lapisan masyarakat," ulas Wakil Ketua DPRD Kota Padang ini.
Ia mengatakan, Emzalmi dan Desri Ayunda dikayakini mampu memenuhi harapan semua lapisan masyarakat, baik dalam penataan infrastruktur kota maupun peningkatan perekonomian masyarakat. Apatah lagi, figur Emzalmi merupakan birokrat dan ahli penataan kota.
"Sedangkan Pak Des memiliki keahlian di bidang manajemen ekonomi. Tak kalah pentingnya adalah, kita butuh pemimpin yang bisa saling menghargai, termasuk menghargai jasa-jasa pemimpin sebelumnya. Sebab keberhasilan seseorang pemimpin tidak terlepas dari peran pemimpin sebelumnya dan juga lembaga legislatif, yaitu DPRD karena DPRD berperan menganggarkan pembagunan kota ini," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Desri Ayunda mengajak semua pihak menanamkan nilai-nilai agama dan budaya kepada anak-anak. Pasalnya, teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas negara, menerobos berbagai pelosok perkampungan di pedesaan dan menyelusup di gang-gang sempit di perkotaan, melalui media audio (radio) dan audio visual (televisi, internet, dan lain-lain). Fenomena modern yang terjadi di awal milenium ketiga ini popular dengan sebutan globalisasi.
"Kalau kita tidak membentengi anak-anak kita dengan nilai-nilai agama, generasi penerus kita akan terjebak dalam globalisasi yang di luar batas norma adat dan agama. Kami, Emzalmi dan Desri Ayunda bertekad pembinaan iman takwa anak-anak dan generasi muda berbasis masjid, seperti mengembalikan Pesantren Ramadan, wirid remaja, magrib mengaji dan asmaul husna," urainya.
Tentunya, kata Desri, kesejahteraan guru TPA/TPQ dan imam atau garin masjid serta musahala perlu diperhatikan dengan memberikan insentif yang memadai dan layak.
Sementara itu, tokoh masyarakat RT.03, Syofyan Makruf memberikan apresiasi kepada Desri Ayunda dan Wahyu Iramana Putra yang telah bersedia hadir memenuhi undangan warga dalam rangka silaturrahmi tersebut. Ia berharap, Emzalmi dan Desri Ayunda terpilih menjadi pemimpin daerah ini.
"Kami masyarakat menilai, Pak Em dan Pak Des sangat tepat memimpin kota ini karena kita juga tau penataan kota ini tidak terlepas dari pengalaman Pak Em. Saya mengenal Pak Em sudah lama, Pak Em pernah menjabat Kepala Bappeda Kota Padang yang merupakan dapurnya Pemko Padang," tukuknya.
Selain itu, kata Syofyan, Emzalmi merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, sehingga ketika mendampingi walikota yang sekarang sebagai wakil walikota, tidak begitu berat melanjutkan program yang telah ada, seperti penataan Pantai Padang dan Pasar Raya yang telah dimulai sejak zaman Walikota Fauzi Bahar.
"Jika Pak Em Walikota, kita yakin kemajuan kota ini akan meningkat karena ia akan berperan sebagai pengambil keputusan. Sedangkan Desri sudah cukup lama, saya mengenal Pak Des di perusahaan PT Semen Padang karena termasuk vokal mempertahankan Spin of Semen Padang," urainya.
Ia masih ingat, ketika Desri Ayunda dipercaya memimpin perusahaan yang sedang sekarat, yaitu PT Igasar. Namun, ditangan Desri Ayunda, anak perusahaan PT Semen Padang tersebut pulih.
"Sehingga kita yakin, Pak Des ahlinya di bidang manajemen ekonomi. Harapan kita, Pak Des bisa membenahi ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin sulit," harapnya.