Desri Ayunda: Pesantren Ramadhan Wadah Cetak Generasi Qurani dan Akhlak Mulia
D'On, Padang,- Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda mengatakan, Pesantren Ramadan merupakan wadah untuk mencetak generasi muda berakhlak mulia.
"Perkembangan teknologi semakin maju. Kita harus bisa memanfaatkannya secara produktif. Generasi muda juga harus diberi filter untuk menyaring kemajuan teknologi itu," ujarnya ketika memenuhi undangan pengurus Masjid Nurul Hasanah Komplek Perumahan Mega Permai I tahap II Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat dalam rangka membuka Pesantren Ramadan, Senin, 21 Mei 2018 malam.
Pesantren Ramadan, kata Desri Ayunda adalah upaya untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman. Pasalnya, melalui Pesantren Ramadan ini ditanamkan nilai-nilai agama kepada generasi muda.
"Kedepannya, Pesantren Ramadan ini akan kita tingkatkan. Sebab, dulu tujuan Walikota Fauzi Bahar membuat program ini adalah untuk mensyiarkan Islam, di mana selama sebulan siswa berada di masjid. Tapi anehnya diubah menjadi 13 hari. Jika Emzalmi dan Desri menang, kita akan berlakukan Pesantren Ramadan selama 25 hari," pungkasnya.
Selama 25 hari itu, kata Desri lagi, santri akan ditempa ilmu agama dan penutupannya di malam takbiran, sehingga satu bulan penuh anak-anak ditempa di masjid dan musahala, sehingga mereka terhindar dari perbuatan negatif, seperti asmara subuh yang saat ini kembali marak.
"Pembinaan iman dan takwa generasi muda berbasis mesjid dan surau perlu kita prioritaskan, wirid remaja, magrib mengaji lantunan asmaul husna, koperasi syariah, agar itu terlaksana, maka perlu dukungan anggaran dari pemerintah. Sehingga kedepannya lahir generasi muda yang memiki iman dan takwa," cakapnya.
Sedangkan siswa SMA sederajat di kota ini, agar pelaksanaan Pesantren Ramadan itu kembali maksimal, harus ada koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, karena SMA sederajat berada di bawah provinsi sekarang ini.
"Kita ingin, anak-anak kita, baik itu yang masih SD, SMP dan SMA sederajat, mereka kembali belajar di masjid dan mushalla selama bulan suci Ramadan," pungkasnya.
Namun, kesejahteraan imam, garin masjid dan mushalla serta guru TPA/TPQ tentu harus diperhatikan pula. Tidak mungkin ini diabaikan begitu saja, sebab waktu mereka dicurahkan untuk membentuk akhlak generasi muda.
"Demikian juga sarana prasarana masjid dan mushalla. Sebab, keberadaannya adalah untuk meningkatkan iman dan takwa umat Islam, sehingga ini juga kita prioritaskan nantinya," cakap Desri Ayunda.
Sebelumnya, pengurus masjid Nurul Hasanah Anurgaha menyampaikan terimakasih atas kedatangan Desri Ayunda dalam rangka membuka kegiatan Pesantren Ramadan. Ia mengharapkan, pemimpin kota Padang kedepan tetap memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan iman dan takwa generasi muda.
"Kami berharap nantinya, pelaksanaan Pesantren Ramadan ini ada subsidi penuh dari pemerintah daerah, sehingga orang tua tidak terlalu dibebankan dengan iuran untuk pelaksanaan Pesantren Ramadan ini dan juga anak-anak yang SMA dan SMK dikembalikan ke masjid di bulan Ramadan ini," ujarnya. (Rel)
"Perkembangan teknologi semakin maju. Kita harus bisa memanfaatkannya secara produktif. Generasi muda juga harus diberi filter untuk menyaring kemajuan teknologi itu," ujarnya ketika memenuhi undangan pengurus Masjid Nurul Hasanah Komplek Perumahan Mega Permai I tahap II Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat dalam rangka membuka Pesantren Ramadan, Senin, 21 Mei 2018 malam.
Pesantren Ramadan, kata Desri Ayunda adalah upaya untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman. Pasalnya, melalui Pesantren Ramadan ini ditanamkan nilai-nilai agama kepada generasi muda.
"Kedepannya, Pesantren Ramadan ini akan kita tingkatkan. Sebab, dulu tujuan Walikota Fauzi Bahar membuat program ini adalah untuk mensyiarkan Islam, di mana selama sebulan siswa berada di masjid. Tapi anehnya diubah menjadi 13 hari. Jika Emzalmi dan Desri menang, kita akan berlakukan Pesantren Ramadan selama 25 hari," pungkasnya.
Selama 25 hari itu, kata Desri lagi, santri akan ditempa ilmu agama dan penutupannya di malam takbiran, sehingga satu bulan penuh anak-anak ditempa di masjid dan musahala, sehingga mereka terhindar dari perbuatan negatif, seperti asmara subuh yang saat ini kembali marak.
"Pembinaan iman dan takwa generasi muda berbasis mesjid dan surau perlu kita prioritaskan, wirid remaja, magrib mengaji lantunan asmaul husna, koperasi syariah, agar itu terlaksana, maka perlu dukungan anggaran dari pemerintah. Sehingga kedepannya lahir generasi muda yang memiki iman dan takwa," cakapnya.
Sedangkan siswa SMA sederajat di kota ini, agar pelaksanaan Pesantren Ramadan itu kembali maksimal, harus ada koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, karena SMA sederajat berada di bawah provinsi sekarang ini.
"Kita ingin, anak-anak kita, baik itu yang masih SD, SMP dan SMA sederajat, mereka kembali belajar di masjid dan mushalla selama bulan suci Ramadan," pungkasnya.
Namun, kesejahteraan imam, garin masjid dan mushalla serta guru TPA/TPQ tentu harus diperhatikan pula. Tidak mungkin ini diabaikan begitu saja, sebab waktu mereka dicurahkan untuk membentuk akhlak generasi muda.
"Demikian juga sarana prasarana masjid dan mushalla. Sebab, keberadaannya adalah untuk meningkatkan iman dan takwa umat Islam, sehingga ini juga kita prioritaskan nantinya," cakap Desri Ayunda.
Sebelumnya, pengurus masjid Nurul Hasanah Anurgaha menyampaikan terimakasih atas kedatangan Desri Ayunda dalam rangka membuka kegiatan Pesantren Ramadan. Ia mengharapkan, pemimpin kota Padang kedepan tetap memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan iman dan takwa generasi muda.
"Kami berharap nantinya, pelaksanaan Pesantren Ramadan ini ada subsidi penuh dari pemerintah daerah, sehingga orang tua tidak terlalu dibebankan dengan iuran untuk pelaksanaan Pesantren Ramadan ini dan juga anak-anak yang SMA dan SMK dikembalikan ke masjid di bulan Ramadan ini," ujarnya. (Rel)