Grup Bunga Pimpinan Edha Desri Ayunda Buka Puasa Bersama Dengan 250 Anak Yatim
D'On, Padang,- Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda berbuka bersama dengan anak yatim, bertempat di hotel Rangkayo Basa Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 26 Mei 2018.
Kegiatan berbuka bersama yang menghadirkan 250 orang anak yatim tersebut digelar oleh Group Bunga yang diketuai oleh Edha Desri Ayunda. Acara diawali oleh pembacaan ayat suci al Quran yang dilantunkan oleh Hj. Ninno.
Ketua Group Bunga, Edha Desri Ayunda menyampaikan rasa terimakasih kepada anak-anak yatim dan para pembimbing mereka yang telah bersedia hadir memenuhi undangan berbuka bersama tersebut.
"Pada hari ini di bulan yang suci ini, kami sengaja mengundang 250 anak-anak ku semua untuk berbagi di bulan yang penuh berkah ini dalam rangka menjalin silaturrahmi dan sekaligus berbuka bersama. Semoga pada hari ini, pertemuan kita ini di ridhoi oleh Allah SWT," ungkapnya.
Tak lupa Edha mengajak semua anak-anak yang hadir untuk meningkatkan iman dan takwa, apatah lagi sedang berada di bulan puasa yang penuh ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Mari kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah. Anak-anak ku, jauhilah pergaulan bebas dan narkoba. Semoga kalian menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan agama, karena kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa ini kedepannya. Maka dari itu rajin lah menimba ilmu. Jadilah anak-anak yang saleh, semoga orang tua kalian ditempatkan di surga oleh Allah. Mari kita selalu mendoakan kedua orang tua kita, karena doa anak yang saleh di ijabah oleh Allah," ujarnya.
Edha Desri mengajak undangan yang hadir dan memiliki kelebihan rezeki untuk menyantuni anak yatim. Menurutnya, menyatuni anak yatim merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
"Marilah kita santuni anak yatim dan berbagi kasih sayang kepada mereka, karena mereka tidak seberuntung anak-anak yang lain. Mereka masih kecil-kecil sudah ditinggalkan oleh orang tuanya. Marilah kita berikan perhatian, tidak hanya di bulan Ramadan saja, tapi kapan saja," cakapnya.
Sementara itu, ustadz Baharudin Jamil dalam tausiyahnya mengajak semua yang hadir meneladani Rasulullah SAW dalam memperlakukan anak yatim.
"Barang siapa yang merawat dan membina serta memberikan kasih sayang pada anak yatim, maka mereka bersama dengan aku di surga," ungkap ustad menyebutkan sabda Rasulullah SAW.
Desri Ayunda pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Group Bunga yang telah melakukan kegiatan yang mulia di bulan suci Ramadan ini dengan berbagi kepada anak yatim.
"Kedepannya kita harus meningkatkan perhatian kepada anak-anak yatim di Kota Padang ini. Sebab anak-anak yatim ini wajib kita perhatikan kebelangsuangan pendidikannya," tegasnya.
Kalau pemerintah tidak memperhatikan mereka, ujar Desri, maka kebanyakan dari mereka akan menjadi anjal (anak jalanan, red). Sebab, belum tentu sanak family orang tua mereka memberikan perhatian yang cukup kepada mereka.
Untuk itu, katanya, alangkah baiknya, penanganan anak-anak yatim ini dimasukan ke dalam kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Bukan hanya sekadar masuk sekolah gratis, tetapi kita anggarkan biaya transportasi mereka ke sekolah, karena yang berat itu bagi ibuknya biaya transportasi. Bagi anak yatim, seluruhnya kita gratiskan, dan sekolah tidak di benarkan meminta iuran apapun kepada mereka," tukuknya.
Namun, kata Desri, keberadaan anak yatim di kota ini perlu didata dengan valid. Untuk pendataan tersebut, harus dilibatkan semua komponen, terutama Majelis Taklim dan pengurus masjid.
"Dengan data itu, kita mengetahui berapa anggaran yang harus kita sediakan untuk mereka selama satu tahun. Ini bukan hanya untuk anak yatim saja, tetapi juga anak terlantar lainnya," ulasnya.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Sasar 1945 pasal 34 ayat (1), jelas Desri, anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara. Kalau negara tidak memperhatikan anak-anak ini, mereka bisa bermetamorfosis menjadi pengamen dan anak-anak jalanan serta pengemis.
"Kita razia mereka, sementara kita sebagai penyelagara negara tidak memperhatikan mereka. Kita tidak menjalankan amanat undang-undang. Betapa zalimnya kita," ungkapnya.
"Saya yakin, kalau kita mengajukan anggaran untuk anak-anak yatim dan anak terlantar ini, DPRD pasti setuju. Sebab anak yatim ini adalah tangungjawab kita bersama, sesuai perintah agama dan amanat konstitusi di negara ini," pungkasnya. (Rel)
Kegiatan berbuka bersama yang menghadirkan 250 orang anak yatim tersebut digelar oleh Group Bunga yang diketuai oleh Edha Desri Ayunda. Acara diawali oleh pembacaan ayat suci al Quran yang dilantunkan oleh Hj. Ninno.
Ketua Group Bunga, Edha Desri Ayunda menyampaikan rasa terimakasih kepada anak-anak yatim dan para pembimbing mereka yang telah bersedia hadir memenuhi undangan berbuka bersama tersebut.
"Pada hari ini di bulan yang suci ini, kami sengaja mengundang 250 anak-anak ku semua untuk berbagi di bulan yang penuh berkah ini dalam rangka menjalin silaturrahmi dan sekaligus berbuka bersama. Semoga pada hari ini, pertemuan kita ini di ridhoi oleh Allah SWT," ungkapnya.
Tak lupa Edha mengajak semua anak-anak yang hadir untuk meningkatkan iman dan takwa, apatah lagi sedang berada di bulan puasa yang penuh ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Mari kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah. Anak-anak ku, jauhilah pergaulan bebas dan narkoba. Semoga kalian menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan agama, karena kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa ini kedepannya. Maka dari itu rajin lah menimba ilmu. Jadilah anak-anak yang saleh, semoga orang tua kalian ditempatkan di surga oleh Allah. Mari kita selalu mendoakan kedua orang tua kita, karena doa anak yang saleh di ijabah oleh Allah," ujarnya.
Edha Desri mengajak undangan yang hadir dan memiliki kelebihan rezeki untuk menyantuni anak yatim. Menurutnya, menyatuni anak yatim merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
"Marilah kita santuni anak yatim dan berbagi kasih sayang kepada mereka, karena mereka tidak seberuntung anak-anak yang lain. Mereka masih kecil-kecil sudah ditinggalkan oleh orang tuanya. Marilah kita berikan perhatian, tidak hanya di bulan Ramadan saja, tapi kapan saja," cakapnya.
Sementara itu, ustadz Baharudin Jamil dalam tausiyahnya mengajak semua yang hadir meneladani Rasulullah SAW dalam memperlakukan anak yatim.
"Barang siapa yang merawat dan membina serta memberikan kasih sayang pada anak yatim, maka mereka bersama dengan aku di surga," ungkap ustad menyebutkan sabda Rasulullah SAW.
Desri Ayunda pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Group Bunga yang telah melakukan kegiatan yang mulia di bulan suci Ramadan ini dengan berbagi kepada anak yatim.
"Kedepannya kita harus meningkatkan perhatian kepada anak-anak yatim di Kota Padang ini. Sebab anak-anak yatim ini wajib kita perhatikan kebelangsuangan pendidikannya," tegasnya.
Kalau pemerintah tidak memperhatikan mereka, ujar Desri, maka kebanyakan dari mereka akan menjadi anjal (anak jalanan, red). Sebab, belum tentu sanak family orang tua mereka memberikan perhatian yang cukup kepada mereka.
Untuk itu, katanya, alangkah baiknya, penanganan anak-anak yatim ini dimasukan ke dalam kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Bukan hanya sekadar masuk sekolah gratis, tetapi kita anggarkan biaya transportasi mereka ke sekolah, karena yang berat itu bagi ibuknya biaya transportasi. Bagi anak yatim, seluruhnya kita gratiskan, dan sekolah tidak di benarkan meminta iuran apapun kepada mereka," tukuknya.
Namun, kata Desri, keberadaan anak yatim di kota ini perlu didata dengan valid. Untuk pendataan tersebut, harus dilibatkan semua komponen, terutama Majelis Taklim dan pengurus masjid.
"Dengan data itu, kita mengetahui berapa anggaran yang harus kita sediakan untuk mereka selama satu tahun. Ini bukan hanya untuk anak yatim saja, tetapi juga anak terlantar lainnya," ulasnya.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Sasar 1945 pasal 34 ayat (1), jelas Desri, anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara. Kalau negara tidak memperhatikan anak-anak ini, mereka bisa bermetamorfosis menjadi pengamen dan anak-anak jalanan serta pengemis.
"Kita razia mereka, sementara kita sebagai penyelagara negara tidak memperhatikan mereka. Kita tidak menjalankan amanat undang-undang. Betapa zalimnya kita," ungkapnya.
"Saya yakin, kalau kita mengajukan anggaran untuk anak-anak yatim dan anak terlantar ini, DPRD pasti setuju. Sebab anak yatim ini adalah tangungjawab kita bersama, sesuai perintah agama dan amanat konstitusi di negara ini," pungkasnya. (Rel)