Hikmah Ramadhan: Malam Seribu Bulan
Oleh: DESRI AYUNDA
Sebagai orang yang tertarik dengan seni suara sejak belia, dari sekian banyak lagu yang pernah membuat getar jiwa, adalah lagu karya Taufiq Ismail yang dinyanyikan Bimbo dengan judul *Lailatul Qadar*. Lagu itu diciptakan Taufiq Ismail atas pembacaan, penghayatan dan pemaknaan terhadap pesan Allah SWT, al-Quran Surat 57. al-Qadr: 1-5.
Bimbo membuat musik dan bait-baitnya menjadi sebuah pesan penuh makna. Membawa suasana bathin menjadi damai dalam alunan kisah tentang malam terbaik dari seribu malam yang lain. Malam yang dirahasiakan Allah SWT, di antara sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan.
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadar: 97)
Menurut para mufassir, dengan menafsirkan ayat ini didukung dengan ayat-ayat yang berhubungan, siapapun yang beribadah di malam diturunkannya Al-Qur’an ini maka pahalanya akan dilipatgandakan lebih dari 29.500 lipat. Yang sama artinya dengan terus menerus beribadah lebih dari seribu bulan atau selama 83 tahun. Menurut Hadits riwayat Abu Hurairah, “Siapa melaksanakan pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni.” Begitulah istimewanya Lailatul Qadar, tak heran membuat orang-orang beriman berlomba-lomba bermunajat untuk mendapatkan kemuliaannya.
Hikmah paling jelas bagi kita ummat Islam, setiap kita dianjurkan membaca al-Quran, berdzikir, shalat malam, setiap malam di bulan Suci Ramadhan. Agar mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Implikasinya menambah keimanan di dada dan lebih berani dan benar menata kehidupan dunia dan akhirat. Lebih dari itu, hidup yang bermanfaat terhadap sesama. Bagaimanapun juga, kemuliaan di hadapan Allah SWT tentunya didapatkan setelah menggali kemuliaan demi kemuliaan dalam kehidupan melalui perbuatan-perbuatan baik. Terutama kepada kedua orang tua, kepada sanak saudara terdekat dan kepada masyarakat.
Margasatwa tak berbunyi/Gunung menahan nafasnya/Angin pun berhenti/Pohon-pohon tunduk/dalam gelap malam/Pada bulan suci/Qur’an turun ke bumi/Qur’an turun ke bumi/Inilah malam/seribu bulan/Ketika cahaya syurga menerangi bumi/Ketika cahaya syurga menyinari bumi/Inilah malam/seribu bulan/Ketika Tuhan menyeka airmata kita/Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita…
Begitulah bait-bait karya Bimbo yang berjudul Lailatul Qadar, sering diputar di radio dan di televisi, mengingatkan kita tentang kemuliaan sebuah malam yang mesti digapai di bulan Suci Ramadhan dengan membaca al-Quran, shalat malam dan berdzikir.
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita bagian dari orang-orang yang beruntung mendapat kemuliaan pada sebuah malam. Malam terbaik dari seribu malam. []
Sebagai orang yang tertarik dengan seni suara sejak belia, dari sekian banyak lagu yang pernah membuat getar jiwa, adalah lagu karya Taufiq Ismail yang dinyanyikan Bimbo dengan judul *Lailatul Qadar*. Lagu itu diciptakan Taufiq Ismail atas pembacaan, penghayatan dan pemaknaan terhadap pesan Allah SWT, al-Quran Surat 57. al-Qadr: 1-5.
Bimbo membuat musik dan bait-baitnya menjadi sebuah pesan penuh makna. Membawa suasana bathin menjadi damai dalam alunan kisah tentang malam terbaik dari seribu malam yang lain. Malam yang dirahasiakan Allah SWT, di antara sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan.
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadar: 97)
Menurut para mufassir, dengan menafsirkan ayat ini didukung dengan ayat-ayat yang berhubungan, siapapun yang beribadah di malam diturunkannya Al-Qur’an ini maka pahalanya akan dilipatgandakan lebih dari 29.500 lipat. Yang sama artinya dengan terus menerus beribadah lebih dari seribu bulan atau selama 83 tahun. Menurut Hadits riwayat Abu Hurairah, “Siapa melaksanakan pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni.” Begitulah istimewanya Lailatul Qadar, tak heran membuat orang-orang beriman berlomba-lomba bermunajat untuk mendapatkan kemuliaannya.
Hikmah paling jelas bagi kita ummat Islam, setiap kita dianjurkan membaca al-Quran, berdzikir, shalat malam, setiap malam di bulan Suci Ramadhan. Agar mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Implikasinya menambah keimanan di dada dan lebih berani dan benar menata kehidupan dunia dan akhirat. Lebih dari itu, hidup yang bermanfaat terhadap sesama. Bagaimanapun juga, kemuliaan di hadapan Allah SWT tentunya didapatkan setelah menggali kemuliaan demi kemuliaan dalam kehidupan melalui perbuatan-perbuatan baik. Terutama kepada kedua orang tua, kepada sanak saudara terdekat dan kepada masyarakat.
Margasatwa tak berbunyi/Gunung menahan nafasnya/Angin pun berhenti/Pohon-pohon tunduk/dalam gelap malam/Pada bulan suci/Qur’an turun ke bumi/Qur’an turun ke bumi/Inilah malam/seribu bulan/Ketika cahaya syurga menerangi bumi/Ketika cahaya syurga menyinari bumi/Inilah malam/seribu bulan/Ketika Tuhan menyeka airmata kita/Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita…
Begitulah bait-bait karya Bimbo yang berjudul Lailatul Qadar, sering diputar di radio dan di televisi, mengingatkan kita tentang kemuliaan sebuah malam yang mesti digapai di bulan Suci Ramadhan dengan membaca al-Quran, shalat malam dan berdzikir.
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita bagian dari orang-orang yang beruntung mendapat kemuliaan pada sebuah malam. Malam terbaik dari seribu malam. []