Esa: Kami Sedang Siapkan Pengganti Nila Kartika
D'On, Padang,- Gelaran Pemilihan Calon Legislatif yang akan bergulir pada April tahun 2019 mendatang banyak para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) kembali tampil, bahkan ada yang lompat partai dan tidak maju dari partai sebelumnya, fenomena ini dinamakan kutu loncat.
Ada beberapa anggota legislatif yang duduk di DPRD Kota Padang yang menyeberang ke Partai lain, salah satunya Nila Kartika yang sebelumnya duduk sebagai anggota dewan dari Partai PPP kini berpindah ke Partai Demokrat pada Pileg Tahun 2019 mendatang.
Bukan hanya Nila Kartika, Zaharman dari Hanura pindah ke PKS, Osman Ayub dari Hanura pindah ke Partai NasDem. Ada juga Yendril dari Hanura mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat melalui PKB.
Terkait kasus Nila Kartika yang menyebrang untuk pemilihan legislatif mendatang, anggota Fraksi PPP DPRD Kota Padang Maidestal Hari Mahesa menegaskan akan segera mengusulkan penggantinya.
"Saat ini Nila Kartika maju di Partai Demokrat, jadi secara otomatis dia bukan lagi kader PPP dan ini harus segera diusulkan penggantinya," tutur Esa begitu pria ini kerap disapa kepada www.dirgantaraonline.co.id saat dijumpai beberapa hari nan lalu.
Dikatakan Ketua DPC PPP Kota Padang ini mengatakan, penganti Nila Kartika sudah ada orangnya dan kini kita sedang tahap proses kearah sana.
"Saat ini Nila Kartika maju di Partai Demokrat, jadi secara otomatis dia bukan lagi kader PPP dan ini harus segera diusulkan penggantinya," tutur Esa begitu pria ini kerap disapa kepada www.dirgantaraonline.co.id saat dijumpai beberapa hari nan lalu.
Dikatakan Ketua DPC PPP Kota Padang ini mengatakan, penganti Nila Kartika sudah ada orangnya dan kini kita sedang tahap proses kearah sana.
Ditegaskan Esa, jika ada anggota DPRD Kota Padang yang pindah nyaleg ke partai lain, ia harus mengundurkan diri sebagai anggota dewan.
" Bila masih mengikuti kegiatan kedewanan, harusnya ini bisa menjadi temuan BPK RI nanti. Dan uang yang dinikmatinya saat ini tidak berkah," pungkasnya. (mond)
" Bila masih mengikuti kegiatan kedewanan, harusnya ini bisa menjadi temuan BPK RI nanti. Dan uang yang dinikmatinya saat ini tidak berkah," pungkasnya. (mond)