15 Orang Calo Tiket Asian Games Berhasil Diamankan Petugas
D'On, Bekasi,- Calo tiket menodai pelaksanaan laga sepakbola Asian Games yang dihelat di Stadion Patriot Candrabhaga. Aksi cari untung tersebut memicu amarah para suporter. Polisi pun menangkap 15 pelaku.
Polres Metro Bekasi Kota membekuk 15 calo tiket yang berkeliaran di laga sepak bola Asian Games 2018, antara Indonesia melawan Laos pada Jumat (18/8) lalu.
Para calo tersebut dihadapkan kepada watawan di Mapolres Bekasi Kota, akhir pekan lalu. Sambil menutupkan wajah, para calo tersebut disuruh berbaris.
Menurut Kapolres Kombes Indarto, mereka diringkus sejak pukul 11.00 WIB hingga malam hari. Sebanyak 120 tiket dan uang tunai jutaan rupiah disita dari mereka sebagai barang bukti.
Saat diamankan, masing-masing calo memegang lima sampai 10 tiket yang dijual seharga Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.
Menurut pengakuan calo itu, mereka mendapatkan tiket dengan menitip kepada para suporter yang mengantre. “Calo ini antre juga, nitip tiket ke suporter yang lagi antre. Jatah tiket kan lima, misalnya ada suporter cuma beli dua tiket, calo itu nitip dua atau tiga tiket,” kata Indarto.
Indarto menambahkan, pihaknya ingin melakukan gelar perkara dengan panitia Asian Games 2018, untuk menentukan pasal yang akan dikenakan kepada para calo yang tertangkap. “Kita akan gelar perkara, nanti jika hasilnya memenuhi alat bukti, kita akan lihat, kalau pasal yang dikenakan itu bisa ditahan akan tidak kita tahan. Gelar perkara juga nanti bersama pihak panitia,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, laga babak penyisihan antara Indonesia melawan Laos pada Jumat (17/8) lalu digelar pukul 19.00 WIB. Namun, pukul 09.00 WIB tiket yang seharga Rp75 ribu sudah habis. Hal ini membuat ribuan suporter mengamuk. Mereka menuding tiket ludes lantaran ulah calo. Mereka berteriak-teriak meminta polisi menangkap para calo yang bertebaran di area sekitar Stadion Patriot Candrabhaga.
“Pak polisi, tolong tuh calo. Ini tiket abis sama calo nih. Masak, baru jam sembilanan tiket udah abis, itu calo pada megang tiket banyak lagi, kok bisa dapat?” teriak salah satu suporter.
Mereka bahkan sempat menuduh calo bekerja sama dengan polisi untuk mendapatkan tiket tersebut. “Polisi, polisi tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi jangan ikut jual tiket,” demikian nyanyian salah satu suporter yang langsung mendapat tepukan tangan dari suporter lainnya.
Kondisi makin memanas. Pukul 10.30 WIB mereka tetap bertahan dan berteriak meminta tiket. “Mana mana, mana tiket? Buka loketnya sekarang juga,” ucap seorang suporter yang berdiri di bahu rekannya.
Panitia penjual tiket di pintu utara pun keluar meninggalkan loket, lantaran emosi para suporter yang kian tidak terkendali.
Melihat kondisi semakin panas, polisi berusaha menenangkan suporter. Anggota Sabhara dan Brimob bersiaga mengelilingi area loket di mana para suporter berkumpul.
Polisi juga berusaha berdiskusi dengan sejumlah suporter. Namun, suasana semakin panas dan meminta polisi menangkap para calo. “Kasihan ini pak, datang dari jauh, masa tiket sudah habis aja. Tuh kok calo bisa pada punya tiket? Tolong tangkap, pak,” ucap seorang suporter di dekat pagar pembatas stadion.
Keriuhan terus berlanjut, suporter meminta polisi segera menangkap calo. Saat dorongan dan teriakan suporter semakin parah, pukul 11.00 WIB polisi datang membawa calo tiket. Calo satu per satu ditangkap dan digiring polisi masuk ke dalam kantor keamanan stadion.
Massa yang kesal meneriakinya dengan kata-kata kasar. Bahkan melempari botol air mineral kepada calo, bahkan hampir menghajar calo kalau saja tak dikawal polisi.
Menurut seorang calo berinisial T saat digiring polisi, ia menjual tiket harga Rp75 ribu menjadi Rp150 ribu, dan semakin dekat waktu pertandingan bisa menjualnya seharga Rp200 ribu. (alang)