Angku Angin Ulama Santun Dari Riau
D'On,- Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, ternyata memiliki seorang Tokoh Agama yang sangat disegani oleh kawan maupun lawan. Dia adalah Syech Muhammad Hadi, yang wafat pada Tahun 1970.
Dalam kesehariannya, Syech Muhammad Hadi dikenal selalu mengajak masyarakat untuk memeluk Agama Islam di Negeri Rantau Kuantan (saat ini dikenal dengan nama Kota Jalur).
"Dia merupakan seorang ulama yang sangat ramah, santun serta sederhana," ungkap salah seorang Putra Syech Muhammad Hadi, Ir. Nariman Hadi, MP ketika dihubungi wartawan.
Dikatakannya, Syech Muhammad Hadi ini bergelar Angku Angin, yang merupakan sosok yang dikenal sangat hafal Alquran dan ratusan Hadist.
Dia juga lama belajar dengan banyak para ulama di kota Makkah, dan pada masa mudanya juga lama tinggal di Malaya (Malaysia), dan sempat berguru dengan sejumlah tokoh Agama Islam.
Syech Muhammad Hadi, membawa seorang istri dari Malaya ketika menuju Kota Makkah, dan di Tanah Suci mendapatkan gelar, Muhkti Indragiri sebelum pulang ke Kota Teluk Kuantan.
"Sampai saat ini buku pegangan, baik tentang Tasauf, Tauhid, Fiqih masih tersimpan rapi," paparnya.
Ulama ini juga pernah membangun surau tinggi di Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan, yang hingga saat ini masih berdiri.
"Saya bangga atas banyaknya ulama yang berhasil menyebarkan, mengajarkan agama Islam di daerah pada masa itu," kata tokoh Masyarakat Indragiri Riau, Raja Zulkarnain.
Dalam kesehariannya, Syech Muhammad Hadi dikenal selalu mengajak masyarakat untuk memeluk Agama Islam di Negeri Rantau Kuantan (saat ini dikenal dengan nama Kota Jalur).
"Dia merupakan seorang ulama yang sangat ramah, santun serta sederhana," ungkap salah seorang Putra Syech Muhammad Hadi, Ir. Nariman Hadi, MP ketika dihubungi wartawan.
Dikatakannya, Syech Muhammad Hadi ini bergelar Angku Angin, yang merupakan sosok yang dikenal sangat hafal Alquran dan ratusan Hadist.
Dia juga lama belajar dengan banyak para ulama di kota Makkah, dan pada masa mudanya juga lama tinggal di Malaya (Malaysia), dan sempat berguru dengan sejumlah tokoh Agama Islam.
Syech Muhammad Hadi, membawa seorang istri dari Malaya ketika menuju Kota Makkah, dan di Tanah Suci mendapatkan gelar, Muhkti Indragiri sebelum pulang ke Kota Teluk Kuantan.
"Sampai saat ini buku pegangan, baik tentang Tasauf, Tauhid, Fiqih masih tersimpan rapi," paparnya.
Ulama ini juga pernah membangun surau tinggi di Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan, yang hingga saat ini masih berdiri.
"Saya bangga atas banyaknya ulama yang berhasil menyebarkan, mengajarkan agama Islam di daerah pada masa itu," kata tokoh Masyarakat Indragiri Riau, Raja Zulkarnain.
#Maulana Abu khalil