Breaking News

Ini Reaksi Akibat Minum Kopi Tanpa Gula Setelah 20 Menit dan 4 Jam Kedepan

D'On,- Mungkin Anda sudah akrab dengan kopi sejak kecil. Bisa jadi, Anda menyeruputnya setiap hari berkali-kali. Namun, tidak banyak orang yang sadar bahwa cara meminumnya keliru.
Kopi hitam dikenal sebagai sahabat jantung. Kandungan antioksidan kuat dalam kopi membantu memelihara kesehatan jantung dan juga irama detaknya, sehingga minum kopi hitam rutin dapat mencegah semua jenis penyakit jantung.
Namun, itu sangat bergantung pada bagaimana cara Anda meminumnya. Secangkir kopi hitam bisa dibilang hampir nol kalori. Tapi kopi hitam juga tidak memberikan nilai gizi yang berharga. 
Dikutip dari Hello Sehat, secangkir kopi hitam tanpa gula tidak mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan sejumlah makronutrien penting lainnya, seperti kalsium dan serat. Kopi merupakan penyumbang terbesar dari kafein, sebuah stimulan yang membantu orang merasa lebih bersemangat.
Kafein dari secangkir kopi hitam dapat sangat cepat terserap ke dalam darah hanya dalam waktu 20 menit, dan akan menetap dalam aliran darah selama lebih dari 12 jam. Tak lama setelah tegukan pertama Anda, kafein yang kini ada di dalam aliran darah Anda menyebabkan lonjakan detak jantung, tekanan darah, dan energi. 
Tak lama setelahnya, kafein mulai memengaruhi tingkat adenosin dalam otak. Adenosin adalah senyata kimia dalam otak yang bertanggung jawab untuk memberi tahu tubuh Anda bahwa ini saatnya tidur; kafein mengikat reseptor adenosin otak dan mematikan mereka. Inilah sebabnya mengapa setelah dua puluh menit sejak cangkir kopi terakhir Anda, Anda cenderung merasa sangat melek dan bersemangat.
Pada titik ini, tubuh Anda mulai memproduksi adrenalin, yang selanjutnya meningkatkan produksi energi Anda. Peningkatan kadar adrenalin ini kemudian menyebabkan pelebaran saluran pernapasan dan aliran darah akan membanjiri otot. Kopi hitam juga memperbaiki mood peminumnya karena otak menjadi lebih sensitif terhadap serotonin, sebuah neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.
Sekitar tiga sampai empat jam setelah cangkir kopi terakhir, Anda akan mulai mengalami penurunan energi akibat efek penyemangat yang disebabkan kafein makin memudar. Penurunan energi ini terjadi karena kafein dalam kopi sebenarnya tidak benar-benar membuat Anda lebih energik, kafein hanya bertindak sebagai penyemangat palsu yang membuat Anda merasa tidak lelah, padahal sih, memang begitu.
Lalu, apa efeknya pada tubuh jika Anda menambahkan gula atau creamer ke cangkir kopi hitam Anda?
Konsumsi gula dalam dosis kecil tidak terlalu harus dikhawatirkan, tapi kebanyakan dari kita makan gula terlalu banyak. Bahkan, beberapa minuman kopi racikan kedai-kedai kopi komersil di luaran sana banyak yang tinggi lemak, tinggi gula, dan tinggi kalori. 
Jika Anda memesan secangkir cappuccino dengan susu segar, misalnya, Anda akan mengonsumsi tambahan 77 kalori dan 4 gram lemak. Secangkir espresso full-bodied yang kental dicampur dengan steamed milk dan sirup vanilla mengandung 35 gram gula, 37 gram karbohidrat, dengan 250 kkal.
Ketika Anda makan sesuatu yang sarat dengan gula, indera pengecap Anda, usus, dan otak Anda semua akan saling bekerja sama menanggapinya. Rasa manis gula menyalakan area penghargaan otak sehingga menyebabkan pelepasan ombak dopamin, sinyal kimia untuk meningkatkan suasana hati. Aktivasi sistem penghargaan ini nyatanya tidak bekerja seperti bagaimana tubuh memproses zat adiktif lain, seperti alkohol atau nikotin.
Kelebihan gula memompa kadar dopamin jadi di luar batas, yang membuat Anda hilang kontrol dan peningkatan toleransi tubuh terhadap gula sehingga Anda akan ingin makan lebih banyak gula. Di sisi lain, ada batas tertentu seberapa banyak gula yang dapat diproses oleh hati. Jika Anda mengonsumsi gula kelewat batas dan hati tidak dapat memproses semua energi itu dengan baik, hati tidak memiliki pilihan selain untuk mengubah kelebihan gula menjadi lemak hati.
Banyaknya gula yang membanjiri darah menciptakan lonjakan kadar gula darah mendadak. Ini menyebabkan tubuh memproduksi insulin dengan sangat cepat. Insulin memicu penggunaan glukosa oleh jaringan dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi. 
Di saat yang bersamaan, insulin memperkuat kelancaran komunikasi antar sel otak dan dengan demikian membentuk ingatan kuat. Produksi energi ini kemudian menyebabkan jatuhnya kadar glukosa yang menyebabkan perasaan lesu, sakit kepala, kelelahan, dan kecemasan tiba-tiba akibat turunnya kadar gula darah.
Ketika kadar insulin di otak diturunkan sebagai akibat dari konsumsi gula berlebih, proses pembelajaran dan ketajaman memori otak juga jadi terganggu. Inilah alasan di balik mengapa Anda cenderung lebih gelisah dan sulit konsentrasi setelah mengonsumsi banyak gula. (dinda)