Kecewa, Yusril Ihza Mahendra Serang Kubu Prabowo
D'On, Jakarta,- Yusril Ihza Mahendra dilema lantaran pihak yang selama ini digadang-gadang bisa menggandeng ulama ternyata malah menggandeng pengusaha. Ijtimak Ulama seolah-olah dikhianati.
"Di kalangan ulama peserta Ijtimak di Hotel Peninsula, sikap Prabowo yang tidak memilih UAS (Ustaz Abdul Somad) atau USA (Ustaz Salim Segaf Aljufri) juga masalah," kata Yusril dalam keterangan yang yang diunggah akun Instagram @yusrilihzamhd, yang diakses media ini, Selasa (14/8/2018).
Dimintai konfirmasi secara terpisah oleh media ini, Ketua Umum PBB ini menjelaskan akun Instagram itu bukanlah punya dia, tapi konten tulisannya memang merupakan tulisan yang dia tujukan untuk internal PBB. Meski awalnya ditujukan untuk internal PBB, Yusril mengizinkan tulisannya dikutip.
Sebagaimana diketahui, Ijtimak Ulama merekomendasikan pencapresan Prabowo dengan cawapres Salim Segaf Aljufri atau Ustaz Abdul Somad. Namun akhirnya Prabowo tak memilih Salim Segaf atau Abdul Somad, melainkan Sandiaga Uno, politikus dari Partai Gerindra yang berlatar belakang pengusaha. Melihat sikap Prabowo, Yusril menjadi bertanya-tanya.
"Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama?" kata Yusril.
Selepas Prabowo memutuskan menggandeng Sandiaga ke Pilpres 2019, Ijtimak Ulama belum bersikap secara resmi. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan mengadakan Ijtimak Ulama II untuk menentukan sikap. Yusril menantikan sikap Ijtimak Ulama II.
"Konon sekarang akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rais Aam PBNU, walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," kata Yusril. (mi)
"Di kalangan ulama peserta Ijtimak di Hotel Peninsula, sikap Prabowo yang tidak memilih UAS (Ustaz Abdul Somad) atau USA (Ustaz Salim Segaf Aljufri) juga masalah," kata Yusril dalam keterangan yang yang diunggah akun Instagram @yusrilihzamhd, yang diakses media ini, Selasa (14/8/2018).
Dimintai konfirmasi secara terpisah oleh media ini, Ketua Umum PBB ini menjelaskan akun Instagram itu bukanlah punya dia, tapi konten tulisannya memang merupakan tulisan yang dia tujukan untuk internal PBB. Meski awalnya ditujukan untuk internal PBB, Yusril mengizinkan tulisannya dikutip.
Sebagaimana diketahui, Ijtimak Ulama merekomendasikan pencapresan Prabowo dengan cawapres Salim Segaf Aljufri atau Ustaz Abdul Somad. Namun akhirnya Prabowo tak memilih Salim Segaf atau Abdul Somad, melainkan Sandiaga Uno, politikus dari Partai Gerindra yang berlatar belakang pengusaha. Melihat sikap Prabowo, Yusril menjadi bertanya-tanya.
"Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama?" kata Yusril.
Selepas Prabowo memutuskan menggandeng Sandiaga ke Pilpres 2019, Ijtimak Ulama belum bersikap secara resmi. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan mengadakan Ijtimak Ulama II untuk menentukan sikap. Yusril menantikan sikap Ijtimak Ulama II.
"Konon sekarang akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rais Aam PBNU, walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," kata Yusril. (mi)