Usung Prabowo-Sandi, PKS Minta Maaf Pada Ulama
D'On, Jakarta,- Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung duet Prabowo - Sandi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, menuai permohonan maaf. Partai berlambang bulan sabit kembar itu, meminta maaf karena keputusannya menyimpang dari hasil ijtimak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Diketahui ijtimak GNPF ulama yang digelar beberapa waktu lalu merekomendasikan nama Ustad Abzul Somad (UAS) atau Salim Segaf AlJufri sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.
"Izinkan saya dan PKS memohon maaf kepada para ulama dan segenap umat yang telah memberikan rekemondasi melalui ijtimak ulama," kata Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsy, Jumat (10/8).
Menurut Aboe, karena dinamika politik yang luar biasa maka PKS hanya dapat mengamankan rekomendasi untuk mengusung Prabowo sebagai capres. Namun, PKS gagal meloloskan rekomendasi GNPF Ulama tentang UAS ataupun Salim Segaf.
“Kami mohon maaf belum bisa merealisasikan rekomendasi ijtimak ulama secara sempurna," kata wakil ketua Fraksi PKS di DPR itu.
Namun, Aboe melanjutkan, sampai saat ini PKS masih memiliki komitmen tinggi untuk melanjutkan semangat pergantian kepemimpinan nasional dengan mengikuti berbagai masukan ulama. Bahkan dirinya juga mengharapkan terpilihnya Sandiaga sebagai cawapres pendamping Prabowo akan menghindari pergesekan.
Lebih lanjut, Aboe juga meyakini, keputusan mengusung Sandi sebagai pendamping Prabowo akan menjadi warna baru yang segar di Pilpres 2019.
"Kehadirannya diyakini akan menyedot kalangan milenial dan kalangan wirausahawan muda sehingga ini akan membawa geliat positif untuk suasana politik dan ekonomi nasional," pungkasnya. (mi)