Walikota Padang Serukan Semangat Persatuan Harus Tetap Dijaga
D'On, Padang, - Di setiap ada kesempatan dimana pun berada, Walikota Padang H. Mahyeldi terus menggelorakan semangat persatuan umat dalam menjaga integritas bangsa.
Kali ini, hal itu disampaikan Mahyeldi pada khotbah Jumat di Masjid Ar Raudah Kampung Lapai, Nanggalo, Jumat (17/8/2018).
Dijelaskan Mahyeldi, dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 103-104 Allah Subhana wa Ta'ala berfirman untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah dan jangan bercerai-berai.
"Karna ini perintah dari Allah, maka hukumnya wajib. Apabila ada yang berselisih, agar dipersatukan. Inilah karakter orang beriman. Bukan karakter orang musyrik yang memecah belah persatuan dengan menyebarkan berita bohong, serta suka merendahkan orang atau kelompok lain," terang Mahyeldi.
Lebih lanjut dijelaskan, perilaku orang beriman adalah wajib menjaga persatuan. Dan selaku umat Islam harus bangga dengan Agama dan kitab suci Al Qur'an. Untuk itu, makna dari berjama'ah adalah wujud dari kekompakan dan persatuan.
"Kalau kita ingin menjadikan bangsa ini berdaulat dan besar kedepan, maka kita harus merawat dan menjaga persatuan sebagai satu bangsa," ujar Mahyeldi.
"Hindari berita bohong dan adu domba. Karena berita bohong dan adu domba sesama anak bangsa, akan melemahkan Negara Indonesia," tambahnya lagi.
Bangsa Indonesia mempunyai potensi bonus demografi dan kompetensi sumber daya manusia. Untuk itu, berbagai macam cara dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin integritas bangsa Indonesia menjadi lemah dan mudah di adu domba.
"Mari kita terus menjalin silaturrahmi, berjamaah, dan saling mengingatkan dalam setiap kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa, dan bernegara," kata Mahyeldi di akhir khutbahnya. (hms)
Kali ini, hal itu disampaikan Mahyeldi pada khotbah Jumat di Masjid Ar Raudah Kampung Lapai, Nanggalo, Jumat (17/8/2018).
Dijelaskan Mahyeldi, dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 103-104 Allah Subhana wa Ta'ala berfirman untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah dan jangan bercerai-berai.
"Karna ini perintah dari Allah, maka hukumnya wajib. Apabila ada yang berselisih, agar dipersatukan. Inilah karakter orang beriman. Bukan karakter orang musyrik yang memecah belah persatuan dengan menyebarkan berita bohong, serta suka merendahkan orang atau kelompok lain," terang Mahyeldi.
Lebih lanjut dijelaskan, perilaku orang beriman adalah wajib menjaga persatuan. Dan selaku umat Islam harus bangga dengan Agama dan kitab suci Al Qur'an. Untuk itu, makna dari berjama'ah adalah wujud dari kekompakan dan persatuan.
"Kalau kita ingin menjadikan bangsa ini berdaulat dan besar kedepan, maka kita harus merawat dan menjaga persatuan sebagai satu bangsa," ujar Mahyeldi.
"Hindari berita bohong dan adu domba. Karena berita bohong dan adu domba sesama anak bangsa, akan melemahkan Negara Indonesia," tambahnya lagi.
Bangsa Indonesia mempunyai potensi bonus demografi dan kompetensi sumber daya manusia. Untuk itu, berbagai macam cara dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin integritas bangsa Indonesia menjadi lemah dan mudah di adu domba.
"Mari kita terus menjalin silaturrahmi, berjamaah, dan saling mengingatkan dalam setiap kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa, dan bernegara," kata Mahyeldi di akhir khutbahnya. (hms)