Duel Dengan Adik Ipar, Ilyas Tewas Karena Sabetan Clurit
D'On, Banjarmasin,- M Ilyas (40) akhirnya meregang nyawa setelah duel satu lawan satu dengan Fazri (43) warga Jalan RE Martadinata Banjarmasin Tengah. Parahnya, dia tewas di tangan iparnya sendiri. Dia mengalami luka sabetan celurit di dada dan mengalami pendarahan hebat.
Insiden perkelahian tersebut terjadi Senin (17/9) malam sekira pukul 19.15 Wita. Kejadian itu juga sempat menggegerkan warga di lokasi kejadian Jalan Djok mentaya. Warga yang heboh setelah terdengar pukulan tiang listrik tanda kebakaran, ternyata melihat ada insiden lain. Seorang pria tersungkur dengan kondisi berdarah.
Setelah diidentifikasi dan olah TKP jasad korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin. Saat tersungkur korban masih memegang senjata tajamnya jenis parang.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Ajun Komisaris Polisi Ade Papa Rihi mengungkapkan Fazri sudah diamankan di satreskrim. "Dia datang sendiri menyerahkan diri bersama dengan barang bukti senjata tajam jenis celurit, " ungkap Ade Papa Rihi.
Motif sementara diduga karena pelaku geram dengan korban yang diduga telah mencuri celurit benda pusaka turun temurun milik pelaku. "Korban keras membantah jika dia bukan yang mencuri. Korban adalah kakak ipar pelaku, "ujar Ade.
Sementara Kapolsekta Banjarmasin Tengah Ajun Komisaris Polisi Sigit Prihanto menambahkan korban lalu merasa tersinggung dan tak terima dengan tuduhan pelaku. Lantas dia mendatangi rumah Fazri dalam kondisi mabuk. Di sana terjadi keributan kecil dan namun tidak terjadi apa-apa.
Fazri yang sudah geram dengan tingkah korban yang tetap tidak mengaku keluar rumah dengan maksud menjemput saksi yang telah melihat korban menawarkan celurit ke orang. Mereka akhirnya berpapasan di Gang Guntur. Disanalah terjadi duel.
"Begitu pelaku tebaskan parang, dia langsung menyerang balik ke korban dan menyabetkan celurit ke arah dada. Korban berusaha melawan dan terjadi aksi kejar-kejaran, hampir 60 meteran saling kejar korban tumbang di depan Gang Warga hingga kehabisan darah dan tewas di lokasi, " tukasnya. (pancar/bp)