Breaking News

Info Terbaru!!! Pendaftaran CPNS Hanya 2Juta/Hari

D'On, Jakarta,- Panitia seleksi nasional (Panselnas) calon pegawai negeri sipil (CPNS) “terpaksa” mengambil keputusan penting. Tidak ingin dianggap plin-plan, akhirnya tetap membuka pendaftaran CPNS 2018, mulai 26 September. Persoalan masih ada sejumlah instansi dan pemda belum memasukan formasi nanti menyesuaikan. Sebab, pendaftaran CPNS cukup lama waktunya sampai dua pekan atau berakhir 10 Oktober mendatang. Informasi ini disampaikan Ketua Panselnas CPNS 2018, Bima Haria Wibisana.
Menurutnya, Panselnas sebenarnya ingin pendaftaran dibuka serentak agar tidak ada instansi yang sepi pelamar. Namun, bila menunggu seluruh instansi siap, maka waktunya molor lagi. “Jadi, pendaftaran CPNS tidak serentak. Kalau belum lengkap formasinya, nanti menyesuaikan. Yang pasti, sekarang pelamar sudah bisa mengakses portal SSCN BKN,” ungkap Bima di Jakarta, Rabu (26/9).
Dia menyebutkan, awalnya masih tarik menarik soal pembukaan pendaftaran karena masih banyak instansi belum siap. Namun, sesuai hasil rapat Panselnas, pendaftaran tetap dibuka 26 September, walaupun tidak serentak. “Kalau tunggu semuanya siap, susah juga. Pasti molor lagi. Bagi yang belum siap tanggung sendiri risikonya,” tegas Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) ini.
Hari pertama pendaftaran CPNS langsung dibanjiri pelamar. Hingga Rabu sore (26/9) tercatat jumlah akun pelamar yang sudah teregistrasi mencapai 555.024. Hal itu disampaikan Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Mohammad Ridwan. “Pendaftarannya tidak serentak. Sejauh ini pelamar baru dapat melakukan registrasi di 245 kementerian/lembaga/instansi daerah. Rinciannya, 200 instansi daerah dan 45 kementerian/lembaga,” kata Ridwan, Rabu (26/9).
Sebelum melakukan registrasi, pihaknya mengimbau agar pelamar selalu mencermati setiap informasi syarat dan formasi jabatan yang diminta oleh K/L/D penerima. Setelah itu, baru membuat akun di portal SSCN. “Jika instansi yang ingin dilamar belum muncul pada portal SSCN BKN, berarti instansi tersebut belum menerima pendaftaran atau formasinya belum selesai diverifikasi oleh BKN,” jelasnya.
Dikatakan, sejauh ini baru sekitar 245 K/L/D dari total 76 kementerian/lembaga dan 525 instansi daerah. Sisanya sampai saat ini masih dilakukan verifikasi dan validasi oleh BKN untuk selanjutnya diumumkan oleh masing-masing instansi. Keterlambatan tersebut diakibatkan masih banyaknya instansi yang meminta untuk melakukan revisi formasi ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Namun demikian, BKN optimis verifikasi tersebut bisa terselesaikan mengingat waktu pendaftaran yang cukup lama.
“Itu risiko yang harus ditanggung oleh instansi yang terlambat. Itu sudah kami tegaskan sejak awal. Namun demikian, dengan range waktu masih cukup antara 26 September-10 Oktober,” paparnya. Selain itu, BKN juga membatasi jumlah pelamar dalam setiap harinya. Hasil kesepakatan yang dibuat bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) dalam sehari hanya melayani pembuatan 2 juta akun untuk pelamar CPNS.
“Server Dukcapil membolehkan web SSCN mengakses 2 juta NIK per hari untuk pendaftaran akun SSCN. Sebelumnya Ditjen Dukcapil hanya memberi jatah pembuatan akun sebanyak 1 juta per hari. Namun disepakati agar ditambah menjadi 2 juta akun per hari,” bebernya. Meski terbilang cukup banyak, namun dengan jumlah pelamar 2 juta akun per hari diakui tidak akan menimbulkan masalah. Dia memastikan pembatasan 2 juta akun per hari tidak akan menimbulkan masalah. Dari hasil pengalaman pembukaan lowongan CPNS tahun lalu, di mana tahun lalu totalnya hanya 2,4 juta akun yang dibuat. “Masih jauh dari kapasitas maksimal yang disediakan,” terangnya.

Dijadwalkan pendaftaran online melalui portal SSCN akan dibuka hingga 10 Oktober 2018 mendatang. Informasi mengenai formasi dan syarat jabatan yang dibuka pada rekrutmen CPNS ada pada portal tersebut. Selain dapat dilihat di laman SSCN juga dapat di lihat pada website K/L/D yang membuka rekrutmen. Pelamar diimbau untuk tidak buru-buru melakukan pendaftaran karena data yang sudah diinput pelamar di portal SSCN tidak dapat diubah.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sultra, Nur Endang Abbas mengingatkan kepada semua calon pelamar untuk tidak ragu bersaing murni dalam kemampuan menjawab soal. Menurut dia, dalam seleksi kali ini tidak ada lagi peluang untuk lobi-lobi seperti opini yang berkembang di masyarakat. “Kalau dulu kan ada namanya tes wawancara. Di situ masih bisa orang subjektif memberi nilai. Tapi sekarang sama sekali tidak ada potensinya. Jika orang lulus TKD dan lebih dari kuota, maka akan dilakukan tes kemampuan bidangnya. Dan itu tetap menggunakan CAT. Jadi, saya himbau masyarakat fokus belajar saja, jangan pesimis dulu apalagi mau percaya calo,” kata Endang, Rabu (26/9).
Jika setiap formasi terhimpun banyak yang memenuhi standar TKD maka akan diambil jumlah dikali tiga dari formasi. “Misalnya kita butuh guru matematika 2 orang, ternyata yang lolos 20 orang, itu tidak ikut seleksi kemampuan bidang semuanya, hanya 6 orang nilai tertinggi yang diambil pakai rumus kuota dikali tiga itu,” lanjutnya. (mond)