Kelelahan, Relawan Gempa Lombok Meninggal Dunia
D'On, Lombok,- Seorang relawan korban gempa Lombok meninggal dunia, Jumat (31/8). Relawan bernama Muhammad Rukman (54) atau akrab disapa Boni itu meninggal dunia sesaat setelah meresmikan sebuah masjid bagi warga korban bencana di Lombok Utara.
Seorang rekan tim Boni di Lombok, Prasetyo Wibisono atau kerap disapa Jois mengatakan jika Boni sudah berada di Lombok sejak 6 Agustus 2018 yang lalu sehari pasca gempa.
“Almarhum meninggal dunia pada Jumat (31 Agustus) pada pukul 20.30 WITA atau 19.30 WIB. Saat itu almarhum sedang meresmikan masjid di Dusun Boyotan Baru, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Masjid itu masjid pertama yang dibangun paska gempa di daerah tersebut,” kata Jois, Sabtu (1/9/2018).
Jois menuturkan dalam peresmian masjid itu, Boni memberikan kata sambutan sebagai ucapan syukur atas pembangunan masjid yang dibangunnya bersama relawan Mapala UNISI dan warga. Usai memberikan kata sambutan, kata Jois, Boni langsung ambruk dan tak sadarkan diri.
“Langsung kami larikan ke Posko Kesehatan MER-C yang tak jauh dari lokasi peresmian masjid. Sempat mendapatkan pertolongan pertama tetapi kemudian dinyatakan meninggal dunia. Diduga penyebab kematiannya karena kecapekan dan diduga ada serangan jantung,” ucap Jois.
Jois menerangkan Boni yang bergabung dengan Mapala UNISI sejak tahun 1980-an melakukan sejumlah program kemanusiaan untuk korban gempa di Lombok Utara. Bersama anggota Mapala UNISI lainnya, lanjut Jois, Boni membuat sanitasi air atau pipanisasi air untuk kebutuhan air bersih bagi korban gempa di Lombok Utara.
“Kami menyalurkan air dari mata air Batubara untuk 16 dusun yang ada di Desa Gumantar. Selain itu kami juga melakukan evakuasi dan pencarian jenazah, evakuasi rumah warga yang rusak, distribusi bantuan, trauma healing, membuat sekolah darurat, dapur umum, dan terakhir kami mendirikan masjid di sana,” bebernya.
Jois menjabarkan sosok almarhum Boni memang dikenal sebagai sosok relawan yang sangat peduli terhadap kemanusiaan. Almarhum, sambung Jois, turut membantu saat tsunami di Aceh, gempa di Padang, erupsi Gunung Merasi, gempa di Bantul, erupsi Gunung Kelud, gempa di Pidi, Aceh, terakhir penanganan gempa di Lombok.
“Dia mencerminkan sosok khaoirunas anfa’ahum linnas artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Yang membekas tentang sosok almarhum di mata para pegiat respon bencana adalah almarhum merupakan sosok orang yang sama sekali tanpa memiliki kepentingan apapun saat penanganan bencana, kecuali untuk kemanusiaan,” ujar Jois.
Jenazah Boni direncanakan akan dimakamkan di daerah Prambanan, Sleman, hari ini. Sebelumnya jenazah diberangkatkan dengan pesawat dari Lombok pada pukul 06.00 WITA dan tiba di Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB. Jenazah langsung disalatkan di Masjid Magister UII Posko Mapala UNISI, Jalan Cik Di Tiro nomor 1 sebelum dimakamkan di Prambanan. (adi)