Prabowo Hadir di Ijtimak Ulama II
D'On, Jakarata,- Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menghadiri Ijtima Ulama II di Jakarta, Minggu (16/9/2018) siang.
Prabowo tiba sekitar pukul 13.00 WIB dengan mengenakan pakaian jas warna krem muda dan mengenakan kacamata sementara Zulkifli Hasan tiba dengan mengenakan jas warna biru. Kedatangan Prabowo tidak bersama dengan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Sebelumnya, mantan Danjen Kopassus tersebut juga menghadiri ijtima ulama I yang berlangsung pada akhir Juli di Jakarta.
Dalam ijtima ulama kala itu, direkomendasikan dua nama calon wakil presiden yaitu Ustad Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri.
Namun, dalam perkembangannya kemudian nama Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo, menjadi calob wakil presiden.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ustadz Yusuf Muhammad Martak mengatakan, dalam konferesi pers di Jakarta mengatakan, ijtima ulama II akan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, dengan keharusan menandatangani pakta integritas yang dihasilkan dalam sidang ijtima II tersebut.
"Ijtima ini rangkaiannya adalah penandatanganan pakta integritas, apabila pakta integritas ditandatangani berarti ada keseriusan Bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan menjalankan komitmennya semua yang di rekomendasikan melalui pakta integritas yang disampaikan oleh ijtima ulama, tatkala itu akan di tandatangani maka otomatis dukungan akan diberikan ke Bapak Prabowo," katanya dalam konferensi pers awal di sela-sela ijtima ulama II yang digelar di Jakarta, Minggu.
Ia menyampaikan, seluruh langkah-langkah yang diambil GNPF dan Ijtima Ulama telah dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan Habib Rizieq Syihab di Mekah, Arab Saudi.
Sementara itu, Yusuf mengatakan, dukungan ke Prabowo - Sandiaga tidak bertentangan dengan ijtimak ulama yang merekomendasikan Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.
Menurut dia, pada Ijtima Ulama I menginginkan pergantian presiden dalam pemilu 2019. "Ijtima Ulama II saya kira tetap konsisten," ujarnya. (ses/mond)