Breaking News

Prabowo Rangkul Andi Arif, Pertanda Baik Bagi Koalisi

D'On, Jakarta,- Calon Presiden Prabowo Subianto nampak tak menaruh dendam kepada Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief atas cuitannya di media sosial beberapa waktu lalu. Ani Arief dengan berani mengatakan Prabowo Subianto adalah jenderal ‘Kardus’ yang mementingkan uang ketimbang membangun koalisi yang kuat.
Cuitan Andi Arief di media sosial twitter itu sempat viral dan menjadi bahan olokan oleh penikmat media sosial dan pihak lawan. Namun, tudingan tersebut tidak dijadikan dendam oleh Ketua Umum Partai Gerinda tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, selisih paham antara Andi Arief dan Partai Gerindra beberapa waktu lalu sudah clear. Itu terlihat dengan rangkulan antara Prabowo Subianto dengan Andie Arief di rumah dinas Presiden Indonesia ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan pada, Rabu (12/9) malam. Ya bagus dong, berarti semua kan udah clear, kita sudah sepakat, sudah clear semua, tadi malam formalnya aja,” kata Syarief Hasan di Gedung DPR-RI, Kamis (13/9).
Selain selesainya masalah Andi Arief dan Prabowo Subianto, Syarief Hasan juga mengakui jika Ketua Umum Partai Demokrat, SBY akan menjadi juru kampanye (Jurkam) saat kampanye Pilpres 2019 nanti. Keputusan itu sebagai komitmen Partai Demokrat atas keputusannya mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. “Insya Allah. Itu bagian dari komitmen Partai Demokrat. Bahwa kita kan solid mendukung Pak Prabowo-Sandi,” jelas Syarief.
Anggota Komisi I DPR-RI itu melanjutkan, Partai Demokrat juga memiliki keputusan yang harus diikuti oleh setiap kader. Pasalnya, disetiap keputusan partai terlebih dulu dilakukan suvei ke semua perwakilan daerah di Indonesia terkait dengan arah koalisi partai di Pilpres 2019.
“Ya sebenarnya sih jelas saja bahwa setiap kader harus patuh kepada keputusan partai. Kasus tentang ini agak berbeda, sama sekali berbeda. Kita pernah survei sendiri sebelum kita menentukan untuk memilih Prabowo. Apakah kader akan memilih Prabowo apa Jokowi, dan banyak yang memilih Prabowo meski ada yang memilih Jokowi,” tutupnya. (chanop)