Breaking News

Sejarah Runtuhnya Dinasti Romanov Russia

D'On, Padang,- Dinasti Rusia - Romanov yang telah berkuasa selama 300 tahun hancur begitu saja selama masa pemerintahan Nicholas II. Ketidakmampuan mengelola pemerintahan, dan berbagai kebijakan yang keliru, membuat Nicholas II kehilangan kekuatannya sebagai keturunan penguasa Rusia.
Dilahirkan pada 1868, Nicholas II adalah putra tertua dari Tsar Alexander III dan putri Dagmar dari Denmark. Pada 1889, Nicholas II berencana untuk menikahi saudara sepupu jauhnya, Alix dari Hesse, cucu perempuan Ratu Victoria dari Inggris. Pada 1894, kedua pasangan itu menikah, setelah Tsar Alexander tiba-tiba meninggal dunia. Nicholas II lalu menggantikan posisi ayahnya itu memimpin kerajaan.
Sebagaimana diakuinya sendiri, Nicholas II pada dasarnya tidak siap dengan tugas-tugas kenegaraan yang rumit. Namun demikian, sebagai penguasa ia menginginkan perluasan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Ia berencana menguasai wilayah Korea, bersaing dengan Jepang yang saat itu masih berusaha membangun kekuataannya.
Tetapi ternyata kekuatan Jepang tidak dapat diantisipasi oleh Nicholas II, sehingga Rusia harus menerima kekalahan dalam Perang Rusia - Jepang tahun 1904-1905. Peristiwa yang memalukan itu menimbulkan ketidakpuasan di dalam negeri terhadap pemerintahan Nicholas II. Akhirnya terjadilah suatu upaya revolusi pada 1905 yang mengakibatkan pemogokan kerja, kekerasan, dan aksi-aksi perlawanan terhadap pemerintah.
Pada 1912, dukungan terhadap Dinasti Romanov semakin menurun. Nicholas II yang memilih untuk masuk dalam Perang Dunia I membuat keadaan semakin buruk. Dengan peralatan tempur yang minim, prajurit yang kurang terlatih, dan kepemimpinan militer yang buruk, keputusan Nicholas itu menjadi malapetaka bagi Rusia.

Pada 8 Maret 1917, kekacauan besar terjadi di ibu kota. Rakyat Rusia menuntut adanya perbaikan di dalam pemerintahan dan pasokan bahan makanan yang semakin berkurang. Pemerintah lalu mengirim pasukan tentara untuk mengendalikan kekacauan tersebut. Namun mereka menolak untuk melakukan kekerasan terhadap warga negaranya sendiri, sehingga banyak anggota tentara yang berbalik mendukung para pemberontak itu.
Setelah persitiwa kekacauan itu, pemerintah Dinasti Romanov akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dan Nicholas II dituntut untuk turun dari takhtanya. Pada 15 Maret 1917, Nicholas II menunjuk saudaranya, Michael, untuk menjadi kaisar baru, tetapi ia menolaknya. Keluarga kerajaan kemudian ditahan di dalam istana mereka di Tsarskoye Selo.
Pada November 1917, Vladimir Lenin dan orang-orang Bolshevik merebut kekuasaan Rusia. Pada April 1918, keluarga kerajaan diasingkan ke Ekaterinburg di Pegunungan Ural. Mereka pun dieksekusi di sana oleh pasukan Bolshevik, dan berakhirlah kekuasaan Dinasti Romanov. (mond)