Bamsoet Pantau Rekonstruksi Peluru Nyasar di Gelar Polisi
D'On, Jakarta,- Polisi menggelar rekonstruksi kasus peluru nyasar yang menembus 6 ruangan di gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Rekonstruksi pada Jumat (19/10) pagi ini melibatkan dua PNS Kemenhub berinisial I dan R yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Proses rekontruksi oleh Polda Metro Jaya ini dilakukan di Lapangan Tembak Senayan, lokasi kedua tersangka berlatih menembak. Saat berlangsungnya rekonstruksi, Ketua DPR Bambang Soesatyo tampak hadir.
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, tampak menyaksikan secara seksama tahapan rekonstruksi tersebut. Ia juga terlihat mendengarkan penjelasan dari polisi.
Meski begitu, belum diketahui maksud dan tujuan Bamsoet ikut menyaksikan proses rekonstruksi kasus peluru nyasar di ruangan anggota DPR itu. Ia belum memberikan pernyataannya.
Sebelumnya, Bamsoet sempat meminta polisi segera merekonstruksi kasus ini. Rekonstruksi tersebut diharapkan akan memberi jawaban kepada publik apakah kejadian tersebut ada unsur kesengajaan atau tidak.
"Masuk di akal atau tidak, antara posisi menembak dan arah laras pistol yang digunakan benar mengarah dan bisa menyasar ke enam obyek lantai 6, 9, 10, 13, 16 dan 20 gedung Nusantara I DPR RI," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya
Tak hanya itu, Bamsoet juga meminta ada uji balistik kemampuan jelajah dan daya rusak peluru jenis kaliber 9 mm serta pistol jenis Glock 17 yang telah dimodifikasi, agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi yang simpang siur di masyarakat.
Jarak Lapangan Tembak ke gedung DPR sekitar 397 meter. Peristiwa peluru nyasar terjadi Senin lalu. Dua PNS Kemenhub yang sedang berlatih menembak dengan pistol pinjaman menjadi tersangka. (ses)
Proses rekontruksi oleh Polda Metro Jaya ini dilakukan di Lapangan Tembak Senayan, lokasi kedua tersangka berlatih menembak. Saat berlangsungnya rekonstruksi, Ketua DPR Bambang Soesatyo tampak hadir.
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, tampak menyaksikan secara seksama tahapan rekonstruksi tersebut. Ia juga terlihat mendengarkan penjelasan dari polisi.
Meski begitu, belum diketahui maksud dan tujuan Bamsoet ikut menyaksikan proses rekonstruksi kasus peluru nyasar di ruangan anggota DPR itu. Ia belum memberikan pernyataannya.
Sebelumnya, Bamsoet sempat meminta polisi segera merekonstruksi kasus ini. Rekonstruksi tersebut diharapkan akan memberi jawaban kepada publik apakah kejadian tersebut ada unsur kesengajaan atau tidak.
"Masuk di akal atau tidak, antara posisi menembak dan arah laras pistol yang digunakan benar mengarah dan bisa menyasar ke enam obyek lantai 6, 9, 10, 13, 16 dan 20 gedung Nusantara I DPR RI," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya
Tak hanya itu, Bamsoet juga meminta ada uji balistik kemampuan jelajah dan daya rusak peluru jenis kaliber 9 mm serta pistol jenis Glock 17 yang telah dimodifikasi, agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi yang simpang siur di masyarakat.
Jarak Lapangan Tembak ke gedung DPR sekitar 397 meter. Peristiwa peluru nyasar terjadi Senin lalu. Dua PNS Kemenhub yang sedang berlatih menembak dengan pistol pinjaman menjadi tersangka. (ses)