Bantuan Bedah Rumah Dari PDI-P Untuk Warga Bukit Gado-gado Salah Sasaran
D'On, Padang (SUMBAR),- Bantuan bedah rumah yang disalurkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) di kelurahan Bukit Gado-gado, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang menuai kontroversi akibat salah sasaran dan tidak diberikan kepada orang yang telah disurvey sebelumnya.
Bantuan bedah rumah untuk Kelurahan Bukit gado-gado yang disalurkan PDI-P dianggarkan sebanyak 30 rumah. Dan semua rumah tersebut sebelumnya telah didata oleh Fadil, ada beberapa rumah yang dikategorikan masuk ke dalam program tersebut, salah satunya rumah Firman di RT 05/RW 02, Kelurahan Bukit Gado-gado. Namun nyatanya setelah dana tersebut turun justru rumah beliau tidak dapat bantuan tersebut, naasnya bantuan tersebut dialihkan kepada rumah yang lainnya, tanpa pernah didata sebelumnya menurut pengakuan Firman kepada www.dirgantaraonline, Senin (22/10/2018) kemarin.
"Rumah saya telah didata sebelumnya, dan dikatakan rumah saya layak untuk mendapatkan bantuan bedah rumah dari PDI-P. Namun saat dana tersebut cair rumah saya tidak jadi dibedah, justru rumah orang lain lah yang dibedah. Padahal rumah tersebut belum didata sebelumnya oleh Fadil selaku orang yang mensurvey," tutur Firman.
Menindaklanjuti pengakuan dari Firman, media ini mencoba menghubungi salah seorang pengurus partai PDI-P, diakuinya bahwa memang bedah rumah ini adalah program dari PDI-P untuk warga kurang mampu. Terkait kendala dilapangan untuk hal ini itu adalah tanggung jawab Alamsyah salah seorang caleg dari PDI-P, yang mengkoordinir program bedah rumah untuk wilayah Padang Selatan ucapnya.
"Jadi jika ada bantuan yang tidak tepat sasaran itu merupakan tanggungjawab beliau," tandasnya.
Masalah bantuan yang tidak tepat sasaran bukan hanya terjadi di Kelurahan Bukit Gado-gado saja, Wilayah Pemancungan juga terjadi hal yang sama. Yang didata berbeda dan yang menerima bantuan orang yang lain.
Melihat hal ini seharusnya PDI-P bisa lebih memperhatikan lagi data yang telah disurvay oleh timnya dilapangan dengan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat miskin tersebut, sehingga data yang dihimpun tim lapangan bisa tepat sasaran dan tidak beralih kepada warga lain. (mond)
Bantuan bedah rumah untuk Kelurahan Bukit gado-gado yang disalurkan PDI-P dianggarkan sebanyak 30 rumah. Dan semua rumah tersebut sebelumnya telah didata oleh Fadil, ada beberapa rumah yang dikategorikan masuk ke dalam program tersebut, salah satunya rumah Firman di RT 05/RW 02, Kelurahan Bukit Gado-gado. Namun nyatanya setelah dana tersebut turun justru rumah beliau tidak dapat bantuan tersebut, naasnya bantuan tersebut dialihkan kepada rumah yang lainnya, tanpa pernah didata sebelumnya menurut pengakuan Firman kepada www.dirgantaraonline, Senin (22/10/2018) kemarin.
"Rumah saya telah didata sebelumnya, dan dikatakan rumah saya layak untuk mendapatkan bantuan bedah rumah dari PDI-P. Namun saat dana tersebut cair rumah saya tidak jadi dibedah, justru rumah orang lain lah yang dibedah. Padahal rumah tersebut belum didata sebelumnya oleh Fadil selaku orang yang mensurvey," tutur Firman.
Menindaklanjuti pengakuan dari Firman, media ini mencoba menghubungi salah seorang pengurus partai PDI-P, diakuinya bahwa memang bedah rumah ini adalah program dari PDI-P untuk warga kurang mampu. Terkait kendala dilapangan untuk hal ini itu adalah tanggung jawab Alamsyah salah seorang caleg dari PDI-P, yang mengkoordinir program bedah rumah untuk wilayah Padang Selatan ucapnya.
"Jadi jika ada bantuan yang tidak tepat sasaran itu merupakan tanggungjawab beliau," tandasnya.
Masalah bantuan yang tidak tepat sasaran bukan hanya terjadi di Kelurahan Bukit Gado-gado saja, Wilayah Pemancungan juga terjadi hal yang sama. Yang didata berbeda dan yang menerima bantuan orang yang lain.
Melihat hal ini seharusnya PDI-P bisa lebih memperhatikan lagi data yang telah disurvay oleh timnya dilapangan dengan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat miskin tersebut, sehingga data yang dihimpun tim lapangan bisa tepat sasaran dan tidak beralih kepada warga lain. (mond)