Ditolak Saat Rapat Dengan DPRD Palu, Pasha Ungu Siap Mundur Jadi Wawako
D'On, Palu,- Tangis haru membanjiri wajah Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu.
Hal itu terjadi setelah Pasha menyatakan siap mundur dari jabatan Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Ungkapan penyesalan itu diutarakannya bila ia dianggap gagal atau tidak mampu mengatasi percepatan pemulihan kota Palu pasca gempa dan tsunami.
"Saya secara pribadi sebagai Wakil Wali Kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha di kantor DPRD Palu, Rabu (17/10/2018)
Pernyataan tersebut ia sampaikan sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD setempat untuk mewakili Wali Kota Palu, Hidayat yang berhalangan hadir.
Vokalis band Ungu ini mengatakan diawal pascagempa bantuan logistik yang datang sangat terbatas, lalu bagaimana perasaan bila ada warga yang tidak mendapatkan bantuan.
"Apalah artinya saat datang diawal-awal hanya satu truk, kira-kira bagaimana rasanya kalau anda berada disitu. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," tuturnya.
Namun nampaknya Pasha lebih fokus kepada bagaimana membuat masyarakat Kota Palu bangkit dari kondisi yang terjadi saat ini dengan memberikan pemenuhan jaminan hidup kepada masyarakat.
"Saya kira itu bukan persoalan, tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," katanya menambahkan.
Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.
Awalnya rapat dipimpin Ketua DPRD Palu, Ishak Cae berlangsung alot sebab anggota dewan mengajukan interupsi meminta Wali Kota hadir dalam rapat sesuai dengan kesepakatan awal hingga akhirnya anggota lain ikut interupsi dan walk out meninggalkan ruang rapat.
Pada saat bersamaan, sejumlah warga masuk di ruang rapat sambil membawa spanduk mosi tidak percaya dengan pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu terkait dengan penanganan pascagempa yang dinilai lamban.
Mereka meminta beberapa angota DPRD setempat bertanda tangan.
Permohonan Maaf Pasha Ungu
Sebelumnya, terkait dengan bencana alam di wilayah yang dipimpinnya, Pasha memberikan pernyataan melalui Instagram.
"Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. pertama-tama kami atas nama keluarga dan jajaran pemerintah kota palu mengucapkan rasa sedih yang mendalam dan turut berduka cita kepada seluruh korban bencana gempa yang terjadi dikota palu baik itu warga kota palu maupun tamu dan wisatawan dari luar kota palu.."
"secara pribadi kami tidak pernah menyangka ataupun membaca bahwa akan ada bencana yang dahsyat akan menimpa kota kebanggaan kami palu disaat akan melaksanakan kegiatan besar pesona palu nomoni III.. semua terjadi begitu cepat dan kencang skali.."
"namun Alhamdulillah dalam tangisan yang begitu dalam ini kami masih bersyukur karena masih banyak warga kami yang dapat terselamatkan dan menyelamatkan diri khususnya pada saat berada di areal pesisir pantai.."
"sampai detik ini kami bersama tim satgas bencana gabungan masih berupaya untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak di beberapa gedung baik rumah sakit,restoran,mall,rumah penduduk,sekolah,hotel dan lain2.."
"secara bersamaan juga masih menjalankan proses distribusi bantuan logistik di 81 titik posko pengungsian.."
"kami mohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar ujian ini cepat selesai dan semuanya bisa pulih kembali seperti sediakala.."
"semoga Allah SWT mengampuni dosa kita skalian.. maaf baru bisa mengabarkan,selama 3 hari kota palu lumpuh baik dari aspek telekomunikasi transportasi maupun penerangan.. bismillah..," demikian ditulis Pasha melalui @pashaungu_vm sebagai caption foto dirinya dan istri, Minggu (30/9/2018). (daeng)