Kenakan Hijab, Atlet Para Games Indonesia Kena Diskualifikasi
D'On, Jakarta,- Nama atlet Judo judo Miftahul Jannah tengah jadi sorotan karena gagal mengikuti pertandingan akibat mengenakan hijab. Kurangnya komunikasi yang jelas antara official dan pelatih membuat impian Mifta pupus untuk bertanding. Mengikuti ajang Asian Para Games 2018 merupakan impian Mifta dan ia mengaku sudah 10 bulan terakhir berlatih.
Sayangnya, sebelum bertanding, Mifta harus di diskualifikasi karena hijab yang ia kenakan dilarang dalam peraturan pertandingan. Selain itu, Mifta juga tidak menyanggupi untuk melepas hijab saat bertanding judo.
Atlet yang berasal dari Aceh tersebut tak bisa menutupi kekecewaannya terhadap pihak penyelenggara. Menurut keterangan pihak Wakil Ketua KONI Aceh Barat Daya mengungkapkan jika pihak official Indonesia terlambat memberitahu akan peraturan tersebut.
“Hasil technical meeting team official Indonesia baru diberitahu pas sore hari sebelum besok bertanding. Harusnya pelatih dan official memberi tahu dari awal,” ujar Alamsyah.
Banyak pihak yang menyayangkan keputusan wasit akan diskualifikasi Mifta untuk tak bertanding. Padahal atlit ini akan bertanding melawan atlet judo asal Mongolia, Oyun Gantulga. Menurut pihak Komite Paralimpiade Nasional, Senny Marbun, pihaknya mengetahui akan aturan tersebut. Nahkan Senny mengungkapkan bahwa pihak pelatih Judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui larangan penggunaan hijab tersebut.
“Pelatih Judo kami tidak fasih berbahasa Inggris, pada rapat delegasi teknis dari komite Paralimpiade Asia sudah dibahas,” ungkap Senny.
Lantas dari kejadian tersebut, pihak Senny meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang kecewa atas keputusan peraturan dalam pertandingan Judo Asian Para Games 2018 tersebut. Pihaknya juga akan bertanggung jawab akan kejadian yang menimpa Miftahul Jannah.
“Saya akui pihak kami juga bersalah atas insiden ini karena aturan dalam Judo tersebut sudah sejak lama dan kami tidak mengkonfirmasikan kepada pelatih dan atlet,” tutup Senny. (alang)