Ketika Rasulullah Bertanya Pada Jibril Apakah Dia Pernah Tertawa ???
D'On, Padang,- Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan dan ketenangan hidup di dunia ini. Kebahagiaan di sini digambarkan dengan banyak harta, rumah di mana-mana, mobil ada dan bisa membeli apa saja. Sementara ketenangan digambarkan dengan tidak adanya masalah dan yang ada hanyalah kegembiraan semata.
Ya, semua orang pasti berandai-andai mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan tersebut. Inginnya kita hidup itu selalu berjalan lancar, tidak ada masalah, harta mudah didapat dan hidup selalu bahagia. Apakah kamu demikian?
Kalau kamu sportif, pasti kamu juga begitu, selalu berandai-andai mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di dunia ini.
Kisah ini mungkin bisa jadi inspirasi buat kita semua bahwa hidup di dunia ini sampai kapanpun hanya akan berandai-andai saja.
Dalam sebuah kisah, pernah suatu ketika Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril, apakah dia pernah tertawa atau tidak?
“Apakah engkau pernah tertawa wahai Jibril?” tanya Rasulullah.
Jibril menjawab: “Pernah.”
Rasulullah bertanya: “Kapan wahai Jibril?”
Jibril menjawab: “Ketika manusia mencari sesuatu di dunia ini, sedangkan sesuatu itu tidak ada di dunia. Sejak manusia dilahirkan hingga meninggal, mereka mencari sesuatu yang tidak ada di dunia ini.”
Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah sesuatu yang dicari manusia itu, sedangkan hal tersebut tidak pernah diciptakan di dunia ini?”
Berkata Jibril: “Yaitu KETENANGAN. Allah tidak menciptakan ketenangan di dunia tetapi Allah menciptakannya di akhirat.”
Ketenangan dan kebahagiaan yang dicari semua manusia di dunia ini hanyalah patamorgana belaka. Orang-orang berlomba mencari kebahagiaan dan ketenangan yang mereka gambarkan dengan tumpukan harta.
Anak kecil berkata, andaikan aku sudah dewasa,- orang dewasa berkata, andaikan aku kembali lagi kecil,- orang yang sudah tua berkata, andaikan aku kembali muda lagi,- orang yang miskin berkata, andaikan aku kaya,- orang yang kaya berkata, andaikan aku lebih kaya lagi,- semua orang selama hidupnya hanya berandai-andai dalam rangka mencari ketenangan yang tidak pernah mereka temukan di dunia ini.
Coba kita renungkan kisah di atas, apakah kita merasa demikian? Orang yang terus berandai-andai dalam hidupnya adalah ciri mereka tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah ditentukan Allah untuknya. Dan dia tidak akan pernah mendapatkan ketenangan dalam hatinya meskipun dia kaya atau miskin, sehat atau sakit, muda atau tua
Maka oleh sebab itu, sudah seharusnya kita selalu bersyukur kepada Allah dengan apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Perlu diingat bahwa ketenangan itu hanya milik Allah dan Allah hanya akan memberikan ketenangan tersebut kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh beribadah kepadaNya. Meskipun orang tersebut miskin dan banyak cobaan, tapi jika Allah memberikannya ketenangan, maka orang tersebut akan tenang.
Kebahagiaan dan ketenangan yang dicari-cari semua manusia di dunia ini hanyalah khayalan belaka. Kebahagiaan dan ketenangan yang sebenarnya hanya Allah yang punya dan akan diberikan seluruhnya kepada siapa saja yang mendapat ridho-Nya di akhirat nanti.
#AbuKhalil
Ya, semua orang pasti berandai-andai mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan tersebut. Inginnya kita hidup itu selalu berjalan lancar, tidak ada masalah, harta mudah didapat dan hidup selalu bahagia. Apakah kamu demikian?
Kalau kamu sportif, pasti kamu juga begitu, selalu berandai-andai mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di dunia ini.
Kisah ini mungkin bisa jadi inspirasi buat kita semua bahwa hidup di dunia ini sampai kapanpun hanya akan berandai-andai saja.
Dalam sebuah kisah, pernah suatu ketika Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril, apakah dia pernah tertawa atau tidak?
“Apakah engkau pernah tertawa wahai Jibril?” tanya Rasulullah.
Jibril menjawab: “Pernah.”
Rasulullah bertanya: “Kapan wahai Jibril?”
Jibril menjawab: “Ketika manusia mencari sesuatu di dunia ini, sedangkan sesuatu itu tidak ada di dunia. Sejak manusia dilahirkan hingga meninggal, mereka mencari sesuatu yang tidak ada di dunia ini.”
Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah sesuatu yang dicari manusia itu, sedangkan hal tersebut tidak pernah diciptakan di dunia ini?”
Berkata Jibril: “Yaitu KETENANGAN. Allah tidak menciptakan ketenangan di dunia tetapi Allah menciptakannya di akhirat.”
Ketenangan dan kebahagiaan yang dicari semua manusia di dunia ini hanyalah patamorgana belaka. Orang-orang berlomba mencari kebahagiaan dan ketenangan yang mereka gambarkan dengan tumpukan harta.
Anak kecil berkata, andaikan aku sudah dewasa,- orang dewasa berkata, andaikan aku kembali lagi kecil,- orang yang sudah tua berkata, andaikan aku kembali muda lagi,- orang yang miskin berkata, andaikan aku kaya,- orang yang kaya berkata, andaikan aku lebih kaya lagi,- semua orang selama hidupnya hanya berandai-andai dalam rangka mencari ketenangan yang tidak pernah mereka temukan di dunia ini.
Coba kita renungkan kisah di atas, apakah kita merasa demikian? Orang yang terus berandai-andai dalam hidupnya adalah ciri mereka tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah ditentukan Allah untuknya. Dan dia tidak akan pernah mendapatkan ketenangan dalam hatinya meskipun dia kaya atau miskin, sehat atau sakit, muda atau tua
Maka oleh sebab itu, sudah seharusnya kita selalu bersyukur kepada Allah dengan apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Perlu diingat bahwa ketenangan itu hanya milik Allah dan Allah hanya akan memberikan ketenangan tersebut kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh beribadah kepadaNya. Meskipun orang tersebut miskin dan banyak cobaan, tapi jika Allah memberikannya ketenangan, maka orang tersebut akan tenang.
Kebahagiaan dan ketenangan yang dicari-cari semua manusia di dunia ini hanyalah khayalan belaka. Kebahagiaan dan ketenangan yang sebenarnya hanya Allah yang punya dan akan diberikan seluruhnya kepada siapa saja yang mendapat ridho-Nya di akhirat nanti.
#AbuKhalil